Suasana di kelas Xll-IPS1 hari ini sangatlah bising, ada yang menggosip, bercerita, memainkan handphone, mengerjakan tugas, bahkan ada yang menyanyi seolah sedang mengadakan konser
Ya mereka yang berkonser adalah Leo dan Bara, mereka menaiki meja seolah menjadikannya sebagai panggung
"hooooo ooo, masih tersimpan setiap kenangannnnn, hooo uooo semua cinta yang kau beri, kau takkan terganti"
Ravael memakai handsetnya dan membesarkan volume handphone, ia sedang menonton tiktok. Dibanding harus mendengar konser dadakan gajelas
"mengapa masih ada....." nyanyian Leo menggunakan ujung sapu dan memberikan pada tumpukan ciwi-ciwi kelas Xll-IPS1 yang awalnya sedang menggosip
ciwi-ciwi itu yang awalnya sedang menggosip kini melanjutkan liriknya
"sisa rasa di dada......""disaat kau pergi begitu sajaa.....
mampukah ku bertahan tanpa hadirmu sayang, tuhan sampaikan rindu untuknya.....""masih jelas teringat, peelukanmu yang hangat.... se akan semua tak mungkin menghilang....."
Leo memberikan sapu pada ciwi-ciwi kelasnya lagi
"kini hanya kenangan.... yang tlah kau tinggalkan..... tak tersisa lagi waktu bersama...""MENGAPA MASIH ADA SISA RASA DI DADA DISAAT KAU PERGI BEGITU SAJA" nyanyian yang amat sangat mendalami bahkan se isi kelas sudah bernyanyi bersama
Setelah itu Athar datang bersama Anna dibarengi juga Reza dan Fara dibelakangnya.
"paan ni ribut banget" tanya AtharBara melompat ke lantai karena tadi ia juga berdiri di atas meja.
"konser, mengisi kegabutan" ujarnyaAnna duduk dikursinya, hari ini Kiesha juga belum terlihat. Athar duduk disamping Anna dibanding jika Reza yang duduk
"minggir" pinta Reza menyuruh Athar pindah dari tempatnyaAthar berdiri dan menepuk meja kuat "siapa lo nyuruh-nyuruh gue?"
Reza terkekeh kecil "ini tempat gue"
"belakang sana lo" paksa Athar
Reza menggeram melipat jari jarinya mengontrol emosi. Tak ada rasa trauma mengenai kejadian dua hari yang lalu sebab Anna pasti akan membelanya.
Dengan terpaksa Reza duduk di tempat Athar yang posisinya di samping Petir, bahkan semua dangerous melototinya
"apa lo liat-liat gue?" tanya Reza tak terima dilihat seperti ituRavael langsung mendorong kepala Reza kuat
"eh songong amat njing, murid baru juga"Tak terima diperlakukan seperti itu Reza berbalik badan menatap Ravael dan mendorong kembali kepala Ravael
"lo kira gue takut, sama lo yang modal kroyokan" tantangnyaRavael mencengkeram kuat kerah baju Reza yang sok jago itu, belum kenal saja siapa Ravael.
"jangan banyak bacod kalo mau hidup" ancam RavaelElvano yang duduk disamping Ravael menenangkan nya jangan sampai kebawa emosi
"Vael tahan, gausah diladenin juga orang ga waras kekgitu" ujarnyaRavael pun melepas cengkeramannya. menarik nafas pelan kemudian kembali duduk
Reza mengambil handphone dan memainkannya, sekilas Petir melihat wallpaper layar depan milik Reza, seperti foto Anna
Dengan keberanian kuat Petir merampas handphone Reza dan mengamati wallpaper itu.
