40-hukuman fara

41 8 0
                                    

Jam enam sore dangerous sedang berada di rumah Petir bermain bersama Lintang, adik Petir. Dangerous membatalkan pertemuan nya di markas, karena Rifa, ibu Petir mengundang dangerous memakan bersama.

Athar menggendong Lintang, Lintang pun menuruti serasa nyaman digendong oleh Athar.

"hai adik kecil, kalo kamu gede jangan kayak bang Petir ya, dia orangnya cuek" bisik Athar tapi tetap terdengar oleh dangerous.

Lintang sudah bisa berbicara, tetapi tidak fasih. membuat ke unyuannya semakin terlihat. siapa pun pasti suka melihat Lintang.

"abam aar wulek" ucap Lintang yang sedikit tak jelas

Dangerous kebingungan tak paham apa yang dikatakan oleh Lintang. Dengan senang hati Petir mentranslit nya
"kata Lintang, abang Athar jelek"

Serentak dangerous tertawa terbahak-bahak. Lintang sangat mewakili perasaan dangerous

Athar kesal dan mencium-cium Lintang
"Abang Athar ganteng lah" ujarnya

"wulek" sahut Lintang lalu tertawa renyah

Dangerous tertawa lagi "ahaha dikatain jelek sama Lintang" ledek Ravael

"bener tu kata si Lintang, Athar jelek. Soalnya kan anak kecil gapernah boong" tambah Leo

Athar mencolek batang berharga milik Leo
"muka lo jelek" candanya

"gay anjir" ujar Leo lalu menutupi batang berharga milik nya

"jadilah seperti bang Athar, fackboy" bisik Ravael di telinga Lintang dengan suara yang tetap kedengeran.

Sementara Rifa, ibu dari Petir sedang memasak di dapur dan Rafi, ayahnya Petir sedang bekerja, ayahnya menjadi dosen.

"si Lintang makin tembem aja" ujar Samuel.

"nete sama Petir" ujar Leo

Petir segera memegang dadanya, serasa geli dengan ucapan Leo
"apasih, ya kali tete gue ada isinya"

Dangerous tertawa terbahak-bahak, Lintang yang melihat pun ikut tertawa, memperlihatkan lesung pipi nya yang indah
"eh Lintang ketawa" canda Leo

"eh tadi katanya lo mau ngomong sesuatu" ucap Marveel mengingatkan Athar

Ya sebenarnya Marveel sudah tau hanya saja dangerous yang belum tahu.
"oiyaa emang apaan? kita kepo ni" ujar Elang

Athar memberikan Lintang pada Petir, kemudian baru menceritakan sesuatu yang ingin disampaikan nya pada dangerous
"gue mau ngasih tau rahasia besar gue"

"apa emangnya" tanya Vael

"gue disantet sama mantan gue...." Belum selesai Athar menjelaskan dangerous sudah memotong pembicaraan nya

"hah??"

"what gimana-gimana?"

"apa iya?"

"serius anjing"

"gimana ceritanya"

"kok bisa?"

"ya makanya denger dulu jangan motong pembicaraan" ujar Athar

"oke lanjut" sahut Petir

"dan setiap saat gue muntah darah, muntah paku. obatnya gue harus dapet ciuman dari cewe yang tulus cinta sama gue. posisinya gue pacarnya Anna, gue harus dapet ciuman itu, tapi kayak yang lo tau, si Reza pengacau yang udah rebut Anna, sementara gue mau sembuh" curhat Athar

"gue ga salah denger?" tanya Bara

Athar mengangguk. Kemudian Marveel membuka mulut untuk bicara pula
"ya sama, awalnya gue ga percaya. lama-lama gue sering liat Athar muntah paku, dan juga pengakuan Rere kalo dia udah nyanyet Athar"

ATHARRAS {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang