49-menjenguk athar

24 8 0
                                    

Sudah siang Athar terbangun dari tidurnya. Hari ini Athar tak pergi ke sekolah karena masih lemas.

ravael apprillion is calling.....

Athar mengangkat panggilan suara dari Vael.
"halo napa?" tanya Athar

"apartemen lo kamarnya nomor berapa sih? lupa gue" tanya Vael

"buat apaan?"

"kita udah di parkiran, ya mau jenguk lo lah tar" balas Vael

"gue dirumah" canda Athar

"anjing, Athar dirumah katanya.... buang-buang bensin gue aja ke apartemen lo" ujar Vael memberitahu dangerous

"hahaha gakla gue di apartemen, kamar no 13" ucap Athar menertawai Vael

tut tut

Panggilan suara dimatikan oleh Vael yang mungkin kesel dengan Athar. Athar pun membereskan kamarnya sebentar. Tak lama dangerous masuk ke dalam kamar Athar

"eh kok tau paswordnya?" tanya Athar kaget

"dari Marveel" ujar Petir

Athar memang pernah memberitahu pada Marveer password kamarnya. Berarti Athar mengizinkan Marveel memasuki apartemen nya sesuka hati, karena Athar sudah mempercayai Marveel

"nah ini baru bener" ucap Leo

"kenapa?" tanya Athar

"tadi kita salah kamar, apalagi isinya orang lagi ngewe, apess mata gue" ujar Marveel

"emangnya kamar nomor 13 ada dua ya" tanya Elang

"ohh itu sebenarnya kamar nomor 130, mungkin angka 0 nya udah pudar, jadi kebaca 13" balas Athar

"tapi kasian deh..... gerakannya kenceng banget tadi kan, macem dah mau crot. eh datang kita auto sembunyi dibalik selimut hahaha" ucap Ravael sembari tertawa

"anak haram" sahut Elvano

"udah gabaik ngomongin aib orang, gimana kalo ada yang ngomongin aib kita" nasihat Samuel

"dah dah skip skip, bahas lain" ujar Petir

"eh tar makanya jangan mandi hujan jadi sakit kan" ucap Marveel sembari menempelkan tangannya di jidat Athar

Athar memindahkan tangan Marveel pelan "apaansi gue aman kok"

"lo ngomong doang aman, kontol lo aman" balas Ravael

"eh vael mulut lo jaga" ujar Samuel

"astaghfirullah" ucap Ravael beristigfar

"eh tar kita bawain buah-buahan dong, yakali tangan kosong, nih gue tarok di meja ya" ujar Elvano menaruh buah-buahan yang tadi mereka beli di toko buah

"masa buah-buahan doang, kita bawain pizza dong" tambah Elang memperlihat kan dua buah kotak pizza yang tadi mereka beli

"anjir ngerepotin banget kayaknya" ucap Athar

"masa buah dengan pizza doang nih gue tambah bubur ayam" Bara memperlihatkan bubur ayam yang ia beli

"gue cumah sumbangin coklat sih" ujar Marveel memberi 3 coklat SilverQueen

"gamau kalah dong gue, nih gue beli susu segudang garam" ujar Leo memberi se plastik sedang susu kotak

"gue juga beliin lo jajanan nih, maksudnya dari dangerous hhehe" tambah Samuel memperlihatkan plastik besar berisikan banyak snack

"woi gila banyak banget, kalian kirain gue lamaran apa" ucap Athar terkejut ternyata dangerous membawa banyak makanan

"kita lebih niat ngisi kulkas lo sih haha" ucap Marveel menunjuk kulkas lalu tertawa

Athar menatap Marveel kesal "nyenyenye"

"lagian punya kulkas buat dipajang doang, gapernah di isi, rugi dong tar" balas Elang

Athar memang mempunyai kulkas tapi tidak pernah digunakan karena keseringan Athar memakan diluar apartemen. Dan selalu lupa untuk mengisi kulkas

"makasih banyak deh" ujar Athar

"nih gue suapin" Marveel menyodorkan buah jeruk ke dalam mulut Athar

Athar mengunyah jeruk manis itu
"lain kali gausahlah repot-repot, kayak sama siapa aja" ucapnya

"lo itu si cowo yang paling kita sayang tar, ga mungkin kita tinggalin lo disaat lo sakit kekgini, maaf kalo pas itu gue sedikit kecewa sama lo" ujar Marveel

"dahla vel, skipin aja ga penting" ucap Athar lalu tersenyum

"tar ini rantang siapa?" tanya Petir menunjuk ke arah rantangan kotor

"oh punya Anna" balas Athar

"kalian dah balikan?" tanya Petir lagi

"belom..." balas Athar

"belom, berarti mau balikan" terka Ravael

"gatau gue, takut gabisa jaga dia. cape sama hidup gue ada aja masalah" ujar Athar

"eh tar si Fara katanya gamau pindah sekolah, parah sih nyalinya gede, gamalu apa uda hamil gitu" ucap Leo memberitahu Athar

"dahla gapenting" balas Athar

"tar gue pengen kembaliin Atharras Mavra dan Loreanna Rubyjane yang bucin abis. Boleh ga gue liat itu lagi??" tanya Marveel

"males vel ada aja orang ketiga nya" balas Athar

"gue suka liat lo yang ceria, bucin, ga nanggung beban kek sekarang. itu adalah lo yang pas deket sama Anna" ujar Marveel

Athar terdiam sejenak mencerna perkataan dari Marveel.
"ya vel, tapi ga sekarang"

***

ATHARRAS {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang