Bab 1 | Mahesa Atharaza

10K 395 9
                                    


Baca lagi dari awal gais karena ada beberapa yang aku tambahin dan yang aku ilangin. Alasan kenapa aku mengobrak-abrik ceritanya karena gak mau ceritanya bertele-tele seperti kemarin. Semoga kalian mengerti ya dan mau membaca ulang.

Instagram : wpdisni.pupu

~Garis Semesta~
Lee Heeseung

Adrian berdecak kesal sambil menarik lengan adiknya yang lagi-lagi berulah di sekolah. Kakak mana yang tidak kesal mendapat telepon dari pihak sekolah mengabarkan jika adiknya melakukan kesalahan lagi di sekolah.

"Lepasin kek, Bang," decak Mahesa. Adrian menghempaskan lengan Mahesa sehingga adiknya itu meringis pelan.

"Gak capek, Mahesa?" tanya Adrian menatap Mahesa dengan tatapan menusuk. Mahesa yang sadar dengan kesalahannya hanya terkekeh dan memasang wajah polosnya.

"Lucu?" Mahesa menggelengkan kepalanya, membuat Abangnya kesal adalah salah satu hobbi Mahesa apalagi memeras uang Adrian, Mahesa menyukainya.

"Ya maaf Bang maaf."

"Maaf buat apa? Maaf buat di ulangi lagi?"

"Enggak Bang enggak."

"Enggak-enggak gimana. Gua tuh capek sama kuliah gua, gimana gua gak emosi dapet telepon kalau lo ngulah lagi coba," gerutu Adrian.

Ya, saat di telepon oleh pihak sekolah Mahesa posisi Adrian baru saja selesai kelas yang niatnya akan langsung pulang kerumah ternyata harus mengalihkan niat karena adik satu-satunya ini berulah.

"Yaudah sih gak ada yang nyuruh lo kuliah jug-

"Ngomong apa coba sekali lagi?" tanya Adrian kembali menatap Mahesa dengan tajam. Adiknya itu tidak paham bertapa butuhnya dia berkuliah, jika bukan karena masa depannya Adrian juga malas untuk kuliah.

"Yaudah sih teraktir gua sate Mang Ili," kata Mahesa dengan tampang bodo amatnya. Tangannya mengusap perutnya yang sudah kelaparan karena tidak sempat makan di kantin.

"Sate mulu," ketus Adrian.

"Ayolah, Bang."

"Hm."

"Bawa tas lo, inget kan lo di skors tiga hari. Awas satu kali lagi lo gak nurut sama peraturan sekolah gak gua masih uang jajan lagi." Mahesa menganggukan kepalanya, mendengar kata skors membuat Mahesa semangat karena bisa malas-malasan di rumah.

[Jangan di contoh yang teman-teman]

Adrian menonyor kening Mahesa dengan pelan. Setelah itu membawa langkahnya ke parkiran tempat motornya terparkir, semakin lama berada di sekolah membuat Adrian risih karena sudah banyak siswi-siswi yang terang-terangan mengaguminya.

"Tungguin woy, gua bawa tas dulu," teriak Mahesa.

●●●

Adrian mengamati Mahesa yang dengan lahap menyicipi sate kesukaanya, tepatnya sate Mang Ili yang sudah melengenda. Mang Ili berjualan di sini sudah hampir dua puluh lima tahun tapi rasa nya tetap sama enaknya, dan itu menjadi makanan favorit Mahesa.

"Mau nambah?" tanya Adrian di sela-sela adiknya memakan satu tusuk terakhir yang ada di piring. Mahesa yang masih merasa lapar pun mengangguk, Kakak nya selalu memanjakan dengan hal seperti ini.

"Mau."

"Oke. Mang sate ayam nya satu porsi lagi ya."

"Siap, A. Sebentar ya." Adrian kembali duduk, matanya tak lepas mengamati adiknya makan.

Garis Semesta | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang