Begitu kelas selesai, Lisa sudah ada di depan kelas Roseanne, bersandar di dinding dengan tangan yang terlipat. Lisa sudah berganti baju, terlihat lebih santai dengan pakaian yang fit dengan tubuhnya.
Beberapa murid menyapa Lisa, membicarakan wanita itu secara terang-terangan. Bagaimana mereka sangat terkejut tetapi juga senang melihat Lisa ada di depan mereka. Tetapi, Lisa tidak menanggapi.
Tatapannya hanya tertuju pada Roseanne. Tidak ada senyum yang menghias, yang biasanya sangat di sukai oleh Roseanne.
Mau tak mau, Roseanne kembali ke pikiran sebelumnya. Kenapa Lisa tidak tersenyum untuknya tetapi pandangannya bisa begitu lembut dan tajam?
"Hai." Lisa menyapa lebih dulu. Matanya melirik tak suka pada orang-orang yang memperhatikan mereka dengan penasaran.
"Hai, Lisa. Aku tidak tau kelas dancemu berakhir dengan cepat." Kata Roseanne lembut.
Suara lembut Roseanne membuat Lisa diam-diam menekan lidah di dalam mulutnya. Ada beberapa alasan yang tidak bisa dia jelaskan dan tidak ingin dia sebutkan, yang membuat dia merasakan hal aneh terhadap Roseanne.
"Aku meminta istirahat sebentar karena aku ingin makan denganmu," Ujar Lisa, dan Roseanne tersenyum. "Juga bersama Jisoo dan Jennie."
Tentu saja. Lisa tidak bisa untuk tidak berkumpul bersama Jisoo dan Jennie. Dia mungkin harus mengingat itu dalam pikirannya.
"Oke. Ingin pergi sekarang?" Tawar Roseanne. Mengabaikan rasa kesal yang tiba-tiba saja muncul.
Lisa mengangguk saja, meraih tangan Roseanne. Hal yang jarang dia lakukan, sebenarnya. Berinteraksi dengan orang baru. Maka, tak aneh Lisa mendapat banyak tatapan terkejut dari orang-orang sekitar.
Sedangkan Roseanne menyadari, dia sedang bersama orang yang populer. Awlalnya dia tidak menyadari siapa Lisa ini, mengapa dia mendapat banyak perhatian dari orang-orang. Sekarang, dia tau. Orang bukan memperhatikannya, melainkan memperhatikan Lisa.
Tak heran memang, dia juga tidak menyangkal jika Lisa memang menarik. Dia mengerti orang-orang juga melihat Lisa sebagai orang yang menarik, sama sepertinya.
"Ayo." Ajak Lisa. Berlalu dari hadapan orang-orang, menarik lembut tangan Roseanne sampai gadis itu berjalan di sampingnya.
***
Jennie dan Jisoo melambaikan tangan ketika melihat Lisa di pintu masuk kantin. Mereka duduk bersebrangan. Meja masih kosong, menandakan bahwa mereka belum memesan apa pun.
"Hai Rosie, ikut bergabung dengan kami?" Tanya Jennie, jelas basa-basi. Karena sudah jelas Lisa menarik dirinya untuk ikut makan bersama mereka.
"Aku sudah bilang sebelumnya, kan?" Lisa menyeringai.
Itu dia. Sejak tadi, Roseanne menunggu seringai yang biasa muncul di wajah Lisa. Karena sejak tadi dia berjalan bersama Lisa, hanya wajah dinginlah yang dia lihat.
"Baguslah. Sekarang aku memiliki teman di sampingku." Ujar Jennie yang kemudian menarik tangan Roseanne hingga jemarinya yang bertautan dengan Lisa terlepas.
Tak lama kemudian, Lisa duduk di depannya, di samping Jisoo. Yang dia tau selanjutnya, Jisoo melingkarkan tangannya di lengan Lisa. Ada apa dengan mereka yang selalu menempel?
Memperhatikan wajah Roseanne yang bingung, mendadak Lisa tak enak menanggapi rangkulan Jisoo. Padahal sebelumnya, dia sudah terbiasa dengan ini. Bahkan bertahun-tahun berlalu, Jisoo memang sering bersikap lebih manja padanya.
"Jangan heran. Mereka memang sering seperti itu sejak bersekolah di high school." Ujar Jennie. Rupanya, wanita itu juga memperhatikan kebingungan Roseanne meski Roseanne tidak mengeluarkan suara sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGHT FOR DREAM || CHAELISA ✅
FanfictionM] Perjuangan meraih mimpi, berarti perjuangan untuk mempertahankan kamu, dan kita. Entah itu persahabatan, atau cinta. Cerita ini penuh rollercoaster WARNING : GXG STORIES!!