Fight For Dream - 15

1K 99 8
                                    

"Lisa, kau tidak bisa menyalahkanku. Astaga! Ini bahkan masih terlalu pagi dan aku terlalu pusing untuk mendengar ocehanmu." Di sebrang sana, Lisa mendengar sahabatnya itu mengeluh.

Tapi, siapa peduli? Lisa kesal, dan dia tak tau harus melampiaskan perasaan kekesalannya ini pada siapa? Lagipula, ini salah Jennie. Jika saja Jennie tidak mengajukan kencan konyol itu, Lisa tak perlu tahu bahwa Rosie, Roseanne, Rosé siapapun itu ternyata menyukai orang lain. Tertarik pada seseorang yang entah siapa dan kini Lisa bingung mengapa dia merasa kesal.

"Lagipula, mengapa kau kesal jika Rosé tertarik pada seseorang? Itu wajar, Lisa. Bukannya justru tidak wajar jika dia bahkan tidak tertarik pada siapapun?"

"Bukan itu!" Bentak Lisa, lebih kesal dari sebelumnya. Dia tidak bisa menjelaskan, hanya-- dia kesal. Bisakah Jennie mengerti itu? "Kau! Itu karena kau merencanakan kencan bodoh itu."

Jennie bergerak di sana, memposisikan dirinya untuk duduk. Dia menghela nafas, menatap layar, seolah Lisa ada di hadapannya.

"Oke, Lisa. Kau bisa tenang di sana? Astaga, kau baru satu minggu jauh dari Rosie kesayanganmu itu dan kau berubah menjadi monster yang mengerikan!" Gerutu Jennie, terlihat tenang di sana. Tampak tidak terlalu terganggu dengan Lisa yang sudah melemparkan kekesalannya pada dia. "Rosé tetap menjadi kesayanganmu. Dan kau menjadi kesayangan Rosé. Berhentilah menjadi bodoh."

Lisa menggelengkan kepalanya. Itu tidak mungkin. Kemarin dia tidak salah dengar bahwa Roseanne menyukai seseorang, dan itu berarti dia bukanlah orang favorit Roseanne. Dan Lisa? Dia berdiri untuk apa? Bahwa orang kesukaannya, yang selalu dia tempeli itu menyukai orang lain? Astaga. Itu tidak mungkin terjadi!

"Aku bukan kesayangannya! Dia menyukai seseorang, Jennie. Kau mengerti kan? DIA SUKA PADA SESEORANG DI SAAT AKU DAN DIA SETIAP MALAM BERPELUKAN, BAHKAN KAMI MEMBAGIKAN CIUMAN BODOH ITU!"

Lisa berteriak pecah. Berteriak bukanlah sikap Lisa. Dan dia bahkan tidak tau bahwa dia memiliki sisi ini. Karena dia, selalu menjadi wanita yang tenang dan lembut.

"Kau -- apa?! Kalian... Berciuman?"

"Ya!" Lisa mengakui dengan cepat, dengan kemarahan yang sama. "Kami berciuman dan dia menyukai seseorang. Kau percaya itu?!"

"Tunggu," Jennie terengah-engah. Terlalu banyak sikap Lisa yang tidak terpantau olehnya. Lisa melangkah terlalu maju, itu terlalu berbahaya bagi Lisa yang tidak tau apa-apa. "Apa kau menyadari sikapmu? Kalian berciuman. Dan tunggu, apakah Jisoo tau?"

"Mengapa?" Kening Lisa mengernyit. "Apakah Jisoo terlihat kesal akan sesuatu?"

"Ah, ya. Tidak juga. Jika dia tau dia pasti akan terlihat kesal." Kata Jennie membenarkan. "Aku tidak ingin seseorang merasakan hal yang sama seperti yang Momo rasakan."

"Kau tidak perlu mengingat itu." Erang Lisa.

Seolah secara praktis pikiran Lisa mengarah pada momen di masa SMA dulu, ketika dia secara tidak sengaja terdorong dan memeluk seorang siswi bernama Momo. Dia bahkan tidak mengenal siapa wanita itu. Tetapi Jisoo, dengan kemarahannya mendorong wanita itu sampai terluka. Tak hanya itu, setelahnya setiap Jisoo berpapasan dengan Momo, Jisoo selalu mengintimidasi Momo dengan tatapannya, dan diam-diam terus menggertak Momo, ketika Momo bahkan tidak pernah mendekat pada Lisa sama sekali.

Jisoo memang tidak melampiaskan semua itu pada Lisa, tetapi pada Momo. Dan dia tidak pernah tau, bagaimana Jisoo akan bereaksi jika mengetahui Lisa dan Roseanne sudah...

Tapi, sudahlah. Lisa tak mau memikirkan itu. Lagipula apa pentingnya itu sekarang? Roseanne bahkan sudah menyukai seseorang. Ciuman yang mereka bagikan tidak ada apa-apanya bagi Roseanne.

FIGHT FOR DREAM || CHAELISA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang