Lisa benar tentang sesuatu yang indah dengan berdiri di samping jembatan dan bisa melihat matahari terbenam dengan satu cone ice cream di tangannya.
Karena sejak Roseanne berdiri di sana, dia mendapati dirinya terus mengagumi apa yang dia lihat, menyesal karena tidak datang lebih cepat untuk melihat keindahan ini.
"Kau ingat sesuatu pada kencan pertama kita?" Tanya Lisa.
"Kencan pertama?" Roseanne mengerutkan kening, lalu tersedak ice cream yang dia makan begitu dia mengingat apa maksud Lisa. "Lisa, sudah ku bilang itu bukanlah kencan. Seperti, aku hanya membalas kebaikanmu dan mencoba untuk membayar makan untukmu."
Lisa tampaknya tidak terlalu peduli dengan perkataan Roseanne, karena di pikirannya itu tetaplah kencan pertama mereka. Si pirang membawanya ke tempat romantis, apalagi namanya kalau bukan kencan? Sulit sekali membuat Roseanne mengakui.
"Apapun itu," Kata Lisa memutar matanya, dan mencoba sedekat mungkin dengan Roseanne. "Saat itu aku bilang aku akan membawamu ke suatu tempat yang jauh dari kemewahan."
Roseanne menghela nafas, dia tak mungkin melupakan itu.
"Itu hari yang buruk karena setelah itu kita bertengkar. Tidak, maksudku... Aku memberi jarak padamu."
"Sangat bodoh." Ujar Lisa tertawa mengingat itu. "Semua orang menyukai hal mewah. Aku sejak kecil juga hidup dalam kemewahan bersama Kakekku yang berada di Swiss. Maksudku mengatakan aku tidak membawamu ke tempat mewah sebenarnya saat itu aku ingin membawamu kesini."
Jelas saja, mendengar penuturan Lisa mengejutkan Roseanne karena selama ini Lisa tidak pernah menyebutkan bahwa dia akan membawanya ke sini. Tetapi percayalah, info yang baru saja dia terima lebih mengejutkan. Lisa tinggal bersama Kakeknya sejak kecil?
"Maafkan aku." Roseanne meringis. Mendadak dia tidak lagi memiliki mood untuk makan es krim.
Dengan lelehan es krim yang mencair, Lisa segera menjilati krim dari tangan Roseanne. Setelahnya Lisa menyeringai pada Roseanne, seolah dia tidak melakukan kesalahan.
"Es krimnya meleleh." Kata Lisa malu-malu. Begitu juga Roseanne yang memiliki wajah memerah karena kau tau bagaimana dia terkejut saat Lisa menjilati jarinya.
"A-aku tau," Roseanne tergagap, lalu mendengus saat Lisa kembali menjilati es krimnya lagi. "Ck, kau sebenarnya ingin makan es krim juga kan?"
Lisa tertawa, dan itu hal terindah yang pernah Roseanne dengar. Karena dia jarang melihat Lisa terbahak seperti itu.
"Aku ingin. Tapi tidak bisa. Tolong, setelah aku pulang dari Amsterdam beri aku pizza dan es krim sebanyak mungkin!" Pekik Lisa mengerang.
"Astaga, ya! Pizza! Aku sudah lama tidak makan itu karena menghargai usahamu menghindari makanan itu." Roseanne ikut memekik.
Memang sepanjang Lisa latihan, Lisa benar-benar menjaga pola makannya. Dia tidak makan fast food yang menurutnya tidak sehat. Ya meskipun dia juga memakannya sesekali, tapi Lisa menjaga kesehatannya selama latihan. Dan Lisa akan merencanakan makan makanan itu setelah perlombaan selesai.
"Sangat senang kau menghargai untuk tidak makan pizza di belakangku, Rosie."
"Tentu saja tidak, Lisa. Sudah ku bilang, aku ikut berhenti memakan itu juga selama kau latihan. Setelah pulang nanti, kita bisa pesta pizza. Kau mau?" Ujar Roseanne menawarkan. Tersenyum senang ketika Lisa menganggukkan kepalanya seperti anak kecil.
"Ya! Aku mau!"
***
Jennie: Kau akan pulang jam berapa? Jisoo bertanya terus dimana keberadaanmu dan pergi ke taman juga tapi kalian tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGHT FOR DREAM || CHAELISA ✅
FanfictionM] Perjuangan meraih mimpi, berarti perjuangan untuk mempertahankan kamu, dan kita. Entah itu persahabatan, atau cinta. Cerita ini penuh rollercoaster WARNING : GXG STORIES!!