17-ruang bk

31 10 0
                                    

"DIHARAPKAN SEGERA BUBAR, KARENA KAMI TELAH MEMINTA POLISI HADIR KESINI"

Suara microfon sekolah yang dipastikan itu adalah suara bapak kepala sekolah.

"cabut semuanya" perintah Luckas kepada badboy

"urusan kita belom selesai tar" ujar Liam pada Athar

Kemudian badboy berlari meninggalkan SMA Cakradunia, mereka lagi-lagi kalah

Anna berlari ke arah Athar memastikan Athar baik-baik saja.
"Athar kamu gapapa kan?" Tanya nya mengusap lembut wajah Athar

"Gapapa kok nna"

Anna menghembuskan nafasnya
"Tapi itu memar, sakit ga?"

Terlihat memar di pinggir mata dan bibir Athar "ga sakit nna, gw kuat kok" kekehnya

Leo berjalan mendekati Athar dan bertepuk tangan
"Gila parah 1 vs 9 tetep menang yang solo"

Athar terkekeh "mereka dateng cuma karena si Rico masuk rumah sakit, ya lagian bukan salah gw, kalo gw ga ngehindar pasti gw udah ditusuk" ujarnya

"Loreanna Kiesha mana ya kok lama banget ga keliatan" tanya Samuel

Petir melirik Samuel, mengapa Samuel bertanya-tanya tentang Kiesha. Apa benar Samuel menyukai Kiesha

"oh Kiesha lagi pulang kampung, sepupunya nikah, katanya sih gitu kemarin pas telponan" ujar Anna

Marveel menyenggol lengan Petir
"Hidup lo betah banget kayaknya ga ada Kiesha, biasanya kan Kiesha ngasih surat kalo ga makanan terus selalu lo buang, jahat memang"

Petir hanya diam mematung, tak tau harus merespon apa.

Marveel menggeleng-gelengkan kepalanya "Yaudah yuk balik ke kelas"

"Yuk"

***

Vael membuka obrolan "kayaknya kita harus ngasih pelajaran deh buat badboy, mereka kelewatan tau ga"

Athar terkekeh "udahlah gausah, ntar juga mereka nyesel"

ASSALAMUALAIKUM

Semua murid menoleh ke arah pintu, bukan guru melainkan seorang murid

"permisi, Atharras Mavra dipanggil ke ruang BK sama pak Ardan, segera ya udah ditungguin soalnya" ucap Dimaska, murid seangkatan yang menduduki kelas Xll-IPS2

Anna berlari ke arah Athar raut wajahnya tampak khawatir "Atharr"

Athar mengelus telapak tangan Anna, meyakinkan Athar akan baik-baik saja
"Gw aman kok"

"segera ya Athar nanti dimarahi pak Ardan  loh" Dimaska kembali mengingatkan

Athar menatap Dimaska "oke makasih"

"gays gw ke BK dulu" ucap Athar

"Oke hati-hati"

***

Athar berjalan memasuki ruang BK sudah terlihat pak Ardan yang duduk disana

Ardan menatap Athar "silahkan duduk"

Athar mengangguk dan segera duduk sesuai permintaan pak Ardan
"ada apa ya pak?" tanya nya

"kamu tadi sudah membuat kerusuhan dan karena ini baru awal kamu membuat onar, maka saya hanya akan menghukum kamu dengan hukuman ringan" ujar pak Ardan

"hukuman?" Athar menggeleng-geleng

"iya sekarang kamu bersihkan gudang sekolah dan nanti saya periksa loh bersih atau ga" ujar pak Ardan

"saya sendiri pak" tanyanya

Pak Ardan mengangguk "iyalah, masa bareng anak motor yang tadi kan mereka bukan murid di sekolah ini" jelasnya

"okedeh pak, saya permisi" izinya

Pak Ardan tersenyum "ternyata kamu pria yang bertanggung jawab ya Athar, silahkan bersihkan jangan sampai ada debu yang tersisa"

Athar hanya mengangguk dan segera menuju gudang dan akan membersihkan nya.

Athar membuka pintu gudang, ternyata di dalam sangat berantakan, sepertinya Athar memerlukan bantuan temannya

Athar mencoba mengirim pesan untuk Marveel

Marveel

vel tolongin gw, gw dsruh brshin gudang

Lalu Athar mencoba membersihkan gudang perlahan sembari menunggu temannya datang dan membantunya

Kleng

Notifikasi dari Marveel

Marveel

vel tolongin gw, gw dsruh brshin gudang

oke kita kesana ya

Athar tersenyum ternyata temannya mau membantunya.

"hai tar" ucap Bara

Athar menoleh "Marveel mana?" tanya Athar karena tak melihat keberadaan Marveel

"oh Marveel tadi katanya mau ngobrol sama Rere gtau mau ngomongin apa" ujar Elang

Athar tau pasti Marvel akan membicarakan tentang penyakit Athar itu. Tapi apakah Marveel akan berhasil

"yaudah gays tolong gw bersihin gudang ya sebelum diliat pak Ardan" pinta Athar

"okesiap"

***

ATHARRAS {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang