Badboy sedang berada di rumah sakit, memantau Rico dari jendela kaca yang tembus pandang
"Rico sadar dong" lirih Alberth
Luckas mendekati Alberth, menepuk pundaknya dan menenangkan nya "doain yang terbaik aja, ga guna sedih gabakal bikin Rico sadar juga" ucapnya
Alex berdiri dari kursi rumah sakit dan langsung berhadapan dengan Luckas
"seharusnya tadi kita gaperlu serang si Athar, kalo Athar dendam nanti yang kena kan Rico juga" ucapnyaLuckas mencerna perkataan Alex, ada benarnya juga "sorry gw kepancing emosi"
Liam melihat kembali Rico dari jendela kaca itu dan berkata "tuh liat Rico yang asli badannya kekar, sekarang uda kurus"
Pasya ikut berdiri dan melihat Rico
"kita ga dibolehin masuk ni?" tanyanya"boleh dua orang aja" sahut Arsen
"yaudah biar Luckas sama Rimba aja yang masuk" ucap Ken
Luckas dan Rimba mengangguk dan segera masuk ke dalam ruang rawat Rico, terlihat alat impus dan oksigen di hidungnya
"Rico bangun dong lama banget tidurnya "
ucap RimbaLuckas tersenyum dan menggenggam tangan Rico "ayo lo kan kuat"
Sudah lima belas menit Luckas dan Rimba di dalam ruangan rawat Rico, tapi tak juga sadar
Tiba-tiba jari jemari Rico perlahan bergerak, sepertinya Rico akan sadar
Luckas yang melihat kejadian itu segera memberi tahu pada Rimba
Rimba memperhatikan jari Rico yang bergerak
"Rico..." lirihnyaMata Rico kini terbuka sempurna, akhirnya Rico sadar juga setelah berapa lama ia koma
"Luckass Rimba.... yang lain mana?" tanya nya sembari melihat wajah Luckas dan Rimba
"ee yang lain diluar" ucap Rimba
Rico mengangguk pelan "panggilin mereka"
Luckas mengangguk dan langsung keluar memanggil semuanya untuk masuk
"gays sini masuk Rico udah sadar""serius?" tanya Liam terharu
Luckas tersenyum "makanya cepetan Rico mau ketemu kalian"
Semua langsung berlarian tak sabar akan menemui Rico. Alberth lari dan memeluk tubuh Rico "Ricoo gw kangen banget"
Rico berusaha melepaskan oksigen yang ada di hidungnya "gw juga kangen kalian"
"tau ga tadi kita semua serang dangerous, karena kita udah kesel banget mereka buat lo kaya gini" ucap Ken
Rico menyimak dan terus mendengarkan setiap penuturan dari teman-temannya
Felix mengiyakan dan bercerita pula "iya tapi si Athar cuma sendiri, sok jago banget"
"tapi tetep aja si Athar yang menang Ric" ujar Pasya
Luskas menghembuskan nafasnya
"ya gw akui dia kuat, hebat, tapi jujur gw gasuka perlakuan dia yang bikin Rico hampir mati"Semua mengangguk kecuali Rico
"gw mau damai"Semua terkejut dan tak percaya, ada-ada saja Rico setelah sadar dari koma nya mengapa Rico terlihat aneh
"ngapain damai sih" ucap Arsen
Ken menatap malas Rico "iya buat apa damai coba mereka udah ngehancurin kita"
"gw sih ogah damai sama mereka" ujar Luckas
Rico terkekeh pelan dan menggelengkan kepalanya "mereka ga salah, gw masuk rumah sakit ya gara-gara gw sendiri, malam itu gw mau nusuk Athar, Athar ngelak, dia tendang gw terus kepala gw bocor"
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHARRAS {ON GOING}
Teen FictionRasa sakit yang tidak mampu lagi Athar tahan membuatnya ingin segera terbebas dari rasa sakit yang menimpanya selama ini. Athar disantet oleh mantan kekasihnya yang merasa marah padah Athar sebab diselingkuhi. Hal yang tidak wajar harus Athar lakuka...