Pacar?
Pacar?
Bagaimana cara meminta Roseanne untuk menjadi pacarnya?
Tunggu,
Apakah Roseanne ingin menjadi pacarnya?
Bagaimana jika tidak? Siapkah dia menerima penolakan dari Roseanne? Siapkah dia dengan patah hati.
Lagipula, mereka baru berkencan dua bulan sekarang. Ini masih terlalu cepat kan?
Tapi Jisoo bilang ini tidak terlalu cepat. Dia bilang, Roseanne menginginkannya juga. Bisakah dia mempercayai ucapan Jisoo? Benarkah Roseanne ingin dia?
Mereka menghabiskan banyak waktu, sudah empat bulan sejak dia mengenal Roseanne, dua bulan yang lalu Roseanne berani meminta dia untuk berkencan, lalu tunggu apalagi?
Dua bulan sialan dan mereka belum maju. Banyak kencan kecil dan lucu, banyak ciuman dan cumbuan, menjurus menuju seks yang mereka tahan, karena apa? Mereka hanya kencan. Dan tampaknya baik dia maupun Roseanne tidak ingin berhubungan seks jika status mereka belum jelas.
Ini semua bukan soal seks. Ini soal kepemilikan. Astaga, apakah kata itu terlalu kasar? Dia hanya ingin memiliki Roseanne untuk dia sendiri.
"Hai hai! Bumi untuk Lalisa Manoban?!"
Lisa, mata bingung melihat kearah sekitar. Menyadari Jisoo menjentikkan jari di depannya, Jennie menatapnya bingung, dan tentu saja Roseanne di sampingnya tengah melihatnya dengan tatapan khawatir.
"Apa sih?" Lisa memakan sashimi, mengabaikan tatapan tiga orang di depannya.
"Oke, ini bukan pertama kalinya aku melihatmu diam seperti ini. Haruskah aku khawatir?" Tanya Roseanne serius.
Jisoo di depannya tampak mencibir.
"Untuk apa? Dia terlalu pecundang untuk menceritakan semuanya." Katanya blak-blakan. Menerima tatapan tajam dari Jennie dan Roseanne dan dia mengangkat bahunya, merasa tak bersalah dengan ucapannya. "Apa? Aku mengatakan yang sebenarnya. Karena dia tidak pernah mau terbuka dengan apa yang dia pikirkan, bahkan pada Rosé."
"Memiliki masalah denganku, Kim Jisoo?" Tanya Lisa meletakkan sumpitnya untuk menatap temannya yang kini bahkan tidak berani menatapnya. Jadi, siapa yang pecundang di sini?
"Hey, sudah. Apa-apaan kalian ini?!" Gertak Jennie.
"Sudah satu bulan, Lisa. Satu bulan sejak kau mengamuk tidak jelas tapi kau tidak pernah memberitahu alasannya."
Yang Jisoo katakan adalah ketika Lisa mengamuk hanya karena dia mengetahui kencan yang Lisa dan Roseanne lakukan. Sampai sekarang, Lisa tidak memberi penjelasan mengapa hari itu Lisa marah besar dan mengabaikan si pirang.
"Lalu apa? Tidak semua hal yang mengganggu harus kalian ketahui!" Itu di tunjukkan untuk Jisoo dan Jennie, tetapi tampaknya Roseanne menerima pesan itu dengan salah.
"Benarkah, Lili?" Lisa tersentak mendengar suara penuh luka yang Roseanne keluarkan. "Ku pikir kita begitu dekat untuk mengetahui dan berbagi satu sama lain."
"Lihat? Semuanya bukan apa-apa untuk Lisa." Gerutu Jisoo memprovokasi.
"Yah, kalau kalian tidak sedekat itu, mengapa tidak biarkan Rosé pergi dengan Jaehyun saja, Lisa?" Sekarang, Lisa tersentak ke arah Jennie.
Dia bangkit, sudah selesai dengan teman-temannya. Mengepalkan tangannya, dia menatap Jennie tajam. Tetapi itu sama sekali tidak membuat Jennie takut. Sebaliknya, dia membalas tatapan itu dengan santai.
"Pilihlah siapapun untuk Rosie, tapi tidak dengan Jaehyun! Kau tidak tau sebrengsek apa dia!" Ujar Lisa dingin.
Tanpa menunggu respon dari kedua temannya atau bahkan Roseanne, Lisa berlalu dari kantin. Mengabaikan tatapan orang-orang yang terlihat takut. Karena sejujurnya, Lisa yang marah terlihat begitu mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGHT FOR DREAM || CHAELISA ✅
FanfictionM] Perjuangan meraih mimpi, berarti perjuangan untuk mempertahankan kamu, dan kita. Entah itu persahabatan, atau cinta. Cerita ini penuh rollercoaster WARNING : GXG STORIES!!