Fight For Dream - 42

572 97 41
                                    

Author POV

.
.
.

"Disinilah aku berada sekarang." Gumam Lisa menatap hamparan pantai di depannya, membuat dia tersenyum ketika air mata membasahi pipinya yang kini tirus. September mulai menyapa gadis itu, tidak pernah dalam satu minggu dia tidak menangis sepanjang waktu.

"Aku tidak percaya Swiss bisa sepanas ini." Seseorang mengeluh di belakang Lisa, sontak gadis itu menghapus air matanya sendiri. Dia berbalik, terkekeh menertawakan gadis lain yang sedang bersamanya.

"Tolong jangan drama, Alice. Korea juga sangat panas bulan lalu." Ucap Lisa memutar mata melihat Alice terus mengipas dirinya sendiri.

"Aku tidak tahan dengan panasnya. Lagipula, jangan salahkan aku yang mengeluh. Sudah ku bilang aku benci udara panas dan kau tiba-tiba mengajakku ke pantai di musim panas ini." Ujar Alice, tingkahnya yang seperti ini sangat persis seperti Roseanne.

"Aku ingat minggu lalu seseorang terdengar begitu senang dengan ajakanku ini." Ucap Lisa menertawakan ekspresi Alice yang cemberut.

Kakak dari pacarnya itu tidak bicara lagi. Itu benar sekali. Karena Alice berusaha sebaik mungkin untuk menjaga hubungannya dengan Lisa selama ini. Dia sedih saat Lisa perlahan mulai menghentikan mengirim pesan padanya setelah memasuki bulan Mei.

Maka dari itu Alice sangat gembira saat Lisa tiba-tiba meneleponnya dan mengajak berlibur ke Swiss untuk menikmati musim panas bersama. Meskipun akhirnya dia mengeluh karena  Lisa memilih untuk pergi ke pantai hari ini.

"Lisa--"

"Aku sepertinya akan putus dengan Rosie." Ucap Lisa tanpa menoleh pada Alice. Mungkin ini terdengar mendadak, tetapi percayalah dia memikirkan ini sepanjang waktu.

"Tunggu, Lisa? Apa?" Tanya Alice, suaranya tercekat di tenggorokan.

"Aku tidak bisa lagi berada di satu hubungan yang entah kemana arahnya." Ucap Lisa pada akhirnya harus mengeluarkan kata mengecewakan.

Inilah salah satu alasan mengapa Lisa membawa Alice untuk berlibur bersama. Dia mungkin harus mengecewakan keluarga Roseanne karena pada akhirnya dia memutuskan untuk menyerah.

"Tapi aku ingat bahwa kalian ingin menikah, bukankah tujuan kalian sudah jelas? Bulan depan satu tahun kalian, Lisa." Alice mendesah, meraih pundak Lisa agar dia bisa menatap gadis itu.

"Percayalah, aku melakukan ini bukan karena aku tidak mencintainya, Alice. Betapa pun menyakitkan bahwa dia tidak lagi menghubungiku, perasaanku tetap sama untuknya. Aku sangat mencintainya. Aku hanya... ku pikir, lebih baik kami fokus masing-masing."

Perasaan berat menghantam dada Lisa saat itu juga. Menyakitkan karena semuanya harus terjadi. Tapi, Lisa sungguh tidak bisa bersama dengan seseorang yang bahkan tidak pernah dia dengar lagi kabarnya.

Lisa ingat perkataan Alice, jika mereka di takdirkan bersama, mereka pasti akan menemukan jalan.

Sekarang mungkin Lisa melepaskan Roseanne, untuk dirinya sendiri dan demi impian pacarnya, tetapi siapa yang tau di masa depan mereka akan bertemu di kondisi yang jauh berbeda dari sekarang, kan?

"Apa kau... menemukan orang lain dalam hidupmu?" Tanya Alice hati-hati. Masih tak percaya bahwa Lisa akan memulai percakapan ini.

Percakapan yang sangat Alice takuti selama ini.

"Bukan seperti itu, Alice. Tapi semuanya sulit. Dengan Rosie yang tidak pernah menghubungiku, itu salah satu mengapa hubungan kami tidak bisa bertahan."

"Ya Tuhan... Aku tidak percaya ini, Lisa. Kau mengajakku datang jauh-jauh ke Swiss hanya untuk mendengarkan bahwa kau ingin melepaskan adikku?" Tanya Alice, merasa sakit hati untuk adiknya.

FIGHT FOR DREAM || CHAELISA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang