Fight For Dream - 26

815 111 18
                                    

Roseanne POV

"Kemarilah." Lisa merentangkan tangannya, menyuruhku untuk berbaring di sampingnya.

Dengan cemberut, wajah yang segar setelah mandi aku merangkak ke atas kasur, berbaring di samping Lisa. Tangan dengan segera memeluk tubuh pacarku, aku tersenyum begitu mencium aroma dari tubuhnya.

"Terlalu lelah, ya?" Dia bertanya, dan aku mengangguk.

Minggu lalu setelah kami pergi mencari gaun, aku benar-benar merengek ingin pulang. Lisa tidak tega memaksaku berkeliling toko. Tetapi hari ini rasanya menyiksa, kami mencari pakaian yang pas dan senada untuk Lisa. Sejujurnya, aku baru tau bahwa Lisa memiliki sifat perfeksionis dalam dirinya sehingga ada yang salah sedikit, Lisa langsung menolak pakaian yang aku sarankan.

Aku membelikan aksesoris untuk kami berdua, dan beberapa make up untuk kami pakai. Karena kami bukan orang yang sudah merias diri, baik aku dan Lisa harus serentak mencari beberapa alat make up untuk kami pakai minggu depan.

Dan kini tubuhku lelah sekali. Aku tidak terbiasa pergi lama, apalagi berbelanja. Di Korea, aku memiliki pelayan sehingga jarang sekali pergi berbelanja.

"Tubuhku rasanya mau remuk." Aku berkata jujur dan Lisa terkekeh. Dia tampak baik-baik saja setelah berkeliling beberapa jam di dalam mall.

Lisa mencium puncak kepalaku sebelum berbicara. "Aku bisa membuatmu menjadi lebih baik." Kata Lisa dengan semangat.

Aku menatapnya dengan penasaran. Sebelum aku sempat bertanya, dia sudah melepaskan pelukanku, turun dari atas kasur membuatku cemberut.

"Lebih baik kau kembali kesini, cinta." Aku memperingatkan dengan serius. Tidak suka kehilangan kontak fisik sebentar saja.

Lisa mencium bibirku sebelum memakai sandal rumahnya. Aku menahan tangannya, mencium dia lebih keras. Lisa mendesah, mendorong bahuku untuk sedikit menjauh.

"Aku perlu mengambil sesuatu, sebentar." Katanya dengan tega melepaskan ciuman kami begitu saja dan itu membuatku melipat kedua tanganku di depan dada.

"Terserah." Kataku.

Lisa mengabaikan kekesalanku, dia dengan cepat pergi keluar dari kamarku dan aku hanya bisa menghela nafas. Tidak bisakah dia beristirahat dan memelukku saja? Aku hanya ingin tidur, serius.

Tidak lama dia kembali sambil membawa sesuatu di tangannya. Dengan bersemangat dia memperlihatkannya padaku.

"Sekarang buka bajumu dan berbaliklah." Perintah Lisa.

Seringai membentuk di wajahku melihat Lisa membawa minyak yang baru dia beli. Aroma lavender, katanya itu adalah kesukaan dia.

"Oh, apa itu yang ada di pikiranmu ketika membeli minyak pijat?" Kataku, menjadi bersemangat ketika membayangkan tangannya menyentuh kulit telanjangku menggunakan minyak tersebut.

Lisa memukul lenganku main-main, wajahnya memerah dan dia menggelengkan kepalanya. "Diam dan berbalik saja. Aku akan memijatmu." Ujar Lisa.

Aku mengangkat bahu, membuka kaus tidurku dengan santai di depan dia. Aku terkekeh melihat wajahnya semakin memerah, matanya menatap payudaraku dan aku menyeringai. Sial, Lisa membangunkan sisi seksi di kepalaku. Aku menghela nafas, sepertinya Lisa akan membuat malam kami menjadi berat.

Lisa merangkak ke atas kasur, aku suka saat Lisa tidak bisa berpaling dariku. Dia tidak menatap mataku, tetapi itu tidak masalah selagi dia memeriksa tubuhku. Jemari Lisa menyentuh tulang selangka, dan nafasku menjadi berat. Mata Lisa menggelap, dia memejamkan matanya, seperti sedang menguatkan dirinya sendiri sebelum menggelengkan kepalanya.

FIGHT FOR DREAM || CHAELISA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang