Athar melirik jam dinding di rumahnya sudah menunjukkan pukul 07.40 ia bergegas berangkat ke sekolah menggunakan motornya.
"duh gue udah telat nih malah hari senin lagi"Athar melajukan motornya tak mempedulikan kendaraan-kendaraan lain. Bahkan Athar dengan mudah menerobos lampu lalu lintas.
Sekitar 10 menit Athar sampai di depan gerbang sekolah dengan keadaan terkunci. "Pak bukain dong" pintanya pada Asep, satpam di sekolahnya.
Asep yang awalnya sedang membaca koran kini ia berjalan ke arah pagar "sudah telat sekali, lebih baik kamu pulang" Asep kini berbalik badan hendak kembali ke tempat semulanya
Athar menarik nafasnya kasar berpikir sejenak agar dirinya bisa masuk ke sekolah. "Pak saya bayar pakai ini mau nggak?" Ucap Athar sembari memperlihatkan dua buah kotak rokok kepada Asep.
Asep terkekeh pelan "sesusah itu untuk kamu pulang kembali ke rumah?" Tanyanya penuh ketidakpekaan.
Athar menghembuskan nafasnya kasar kemudian kembali berbicara "ya sudah saya tambah dua kotak lagi jadi 4 gimana pak?" Ucapnya memperlihatkan empat buah kotak rokok
Asep berjalan membuka pintu pagar besi sekolah, "ya sudah masuk parkir motormu dengan benar di sana" Asep berkata sambil menunjuk ke arah parkiran
Memang sekolah mereka parkirannya berada di halaman utama, dan seterusnya pekarangan sekolah sesungguhnya luas di dalam sana.
"Makasih pak, ini ambil buat bapak" ucapnya sembari memberikan 4 buah kotak rokok bermerek Marlboro itu.
Asep terkekeh "saya ambil satu aja, selebihnya saya bisa beli sendiri, simpan saja itu buat kamu, tidak akan saya lapor kepada kepala sekolah kalau kamu membawa rokok"
Asep menepuk bahu Athar "silakan masuk dan mengikuti upacara, sebelum kamu ketahuan datang terlambat"
Athar kembali memasukkan 3 kotak rokok tadi ke dalam tas nya. Athar mendorong motornya dan memarkirkannya segera. Lalu Athar berlari melewati gedung samping sekolah dan mencari barisan kelasnya. Sedikit menyipitkan matanya Athar langsung melihat wajah Vael dan ia langsung memasuki barisan itu
"eh tar anjir kaget gw" ucap Vael menepuk bahu Athar yang berdiri di sampingnya
Athar tertawa jahil "hehehe"
"LAPORAN PEMIMPIN UPACARA KEPADA PEMBINA UPACARA BAHWA UPACARA SELESAI"
Suara itu membuat semua murid menarik nafas lega, setelah lelah berdiri di bawah terik matahari.
"woi lu kan telat kok bisa sih masuk ke sini" tanya Marvel terkejut melihat Athar
Athar terkekeh pelan "ya bisalah kan gue pro"
Semua murid pun perlahan-lahan mulai meninggalkan barisannya. Kemudian terdengar suara knalpot bising yang membuat para murid masih berdiri di tempat semula.
BRUMM BRUMM
Dangerous serentak bertatapan, mereka sangat tanda dengan suara motor tersebut, itu adalah badboy musuh dangerous.
Di saat sedang fokus mendengar suara knalpot bising itu, tiba-tiba saja suaranya menghilang sepertinya badboy sudah memarkirkan motornya tepat di depan sekolah
"tar, itu kan suara...."ucap Leo terputus dengan raut wajahnya yang kelihatan sangat khawatir
Athar menenangkan hati teman-temannya
"Udah tenang ada gue kok" ucapnya dengan wajah penuh keyakinanTiba-tiba dari depan sana terlihat 9 pria yang berjalan mendekati dangerous, itulah mereka geng badboy
Vael segera maju menghadapi bad boy tanpa rasa takut sama sekali, namun langkahnya terhenti saat memegang lengannya "biar gue aja yang ngomong sama mereka"
Vael mengangguk paham dan menuruti saja perintah dari Athar "oke tar"
Langsung saja Athar menghadapi 9 pria di depannya itu dengan tidak takut sama sekali. "Lo semua mau ngapain" teriaknya keras sehingga terlihat jelas urat di lehernya
Semua murid di sekolah itu pun hanya bisa menyaksikannya saja. Mereka tentu mengenali geng badboy dan dangerous, kedua geng ini adalah kelompok yang sering melakukan tawuran.
Tentu banyak murid sangat takut kepada dangerous dan bad boy
"gw takutt"
"siapa yang menang nih kira-kira"
"Athar solo tuh"
"Athar kuat"
Begitulah kira-kira bisikan dari para murid-murid yang menyaksikan pertemuan kedua geng itu
"Lo harus tanggung jawab gara-gara lo Rico jadi masuk rumah sakit sampai sekarang belum sadar juga, udah hampir 2 bulan" ucap Luckas tak kalah meneriaki
Memang dua bulan yang lalu dangerous melakukan tawuran dengan badboy. Saat itu Rico si ketua geng itu hampir menusuk pisau ke perut Athar, tapi Athar dengan cepat menendang kepalanya sehingga terbentur ke aspal, kepalanya bocor dan malam itu juga dilarikan ke rumah sakit
Semenjak kejadian malam itu bad boy tidak pernah menampakkan dirinya lagi, tapi hari ini mereka kembali datang dan meminta pertanggungjawaban
Athar tertawa sinis "kalau dia masuk rumah sakit nggak ada hubungannya sama gua, itu tandanya dia lemah nggak cocok untuk jadi pemimpin di geng kalian"
Rimba ikut maju hendak menendang Athar, tapi dengan cepat Athar mengelak.
"Lo nendang angin ya?" Athar menertawakan si Rimba yang sok keras ituDangerous perlahan maju namun attar langsung meminta mereka untuk tidak maju "tetep disitu! percaya sama gw"
Arsen maju dan bertarung dengan Athar, sementara Luckas menendang Athar dari belakang, Athar tak tergoyang sedikitpun
Athar menghabisi semua, tersisa Luckas dan Rimba, sementara yang lain sudah tergeletak di lantai
Rimba menonjok wajah athar, membuat wajahnya memar, tapi bagi Athar itu hanya seperti rasa digigit semut. Athar membalas tonjokan Rimba sehingga hidung Rimba mengeluarkan darah
Luckas menendang perut Athar hingga Athar terjatuh, dan Athar hampir kehabisan tenaga, Luckas menonjok lagi wajah Athar, Athar tak berkutik
"Athar bangun"
Athar mengenal suara itu... dia Anna
Athar melirik Anna sekilas, dan kembali semangat, Athar bangun dan langsung membalas pukulan yang tak kalah kuat dari Luckas. Alhasil Luckas tergeletak
"DIHARAPKAN SEGERA BUBAR, KARENA KAMI TELAH MEMINTA POLISI HADIR KESINI"
Suara microfon sekolah yang dipastikan itu adalah suara bapak kepala sekolah.
"cabut semuanya" perintah Luckas kepada badboy
"urusan kita belom selesai tar" ujar Liam pada Athar
Kemudian badboy berlari meninggalkan SMA Cakradunia, mereka lagi-lagi kalah
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHARRAS {ON GOING}
Teen FictionRasa sakit yang tidak mampu lagi Athar tahan membuatnya ingin segera terbebas dari rasa sakit yang menimpanya selama ini. Athar disantet oleh mantan kekasihnya yang merasa marah padah Athar sebab diselingkuhi. Hal yang tidak wajar harus Athar lakuka...