Fight For Dream - 25

927 91 11
                                    

Roseanne POV

Senyum tidak pernah hilang di wajahku sepanjang hari. Orang yang mengenalku sangat lama mungkin akan terheran jika melihatku terus tersenyum seperti orang gila, tetapi inilah aku, si Roseanne Park yang bahagia.

Pertama kali memutuskan untuk pergi kuliah di California, memiliki pacar bukanlah tujuan utamaku. Aku mengincar tempat ini karena mereka menawarkan sekolah musik yang luar biasa. Sejak kecil, Ibuku mengenalkanku pada musik, belajar apapun yang berbau musik sejak kecil. Sudah bukan hal asing untukku memainkan piano, gitar dan bernyanyi.

Tetapi mengenal seseorang? Itu asing bagiku. Siapa sangka, Roseanne atau Chaeyoung yang tidak pandai bersosialisasi ini dapat memiliki pacar yang seksi. Bukankah luar biasa?

Ya, jangankan mendapatkan pacar. Memiliki beberapa teman saja sejujurnya tidak pernah terlintas dalam benakku. Pikiranku sangat lurus, memikirkan sekolah, belajar tentang musik sebanyak mungkin, masuk ke agensi YG, lalu menjadi penyanyi yang sukses di kenal dunia. Itulah tujuan utamaku.

Memiliki Lisa di hidupku, seperti bonus yang tidak ku sangka. Aku tidak akan menyangkalnya. Pikiranku yang sebelumnya lurus, menjadi bercabang semenjak aku melihat Lisa untuk pertama kalinya. Aku bahkan tidak pernah menyangka, bahwa aku memiliki sisi seksi di otakku, bahwa aku bisa se-ngiler itu setiap aku melihat Lisa.

Apalagi melihat Lisa pergi atau pulang menari. Dia menggunakan kaus ketat setiap pergi untuk latihan menari, dan pulang hanya menggunakan tank top. Bisa katakan, siapa orang yang tidak ngiler melihat penampilan Lisa seperti itu?

Aku yakin semua wanita yang bahkan berteriak tidak gay pun akan berbalik, menunduk dan mengaku gay hanya untuk Lisa. Dan aku tidak bodoh untuk tidak menyadari setiap pacarku memiliki penampilan yang seksi, banyak mata memandang ke arahnya. Aku tidak ingin menyalahkan tetapi, rasanya menyebalkan jika melihat pacarmu setiap hari di pandangi secara terang-terangan oleh orang lain, bukan?

Keberuntungan yang aku miliki, Lisa tidak peduli dengan semuanya. Dia, masih sering memasang wajah dinginnya jika aku tidak ada di sampingnya. Atau terkadang saat dia tidak menatapku dan kami jalan berdampingan, Lisa memasang wajah datar pada setiap orang yang memandangnya.

Bagaimana pun, sebenarnya Lisa yang dingin itu kini sedang latihan menari. Aku ada di luar kelasnya, melirik jam. 15 menit lagi Lisa selesai kelas dan aku memilih untuk menunggu dia untuk makan siang.

"Oh, oh, well... Seseorang sedang menunggu pacarnya seperti seekor anjing yang setia pada majikannya." Aku tidak perlu memutar tubuhku untuk melihat siapa yang memiliki mulut jahil menyebalkan. Itu adalah Jaehyun.

Sebenarnya aku tidak mengerti pada laki-laki ini. Aku tidak memiliki masalah dengannya. Tetapi dia sering sekali menggangguku dengan mulutnya, berbicara hal-hal yang membuatku kesal.

Memutar mata saat Jaehyun berdiri di depanku, aku melipat tangan di depan dada. Menatap lelaki itu dengan sebelah alis terangkat. "Apa urusanmu di sini?" Tanyaku dengan tenang.

"Hanya sedang melihat seseorang yang sedang ingin membangun romansa di sekolah." Dia mencibir. Dan apa masalahnya jika aku ingin membangun suasana romantis di sekolah?

"Tidak ada larangan untuk melakukan itu. Kelasmu masih berjalan, mengapa kau malah menggangguku?"

Jaehyun bersandar di dinding, matanya menjelajahiku membuatku mundur, risih. "Kelasnya terlalu membosankan. Menari membosankan." Katanya mendengus.

Aku terkekeh sinis. "Bukan karena kau tidak pandai menari?" Tanyaku dengan berani. Aku ingin tertawa melihat wajah Jaehyun yang tampak terkejut mendengar penuturanku.

"Beraninya kau mengatakan itu!" Jaehyun berseru marah dan aku segera mundur sebelum lelaki itu melakukan sesuatu padaku.

Mengingat dia bersikap kasar pada Lisa, bahkan berani menendang perut Lisa hingga terluka, aku harus hati-hati dengan lelaki ini. Karena bukan tidak mungkin dia bisa saja melukaiku juga kapan saja.

FIGHT FOR DREAM || CHAELISA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang