Satu minggu berikutnya, Roseanne harus tenang menjaga mood Lisa agar tetap baik selama latihan. Tetapi berbeda dari hari-hari latihan sebelumnya, satu minggu ini pelatihnya memberi latihan yang normal. Lisa latihan pagi, di beri waktu istirahat selama satu jam untuk makan siang dan Lisa selalu makan bersama Roseanne dan kedua sahabatnya, lalu jam 5 sore Lisa sudah pulang ke asrama.
Itu jam dimana Roseanne bisa bersantai lebih lama dengan Lisa. Dan dia senang karena Lisa tidak lagi pulang dengan wajah lelah kemudian pulang hanya untuk tertidur. Lisa sering menghabiskan malamnya untuk nonton bersama sambil mengobrol. Meski hanya menghabiskan waktu di atas kasur sepanjang malam.
Besok adalah hari di mana Lisa harus pergi dan Roseanne selesai membantu sahabatnya mengepak barang-barang yang perlu sahabatnya itu bawa.
Oke, itu mungkin agak berlebihan. Karena sejak kapan Roseanne mau membantu seseorang merapikan barang. Tetapi untuk Lisa, dia seolah tau apa saja barang yang Lisa butuhkan. Dan terserah orang ingin mengatakan apa, Roseanne suka melayani Lisa.
Karena setelah dia melakukan sesuatu, Lisa pasti memberi penghargaan dengan ciuman di pipi dan pelukan sepanjang malam.
Dan rasanya menyenangkan. Itu sangat tenang jika di malam-malam sebelumnya. Hanya saja rasanya berbeda untuk malam ini. Karena sudah tengah malam dan Roseanne tidak bisa terpejam meskipun Lisa sudah membungkusnya dengan pelukan hangat. Perasaannya tidak bisa tenang, dan dia terus bergerak perlahan, agak takut jika gerakannya akan mengganggu tidur Lisa.
Hanya untuk beberapa menit kemudian, ketakutannya terjadi. Karena Lisa terbangun, merasakan kegelisahan Roseanne.
"Rosie..." Suara Lisa serak, Roseanne merasa bersalah sudah mengganggu tidur Lisa padahal wanita itu harus pergi nanti pagi.
"Hai, aku mengganggu tidurmu, ya?" Roseanne mendesah dan Lisa tau ada yang salah dengan sahabatnya itu.
"Sesuatu mengganggumu, kan?"
Itu benar. Tetapi, Roseanne tidak berpikir jika dia harus memberi tahu Lisa apa yang mengganggunya ini. Lagipula, Lisa butuh istirahat untuk perjalanan yang panjang.
"Lisa," Roseanne mengerutkan kening, menjadi enggan bicara ketika Lisa mengelus punggungnya. Tetapi tau, bahwa dia harus mengatakan ini agar Lisa bisa istirahat. "Kau... Malam ini... Sebaiknya tidur di kamarmu saja."
Ketenangan akan gosokan di punggungnya itu hilang saat Lisa berhenti menggosok. Dan sangat yakin jika Lisa pasti terkejut karena penuturannya barusan.
"Apa itu yang mengganggumu? Astaga, Rosie." Lisa spontan melepaskan pelukannya dari Roseanne. Jantungnya berdegup lebih kencang.
"Tidak. Tidak. Bukan seperti itu." Roseanne menarik Lisa lagi agar Lisa mau kembali memeluknya. "Hanya saja, aku sedang tidak tenang. Sedangkan kau harus istirahat karena beberapa jam lagi bahkan kau harus pergi."
Mengatakan bahwa Roseanne sedih akan kepergian Lisa agak sepele. Karena rasanya lebih dari sedih. Mungkin ini berlebihan, tetapi dia seolah tidak memiliki nyawa. Dia sudah terbiasa dengan kehadiran Lisa, dua minggu tanpa Lisa sangat menyesakkan.
"Itu mengganggumu? Bahwa aku akan pergi selama dua minggu dan kau sendirian?" Tanya Lisa, seperti Roseanne tidak perlu menjelaskan tetapi Lisa sudah sangat mengerti.
"Ya." Roseanne mengakui. "Aku terbiasa di peluk olehmu setiap malam. Aku bisa menghadapi kegelapan ruangan ini karenamu, Lili. Dan beberapa jam lagi kau pergi. Aku--tidak tau."
"Hei, hanya dua minggu, kan? Kita masih bisa melakukan facetime bukan?"
"Tentu saja kita akan melakukannya. Aku akan sangat khawatir jika kau tidak akan melakukan facetime sepanjang kau pergi."
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGHT FOR DREAM || CHAELISA ✅
FanfictionM] Perjuangan meraih mimpi, berarti perjuangan untuk mempertahankan kamu, dan kita. Entah itu persahabatan, atau cinta. Cerita ini penuh rollercoaster WARNING : GXG STORIES!!