"gila lo, make wallpaper foto Anna, nyari gara-gara lo sama Athar" kesal PetirReza menarik kembali handphone nya
"gausah panik gitu, gue cuma suka Anna, bukan temennya""Kiesha" lanjutnya dengan tawa pelannya
Dangerous tak mendengar pembicaraan antara Petir dan Reza. Karena suaranya yang sedikit kecil
"apa maksud lo" tanya Petir murkaReza mendekati telinga Petir dan membisikkan sesuatu
"gue suka Anna udahlama, bakal gue dapetin Anna, apapun rintangannya" bisiknyaPetir menatap sinis wajah Reza yang seperti bodoh dan belagu
"tunggu aja Athar gerak, bisa-bisa kontol lo retak"Reza tertawa terbahak-bahak mengakibatkan dangerous menatapnya lagi. setelah dirasa aman Reza berbisik lagi
"kalo kontol gue retak, gue bisa beli kontol lo. berapa? sejuta duajuta? gw bayar sekarang"Rahang Petir mengeras seperti sedang menahan amarahnya
"sorry gue ga murahan"Reza tertawa lagi
"gue tau semua kejadian masalalu Athar, mulai dari dia udah perawanin Adel, lo ciuman sama Kiesha di taman, pacarnya Elang""stop" pinta Petir yang tak sanggup mendengar kata-kata dari Reza. Mengapa Reza seolah mengetahui semua hal
Bukankan saat Reza pertama kali masuk ke sekolah, tak ada Kiesha dan tak ada pula yang mengenalinya. Tapi mengapa sikapnya seolah telah mengenal semua orang dan mengetahui apa saja hal-hal yang telah dilakukan seseorang itu
Terlebih mengapa Reza mengetahui kejadian silam antara Athar dan Adel. Rezan bukan saja seorang pengacau tapi dia juga si misterius barbar
Reza tertawa lagi dan lagi, setelah puas tertawa ia berbisik kembali
"tujuan awal gue cuma mau dapetin Anna, gue cowo sejati apapun caranya pasti bakal terus bisa bareng sama Anna" bisiknya pelan"bacod lu" geram Petir
Reza terus saja berbisik, seolah tak ingin ada yang mendengar
"lo liat aja, Athar gasuka gue deketin Anna
tapi bakal ada aja cara, yang bikin gue sama Anna terus bersama""pagi anak-anak" sapa Bu Intan yang memasuki kelas
Setelah itu Bu intan duduk di kursinya dan memperhatikan sekeliling. tatapannya tertuju pada Athar
Athar yang merasa sedang di tatap mencoba biasa saja walau hatinya bertanya apa salahnya
"Athar siapa yang menyuruh kamu duduk disitu? kembali kebelakang" ujar Bu Intan
"bu saya ga keliatan papan kalo dibelakang" ujarnya berbohong
"siapa yang aslinya duduk disitu?" tanya Bu Intan pada seluruh murid
"Rezaaaa" serentak murid menjawab
"silahkan Athar kembali ke tempatmu, dan Reza kembali ke tempatmu" ujar Bu Intan
Athar terpaksa berdiri dan menuju kursinya yang sempat di duduki Reza. Sedangkan Reza berbisik lagi kepada Petir
"barusan juga gue bilang, akan ada hal yang terus mempertemukan antara gue sama Anna"Petir mencerna perkataan Reza. Ada benarnya, tapi ini tidak adil
Siapa sebenarnya Reza? Mengapa dia mengetahui apa saja tentang dirinya dan orang disekitarnya
Athar berjalan kembali menuju kursinya dan Reza berjalan pula ke kursinya, mempertemukan antara Athar dan Reza. Athar menabrak bahu Reza sembari berkata "jangan sentuh cewe gue"
Reza hanya tersenyum tipis dan langsung duduk dikursinya samping Anna. "hy baby girl" ucapnya pada Anna
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHARRAS {ON GOING}
Teen FictionRasa sakit yang tidak mampu lagi Athar tahan membuatnya ingin segera terbebas dari rasa sakit yang menimpanya selama ini. Athar disantet oleh mantan kekasihnya yang merasa marah padah Athar sebab diselingkuhi. Hal yang tidak wajar harus Athar lakuka...