Fight For Dream - 37

595 89 20
                                    

Author POV

Hari natal telah tiba. Lisa bangun dengan semangat yang berbeda. Tidak ada lelah meskipun dia dan pacarnya terus menerus melakukan seks setiap malam. Tampaknya, perpisahan yang akan terjadi di depan mata membuat Lisa maupun Roseanne mendapatkan percikan yang lebih untuk cinta mereka setiap malam.

Meski begitu, Lisa juga tidak mengeluh. Dia telah menetapkan hati merelakan Roseanne untuk mencapai mimpinya. Sekarang dia hanya berusaha yang terbaik, melakukan momen-momen yang akan sulit terulang kedepannya. Lisa tidak mau hanya menghabiskan waktu berjam-jam di atas tempat tidur, meskipun gagasan dia berpelukan sepanjang waktu bersama pacarnya juga sangat menyenangkan.

Mengecup kening Roseanne sekilas, Lisa menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjang pacarnya dengan benar sebelum dia keluar dari kamar.

"Pagi, Alice! Selamat natal!" Sapa Lisa melihat wanita itu sedang menyiapkan sarapan untuk mereka.

Mason dan Rosalie tampaknya masih di dalam kamar. Hari natal ini memang rasanya semakin dingin. Jika Lisa sedang tidak berada dalam keluarga Park, mungkin dia memutuskan untuk berdiam di balik selimut dan tidur sepanjang hari.

"Pagi, Lisa. Seseorang semangat pagi ini." Ujar Alice mengeluarkan beberapa bahan dari kulkas.

"Natal pertama bersama keluarga Rosie, aku sangat bersemangat. Apa kau memerlukan bantuan?"

"Tidak terlalu. Aku hanya ingin membuat pancake pagi ini. Apakah Chaeyoung belum bangun?"

Lisa mengambil segelas air mineral dari dalam kulkas, bersandar di dekat konter sambil memperhatikan pergerakan Alice.

"Dia sepertinya pingsan." Ujar Lisa terkekeh mengingat pacarnya itu bahkan sama sekali tidak terganggu saat dia melepaskan pelukannya.

"Anak itu, selalu saja malas ketika musim dingin. Aku harus membangunkannya." Ujar Alice meletakkan sendok yang di gunakan untuk mengaduk adonan.

Lisa berlari panik segera berdiri di depan Alice dan menyeringai. Alice menatap Lisa penuh selidik, curiga melihat ekspresi Lisa yang menyeringai tampak aneh.

"Ku rasa..." Lisa membungkuk sampai bibirnya tepat di samping telinga Alice. "Kau tidak ingin melihat adikmu telanjang, bukan?"

Lisa kembali berdiri tegak, tertawa melihat wajah Alice yang ngeri dan merah padam.

"Ya Tuhan, Lisa, tidak. Kau membuatku membayangkan adikku bertelanjang." Gumam Alice berbisik di depan Lisa membuat dia tertawa semakin lebar.

Melihat bahwa Alice akan segera menyerang, Lisa siap untuk berlari kemana pun. Benar saja, detik berikutnya Alice sudah berusaha meraih kerah kausnya, beruntung Lisa dengan cepat mundur menghindari tangan Alice. Masih sambil tertawa, Lisa terus menghindari Alice sedangkan kakak dari pacarnya itu cemberut, terus memanggil namanya dengan kesal, tangan berusaha meraih baju Lisa.

"Ayolah, kau tidak boleh menyerangku. Ini masih pagi, Alice. Apakah kau akan menyambut natal seperti ini?"

"Kau yang memulai Lisa. Kemarilah selagi aku masih berbalik hati." Ujar Alice berhenti mengejar Lisa, bersandar di dekat meja makan dengan tangan di pinggang.

"Tidak, aku tidak mau mendekatimu." Balas Lisa menjulurkan lidah membuat Alice berdecak lidah.

"Kalau begitu kau tidak mau pancake buatanku?" Tanya Alice mengangkat sebelah alisnya dengan senyum penuh kemenangan mengetahui itu adalah kelemahan Lisa.

"Curang!" Gumam Lisa, memilih mendekat daripada Alice tidak memberikan sarapan untuknya.

"Bagus, kemari Lisa."

FIGHT FOR DREAM || CHAELISA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang