Fight For Dream - 18

1.1K 120 21
                                    

Bab masih sangat panjang, jangan pada bulgos woi😭😭

**

Apakah itu mimpi? Pernyataan itu terasa tidak nyata. Si pirang tidak pernah menyangka bahwa dia telah berani melangkah pada Lisa, menyatakan rasa sukanya. Dan begitu bahagia semalam, bahwa setelah itu mereka menghabiskan waktu selama satu jam untuk berbagi ciuman dengan desahan bahagia.

Dia mendapati dirinya tersenyum bahkan dalam tidurnya, dia seolah sadar dan menolak tertidur. Dan, meskipun dia memejamkan matanya, dia seolah memastikan Lisa terus ada di sampingnya setelah pergantian peristiwa itu. Dia takut malamnya Lisa menyelinap pergi, karena berubah pikiran dan menyangkal perasaan suka yang Roseanne lontarkan saat itu.

Maka ketika dia sekarang bangun. Wajah bahagianya berganti menjadi panik karena dia tidak mendapati Lisa di sampingnya pagi itu.

"Sial, dimana dia?" Dia ketakutan, menyelinap keluar dari kamarnya dan tidak ada siapa pun di sana.

Tidak. Lisa tidak mungkin pergi begitu saja karena dia menyatakan rasa sukanya pada gadis itu kan?

"Lisa?" Dia memanggil pelan, perasaan takutnya semakin menjadi.

Mereka bahagia semalam. Tidak mungkin Lisa berubah pikiran. Dia tidak melangkah terlalu cepat, kan? Atau... Apakah dia mengacau dan menakutkan si gadis berponi itu?

"Lili? Kau ada di mana?"

Tidak ada jawaban sama sekali. Seolah Lisa benar-benar pergi. Ruangannya begitu senyap, tidak ada tanda kehidupan sedikit pun.

"Lisa, kau pergi?" Dia bertanya, mulai panik. Berjalan ke kamar Lisa, dia nekat membuka pintu. Itu kosong. Lisa tidak ada di sana.

Dia menutup pintu kamar kemudian pergi ke ruang TV, berharap ada tanda-tanda Lisa ada di sana. Tetapi, tidak ada. Ketakutannya semakin menjadi.

Lisa pasti ada di suatu tempat dan Lisa pasti memberi petunjuk untuknya. Bukan artinya Lisa pergi karena takut pada peristiwa semalam.

Dia melemparkan dirinya ke sofa, menutup wajahnya dengan kedua tangannya, menyisir rambutnya, meremasnya erat ketika rasa takut sekaligus frustasi merambat ke dalamnya sehingga dia kini mendapati matanya mulai memanas.

"Lisa..." Dia frustasi. Mata menjelajah dan berkeliling, tidak ada tanda-tanda apapun.

Kotak makan. Roseanne berdiri saat dia melihat di sudut konter, jelas tertutup oleh gelas bekas pakai di sana, ada satu kotak makan yang terlihat rapi. Dia berjalan buru-buru, mengambil cangkir bekas itu dan menghela nafas lega.

Lisa tidak menyelinap pergi semalam. Dia baru saja meminum kopi pagi ini. Sial, mengapa dia tertidur terlalu nyenyak sampai tidak sadar jika Lisa bangun lebih awal dari yang di maksudkan.

Itu pasti karena efek kebahagiaannya. Dia merasakan kehangatan memeluk dia semalam. Jelas saja, setelah dua minggu dia tidak merasakan pelukan itu, begitu dia merasakan lagi, dia menjadi tidak sadar telah tidur terlalu nyenyak.

Melirik ke kotak makan, Roseanne pertama kalinya melebarkan senyumnya pagi ini. Ketakutannya hilang sudah saat dia membaca catatan di kertas tempel berwarna kuning.

Aku tidak membakar dapur, serius. Aku hanya memanggang roti dengan daging dan keju dan membuatkanmu sarapan. Coba dan makanlah. Ngomong-ngomong, aku harus pergi lebih awal karena pelatih menyuruhku berkumpul. Sampai jumpa di kampus nanti.

Your date, Lisa ❤

Senyum Roseanne begitu kuat pagi ini. Seperti orang gila, dia membaca tulisan Lisa berulang-ulang dengan senyum merekah.

FIGHT FOR DREAM || CHAELISA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang