Fight For Dream - 40

618 89 19
                                    

Author POV

.
.

"Lisa, tolong! Bisakah kita keluar untuk hari ini? Sudah dua minggu, Lisa. Dua minggu mengurung diri di dalam kamar. Ini tidak baik sama sekali." Keluh Jisoo, sudah hampir menangis melihat sahabatnya menolak kehadirannya.

Tidak ada yang bisa di lakukan Jennie selain merangkul Jisoo supaya sahabatnya itu tidak begitu meledak. Alasan Lisa tidak ingin bergaul sudah tentu karena Roseanne.

Dua hari pertama ketika Lisa tiba di California lagi, mereka masih berhubungan baik. Meskipun sulit untuk berkomunikasi karena perbedaan waktu, mereka masih bisa menyempatkan waktu untuk bertukar pesan.

Hari itu, Roseanne memberitahu Lisa bahwa dia akhirnya pergi ke perusahaan YG. Setelahnya, Roseanne menghilang selama dua minggu. Tidak ada kabar sama sekali. Di setiap Lisa bangun, dia berharap mendapatkan setidaknya satu pesan dari pacarnya, tapi mungkin pacarnya terlalu sibuk untuk mengetik pesan untuknya.

Lisa menatap Jisoo dan Jennie bergantian, kemudian berjalan ke arah dapur. Di siang hari seperti ini, Lisa masih mengenakan pakaian tidur. Akhir pekan ini Lisa tidak memiliki kelas, alasan utama mengapa dia menolak pergi.

"Mengapa kalian tidak menyerah saja? Aku tidak memiliki waktu untuk berpergian. Jika kalian ingin pergi untuk nongkrong, pergi saja." Gumam Lisa.

Sambil membawa cemilan dari kulkas, Lisa berjalan ke ruang TV memilih film yang akan dia tonton hari ini. Netflix sudah menjadi temannya sehari-hari selama hampir satu minggu ini.

Setelah Lisa lelah menangis selama seminggu karena sial, merindukan Roseanne sangat menyiksanya. Itu tidak mudah. Lisa bahkan mulai menyesali mengapa dia mengizinkan pacarnya untuk pergi. Semuanya melelahkan karena Lisa hanya menghabiskan energi di kelas, lalu pulang hanya untuk menangis.

"Aku benci mengatakannya, tapi nongkrong kita tidak seru jika kau tidak ada. Ayolah, Lisa. Temani aku berbelanja." Ujar Jennie duduk di samping Lisa, melingkarkan tangannya di lengan Lisa. Dia cemberut saat Lisa sama sekali tidak tersentuh oleh usahanya yang tengah merengek.

"Minnie sudah mengirim pesan, dia memesan bar untuk malam ini." Gumam Jisoo sambil meletakkan ponselnya di meja, ikut duduk di samping Lisa.

"Tunggu, apa? Bar?" Tanya Lisa bingung.

"Ayolah, kita tau bahwa kita semua tidak pernah benar-benar merasakan pesta. Setidaknya biarkan kami merasakannya satu kali saja." Keluh Jennie.

"Tapi kenapa harus Minnie?" Tanya Lisa, kurang nyaman dengan gagasan dia harus nongkrong bersama orang lain selain Jennie dan Jisoo.

"Memangnya di antara kita siapa yang tau hal-hal mengenai bar bagus di sini? Minnie cukup suka datang ke bar. Dia orang yang tepat untuk di mintai bantuan." Ujar Jisoo memutar matanya. Seringai yang terbentuk di wajah wanita itu membuat Lisa menyipitkan mata curiga.

"Kenapa aku merasa kalian merencanakan sesuatu?"

"Terserah, kau ingin ikut atau tidak pergi ke bar? Aku yakin kau juga penasaran, kan?" Tanya Jennie memainkan alis nya naik turun.

Lisa menghela nafas, tidak salah sih. Dia memang penasaran selama ini dengan situasi bar. Mungkin jika dia mencoba, tidak ada salahnya kan?

"Lagipula, kau telah dua minggu ini diam di dalam kamar. Aku rasa sudah saatnya kau menemukan dunia baru yang lebih seru. Rosé sedang sibuk untuk mengejar mimpinya. Cukup percaya saja padanya, di sini kau nikmati hidupmu." Ucap Jisoo.

Entahlah, rasanya salah jika Lisa harus memutuskan untuk pergi ke bar setelah dua minggu berdiam diri di dalam kamar.

"Kalian tidak akan menyerah kan?" Gumam Lisa memejamkan matanya. Dia mendengar kedua sahabatnya itu terkikik, menyadari bahwa Lisa mulai goyah.

FIGHT FOR DREAM || CHAELISA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang