39-tentang elvano

18 7 0
                                    

Sudah jam pulang sekolah tapi Anna dan Reza belum juga keliatan memasuki kelas.
Athar hanya pasrah saja, tak ingin cemburu dengan Reza.

"tar nanti malam jadi kan?" ujar Vael mengingatkan
Athar tersenyum tipis "jadi dong"

Ya nanti malam adalah malam yang sudah lama ditunggu. Athar akan mengikuti balapan, nanti malam jam 12 tepat tanggal  03 maret adalah malam yang dinanti-nanti
"semangat tar lo pasti menang" ujar Bara

"udah lama banget kita tunggu tanggal 3 njir" sahut Samuel

"jam 8 kumpul di markas dulu, ada yang mau gue bahas" ucap Athar

"okei bos"

dangerous satu persatu meninggalkan kelas, terkecuali Elvano. Athar meminta Elvano untuk tidak pulang dulu karena Athar ingin berbicara

"jatah bulan kemarin masih ada?" tnya Athar

Elvano mengangguk "ada tar, masih banyak"

Athar merogoh sesuatu dari dalam tasnya. Mengeluarkan uang sebanyak dua juta. Dan memberikannya pada Elvano
"nih jatah bulan ini" ujar Athar dan memberikan duit itu

Elvano sempat menolak karna jatah bulan kemarin masih sangat banyak
"tar yang bulan kemarin aja masih sisa lapan ratus, ini kebanyakan"

Athar menggeleng, dan memberikan sejumlah uang itu, di tangan Elvano
"ambil! gue bakal ngasih ini setiap bulan, sesuai janji gue dulu"

Dengan senyum tipis Elvano menerima uang itu dan memeluk Athar.
"makasih tar, kalo ga ada lo mungkin gue sama adik-adik gue udah mati kelaparan, semenjak ortu gue meninggal, cuma lo yang perhatian kekgini, sekali lagi makasih tar" ujar Elvano

Athar membalas pelukan tak kalah erat
"yaudah lo pulang, beliin hadiah buat Elmira besok kan dia ultah" ujar Athar

Ya besok adalah ulang tahun Elmira Asyifa, adik perempuan Elvano yang berumur 7 tahun, dan besok Elmira akan menaiki usia 8 tahun. Elvano memiliki dua adik dan yang satu lagi adalah Elvaro Farraz adik lelaki Elvano usianya 15 tahun.

Berkat Athar Elvano kini mampu menyekolahkan adik-adiknya. Elmira kelas 1 SD dan Elvaro kelas 3 SMP
"makasih tar gue balik dulu" pamit Elvano
Athar hanya mengangguk.

flashback off

"halo bang, ini dompetnya jatuh" ucap Elvano pada Athar yang sedang menelpon pacarnya

"iya sayang, bye ummach" ucap Athar kepada nomor yang di save Fisca

Setelah mematikan panggilan suara dengan Fisca terlihat Adel menelpon Athar. Athar mengangkatnya

Elvano hanya berdiam menunggu Athar selesai bertelponan, sekitar lima belas menit Athar pun selesai bertelponan
"kenapa ya?" tanya nya pada Elvano

Athar menatap Elvano dari ujung rambut sampai ujung kakinya. Wajah yang sangat tampan hanya saja sedikit dekil

"ini bang tadi dompetnya jatuh" ujar Elvano memberikan dompet coklat yang tentunya isi nya full.
Athar mengambil dompetnya kembali
"makasi"

Setelah itu Elvano pergi meninggalkan Athar. Athar mengejarnya
"tunggu..."

"kenapa bang?" tanya Elvano

"boleh ngomong sebentar?" ucap Athar

Elvano mengangguk. Athar pun membawanya menaiki mobil dan memasuki sebuah restoran
"bang, jangan pakaian saya tidak sesuai untuk masuk ke dalam" ujar Elvano

"lah kok ngatur?" ucap Athar ngasal

Elvano terdiam. "maaf bang"

"ini kan restoran saya, bebas dong saya mau bawa masuk siapa aja, termasuk kamu" ujar Athar

Setelah masuk Athar memesan makanan termahal untuk Elvano
"nama lo siapa? anak siapa? tinggal dimana? umur berapa?" pertanyaan yang tiba-tiba saja keluar dari mulut Athar

Dengan berat hati Elvano menjawabnya
"nama saya, Elvano Robaes, umur 15, saya tinggal di kolong jembatan, dan orangtua saya sudah meninggal dua tahun yang lalu"

Saat itu memang Athar, Elvano masih berusia 15 tahun karena Athar barusaja tamat SMP. hanya saja badan Athar yang besar membuatnya lebih dewasa

Pernyataan itu membuat Athar terdiam
"kamu sendiri? atau punya adik"

"saya punya adik dua"

"mereka dimana?" tanya Athar

"dirumah"

Sungguh maksud rumah itu adalah kolong jembatan. Betapa menyedihkannya hidup Elvano.

"saya ada kerjaan buat kamu" ujar Athar pada Elvano

"apa??"

"saya janji bakal memberikan uang untuk kamu setiap bulan, bahkan saya akan membeli rumah untuk kamu, membeli motor, dan saya akan menyekolahkan adik-adik kamu" ucap Athar lagi

"apa pekerjaan nya bang?"

"pekerjaan yang sangat mudah, kamu cuma harus merubah tampilan dan sikap kamu. kamu akan saya masukkan ke dalam geng motor saya, dan kamu akan sekolah di sekolah saya, sekelas dengan saya, dan ingat saat di sekolah berlagaklah seolah tak mengenal saya, satu lagi biasakan berbicara lo-gue" ucap Athar

Elvano terdiam, pekerjaan apa itu bukan kah sangat mudah. Dan Elvano tidak mungkin harus berpura-pura tidak mengenal Athar
"saya gabisa bang"

"bisaa, kamu pasti bisa. bukankah setelah itu kamu bakal hidup serba kemewahan" ujar Athar

"itu bukan pekerjaan bang, yang ada cuma nyusahin abang"

"saya ga susah, saya mampu, turuti keinginan saya. saya janji akan menafkahi keluarga kamu" ujar Athar

"dan berhenti memanggil saya bang, kita seumuran"

.....

"adik manis, jangan males makan ya" ucap Athar mengacak rambut Elmira, adik Elvano

"otey bang"

Athar menuju Elvaro, adik lelaki Elvano
"ini abang belikan kamu handphone, dipakai buat belajar ya, jangan asyik game" ujar Athar
Elvaro terlihat senang "makasih ya bang Athar"

Athar berjalan keluar rumah diiringi Elvano
"gue mau bilang makasih banyak sama lo tar, lo orang yang gue sayang setelah ortu gue" ucap Elvano

Athr tersenyum "nah bagus ni, biasain lagi ngomong lo-gue, keren lo" ucap Athar menepuk nepuk pundak Elvano

"sesuai permintaan lo, bos Athar"

"ohiya, motor lo nanti malam nyampe, udah gue bayar lunas. kalo baju sekolah adik lo mungkin besok gue anter"

"tar, lo baik banget sih. handphone sama rumah yang lo kasih secara gratis aja udah bikin gue seneng banget. apalagi motorr, gue gatau mau bales kebaikan lo kekgimana"

"gaperlu dibales, tinggal lo pura-pura gakenal gue aja disekolah. nanti kita dikenalan ulang disekolah. di depan anak geng motor gue" ucap Athar

"baik boss"

***

ATHARRAS {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang