Fight For Dream - 30

903 100 7
                                    

Roseanne POV

"Sayang," Lisa masuk ke dalam kamarku, dia memiliki senyum sangat cerah malam ini. Aku berbalik dari meja belajar, menerima pelukan Lisa saat dia membungkuk untuk memberiku kehangatan.

"Hai, cinta. Kau pergi terlalu lama." Kataku cemberut. Lisa terkekeh menarik daguku untuk di cium.

"Bukankah sudah saatnya kau istirahat?" Tanya Lisa menatap buku-buku di depanku jenuh. "Kita sudah belajar bersama tadi siang selama dua jam. Apa kamu akan menutup malam hanya dengan belajar?"

Aku hanya bisa tertawa mendengar keluhannya. Beberapa hari ini Lisa terlalu terkejut dengan ketekunanku saat belajar. Aku memberitahu Lisa bahwa aku selalu seperti ini, apalagi kami akan menghadapi ujian sebelum liburan Natal yang akan datang.

Tentu aku bersemangat untuk pulang ke Korea dan bertemu dengan keluargaku. Dan aku ingin pulang membawa nilai yang bagus agar kepergianku meninggalkan keluargaku tidak sia-sia. Itulah alasan aku belajar lebih giat dalam minggu ini.

"Aku belum lelah." Kataku dengan jujur, menerima dengan senyum lembut saat Lisa cemberut duduk di pangkuanku. "Apakah kau berusaha mengalihkan perhatianku dengan tingkah menggemaskan ini?" Aku bertanya, mengelus punggungnya ringan.

"Apa kau bisa teralihkan dengan ini?" Tanya Lisa jarinya memainkan jariku di pangkuannya.

"Tidak," Kataku sambil tertawa. Lisa mengerang, menyembunyikan wajahnya di lekukan leherku. Tangannya memelukku erat.

"Tapi aku membawa pizza, kau belum makan. Kenapa kau tidak menutup buku dulu?"

"Pizza?" Kataku membalas perkataannya cepat. "Mengapa tidak mengatakan sejak tadi jika kau membawa makanan untukku."

Lisa menatapku dengan mata cerah. Tersenyum sangat lebar. Pacarku ini sepertinya benar-benar ingin aku menutup buku untuk malam ini. Dan aku menjadi tidak tega menolak, terlebih dia sudah membawakan makanan untukku.

"Kau mau keluar kamar untuk makan?" Tanya Lisa memastikan, seolah aku bisa menolak makanan.

"Tentu saja cinta."

Lisa menangkap bibirku, terlalu bersemangat dalam ciuman kami. Aku tersenyum membalas ciumannya, membuka mulut dan membiarkan dia memainkan lidahnya di dalam.

"Oke," Kata Lisa setelah melepaskan ciuman kami. Dia berdiri dengan semangat, seolah kami barusan tidak melakukan apa-apa dan menarik lenganku keluar dari kamar.

Satu kotak pizza berukuran besar sudah ada di ruang TV. Aku pasrah saat Lisa menyuruhku untuk duduk sementara dia pergi ke dapur untuk mengambil dua kaleng soda untuk kami. Dia tersenyum kuat saat dia meletakkan kaleng di atas meja, di samping kotak pizza kemudian duduk di sampingku.

"Netflix, serius Lisa?" Kataku menatap layar TV yang sudah Lisa nyalakan sebelumnya.

"Makan saja dulu. Tadinya aku memang berniat untuk menonton, tapi aku pikir aku ingin bicara denganmu." Kata Lisa suaranya berubah menjadi serius.

Aku menyadari kegugupan dalam gerakannya saat dia membuka kotak pizza dan mengambilnya lebih dulu untuk di makan. Mau tak mau aku mengikuti Lisa, tatapanku masih terarah padanya. Khawatir dengan apa yang sedang Lisa pikirkan sekarang.

Aku tidak ingin hal ini mengganggu makan kami sehingga aku diam selama kami makan pizza sampai potongan terakhir dan aku meminum soda, sementara aku menunggu Lisa menghabiskan pizzanya yang dia kunyah dengan perlahan.

"Hai, kau baik-baik saja kan?" Tanyaku tidak bisa menahan diri untuk terus diam.

"Ya," Lisa mengunyah. "Tidak juga." Katanya menambahkan. "Kau tau? Hanya sebentar lagi kita akan liburan Natal."

FIGHT FOR DREAM || CHAELISA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang