26-UKS

41 9 2
                                    

Kringgg......

Bel menandakan waktunya pulang sekolah. Dangerous serentak keluar kelas hendak menuju UKS, kecuali Petir

Petir ingin berbicara pada Kiesha mengenai wanita yang berbicara padanya tadi pagi

Tinggal Kiesha dan Petir berdua di dalam kelas, sementara Anna ikut Athar pergi ke UKS.

"Kiesha" panggil Petir

Kiesha hanya menoleh dan menaikkan sebelah alisnya tanpa mengeluarkan sepatah katapun

Petir berjalan mendekati Kiesha "syaa jangan cuekin aku dong" ucapnya

Kiesha menggandeng tas nya kepundakny dan ingin beranjak pergi meninggalkan Petir, tapi dengan cepat Petir menghentikan aksi Kiesha yang ingin meninggalkannya
"sya plis dengerin aku"

Kiesha melepaskan tangannya yang memegang tangan nya "ngomong aja"

Kiesha tak sedikitpun melirik wajah Petir tatapan nya hanya fokus kepada lantai plafon atau apa saja asalkan bukan wajah Petir

Petir tersenyum tipis karena Kiesha masih mau mendengarkan nya
"yang pertama, aku minta maaf kejadian tadi pagi, aku bukan ngomong sama cewe lain tapi dia itu adik sepupu aku" ucapnya terjeda sejenak untuk mengambil nafas

"terus yang kedua, aku juga minta maaf sebanyak-banyaknya karena belum publis kalo kamu pacar aku, dan ketiga sorry aku belum pernah balas chat kamu" ucapnya

Kiesha tak merespon ia tetap saja menatap plafon kelasnya

"aku ga peduli mau kamu nganggep aku dinding sekalipun, intinya aku senang syaa..."

"karna kamu masih mau jadi pacar aku"

***

Phia beranjak dari kursinya dan akan pergi meninggalkan Marveel. Langkah Phia yang menuju pintu membuat Marveel bertanya
"kemana?"

Phia melihat ke sisi belakangnya, mengira Marveel bukan berbicara padanya, padahal di UKS hanya ada Marveel dan Phia sudah pasti lah Marveel berbicara pada Phia
"g gu gue?" tanya nya ragu

"ya iyalah, masa lukisan itu" Marveel menunjuk ke arah lukisan yang tak jauh dari Phia

Lukisan aneh yang memang sudah lama terpajang di dinding UKS, bahkan saat Phia pertama sekali sekolah lukisan itu sudah terpajang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lukisan aneh yang memang sudah lama terpajang di dinding UKS, bahkan saat Phia pertama sekali sekolah lukisan itu sudah terpajang

Phia melirik sekilas lukisan itu dan tersenyum tipis, sambil menggaruk pelipisnya "gue mau balik lah, masa disini terus bisa bisa habis ini gue yang sakit" ucapnya di akhiri dengan tawa kecil

Marveel menatap Phia sinis
"maksud lo? karna bantu gue sakitnya ketular ke lo gitu?"

Phia menggeleng cepat "b bu bukanlah, maksud gue, habis ini gue sakit karna jatuh"

"jatuh? kapan? kok gue ga liat" tanya Marveel

"iya jatuh cinta" ucap Phia kemudian langsung berlari meninggalkan Marveel yang masih terbaring di kasur UKS

lucu juga tuh cewe

BRAKK

Pintu terbuka lebar memperlihatkan dangerous dengan wajah yang khawatiran

Leo langsung saja duduk di samping Marveel dan mulai heboh "vel ini kenapa itu juga?" tanya nya menunjuki hidung dan lengan Marveel yang tertempel kan hansamplas

"gue kepleset di wc" ujarnya

"kok bisa?" tanya Athar

"ada adkel yang makan pisang di wc, terus kulitnya dibuang asal, pas gue jalan di lantainya, gue kpleset kulit pisang"

"gila tu bocah makan pisang di wc" cerca Elvano

"palingan monyet yang menyamar jadi manusia" tambah Samuel

"kenapa monyet?" tanya Marveel

"ya karna monyet suka pisang" ujar Samuel

"kenapa harus wc coba, kan bisa di tempat lain" ucap Marveel

"ya kan dia lapar" sambung Leo

Ravael langsung menepuk kepala Leo
"tolol lu, mana ada orang makan pisang di wc, adanya juga elu"

Leo mengusap kepalanya yang di tepuk oleh Ravael, "vael emang bener ya kata si Athar lo itu Dajjal....."

"Dajjal bermata dua" lanjutnya

"Dajjal bermata dua, mata lo juga dua" ucap vael

Dengan cepat Leo menyipitkan sebelah matanya seraya berkata "ga! mata gue satu"

"nah akhirnya ada Dajjal yang sesungguhnya" ucap Bara meledek Leo

Dangerous tertawa terbahak-bahak seperti biasa jika ada hal lucu pasti akan tertawa

"eh btw lo sok imut, make ini" ucap Athar kepada Marveel yang memakai hansamplas di hidungnya

Marveel mengeluarkan lidahnya mengejek Athar "gue di bantu cewe obatin ni luka"

"siapa?" tanya Elang

Marveel menaikkan kedua bahunya "gue gatau namanya, tapi dia pengurus UKS sih"

Elang ber ohh
"yang tadi ke kelas" ucapnya pada Athar dan yang lain

"eh Petir mana?" tanya Marveel

"gatau katanya piket, tumben banget mau piket, biasanya juga bolos piket, sambil dikejer Kiesha, hahaha" ucap Leo

"yaudah yuk pulang" ajak Bara

"yuk" sahut semuanya serentak

"sini gue bantu vel" tawar Athar

"gue bisa, yang sakit hidung gue bukan kaki"

Mereka pun keluar dari UKS dan menuju parkiran, dangerous melihat Petir berlari seperti mengejar Kiesha

"tir sini" panggil Athar

Petir melirik suara dan langsung berhenti, berjalan menuju teman-temannya

"lo ngejar Kiesha?" tanya Marveel

Petir menggeleng cepat "bukanlah, gue tadi mau ke UKS gue kira kalian masih di UKS, pas aja di depen gue ada si Kiesha" ucapnya berbohong

"ntar si Kiesha baper lagi, dikira lo ngejar día" ucap Ravael

Petir menelan ludahnya, meresapi ucapan Ravael, mana Kiesha yang dulu, yang ngejar Petir bukan ngejauhin

"yang baper juga Kiesha bukan kita" ucap Athar

"kuy balik" ucap Marveel

Dangerous menyalakan motornya masing-masing dan langsung bergegas pulang

***

ATHARRAS {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang