Eh aku mau nanya, ceritanya seru ga sih? Soalnya cerita ini berdasarkan halu aku. Aku orangnya suka halu gays. Ya suka gasuka kalian udah nyampe ke bab ini, moga betah baca sampe habis.
Vote nya kenapa pelit banget sih, Vote dulu dong, biar aku nambah semangat
***
Setelah Bu Intan keluar, lama tidak masuk guru, semua murid pun senang bisa merasakan jam kosongAthar langsung berjalan menuju kursi Anna dan mengajaknya pergi
"nna, yuk kantin"Anna hanya menuruti keinginan Athar, meninggalkan Reza yang menatapnya kesal
"hm Anna, bareng boleh ga?" pinta Reza sembari memegang tangan kiri AnnaAnna hanya diam tak menjawab, takut salah jawab membuat Athar marah lagi.
Athar mendorong bahu kanan Reza
"berapa kali udah gue ingetin, jangan deketin Anna" maki nyaReza meniup bahunya yang dipegang Athar, seolah jijik
"gue ga deketin kok" ujarnyaAthar sangat murka dan menonjok pipi Reza. Sempat terjadi pertengkaran hebat membuat Reza babak belur dan berdarah.
"Athar stop, plis" teriak AnnaAthar seolah tak mendengar perkataan Anna yang menyuruhnya untuk berhenti bertengkar seperti itu, Athar terus saja membantai Reza
Teman sekelas hanya bisa menonton tanpa bisa menghentikan pertengkaran itu, takut jika Athar kembali marah
Setelah itu datanglah Marveel yang menahan Athar
"tar udah, lo di tontonin"Bahkan bukan hanya teman sekelas yang menyaksikan pertengkaran itu, tapi hampir semua siswa mengerumuni kelas Xll-IPS1. Reza terlihat lelah dan tubuhnya tak seimbang, dengan prihatin Anna membantu Reza berdiri
"yuk aku bantu ke UKS" tawar AnnaAthar yang kaget melihat Anna membantu Reza mencoba menarik tangan Anna untuk tetap bersama nya.
"lepas! ini gara-gara kamu, aku gasuka kamu berantem kekgini tarr" teriaknyaAthar tak melepaskan tangan Anna ia terus memegangnya erat
"kenapa belain dia?" tanya Athar pelan"aku gasuka kamu berantem, masih kurang jelas? lepasin jangan sentuh aku sebelum kamu perbaiki sikap kamu"
Pernyataan itu membuat Athar merenggangkan pegangannya pada Anna yang awalnya ia memegang tangan Anna erat kini Athar melepaskannya, membiarkan Anna pergi
walau sama Reza
Athar hanya menatap dua punggung yang kian menjauh, tanpa sadar Athar meneteskan setetes air mata. Disaat Athar mulai mencintai Anna mengapa ada saja pengganggu.
"Athar? kantin ayuk"
Athar memutar kepalanya ke kanan melihat siapa yang mengajaknya ke kantin. "ngapain lo?" ucap Athar kesal karena Fara terus saja mendekati nya
Ya cewe yang mengajak Athar ke kantin adalah Fara. "gue kan cewe setia, inget ga yang gue bilang pas di pelabuhan, sayang nya lo yang ga setia, lo ninggalin gue sendiri di pelabuhan"
Athar menatap tajam wajah Fara "penting buat gue?""ga penting sih, tapi gue kekgini buat lo juga, biar jadi bukti buat lo kalo gue tu bener-bener sayang sama lo, rugi lo pacaran sama Anna, dia itu cantik doang setia kaga"
Tak sanggup mendengar Athar memilih meninggalkan Fara yang masih bercoteh, ternyata benar di depan kelas ramai sekali murid yang menonton pertengkarannya dengan Reza tadi
"APAIN LO LIAT-LIAT GUE? BALIK SANA! MAU GUE CONGKEL MATA LO?" ancam AtharDengan cepat semua murid langsung lari, Athar memang menakutkan. Dan setelah itu Athar berjalan menuju taman sekolah karena dirasa nyaman untuk menenangkan diri
Athar duduk di kursi bawah pohon yang sejuk. Angin yang sedikit kencang membuat siapa saja betah berlama-lama disini.
"tuhan, tolong berikan seseorang yang bisa menghiburku, aku mau Anna tak mau yg lain, tuhaaaan"
Secepat kilat, terasa dua tangan yang memeluk di bagian leher Athar. Athar langsung tersenyum
"terimakasih tuhaan"Athar memegang dua tangan itu dan menciumnya, Athar menciumnya berkali-kali
"biasa aja kali ciumnya"Suara itu membuat Athar bangkit dari kursi dan bahkan merasa terkejut, bagaimana Fara bisa disini
"ngapain sih lo?""Athar ku sayang, dimana ada lo disitu ada gue, kecuali di wc. ga mungkin banget kalo kita ketemuan di wc"
Athar melirik sinis "banyak bacod"
Fara tertawa terbahak-bahak
"hahahaha, gapapa kalo sekarang lo masih ilfeel, tapi tangan gue, disini ada bekas bibir lo tar" ucapnya dan mencium-cium tangannya sendiri"ga waras banget" ucap Athar
"iya gue ga waras karna lo, gara-gara seorang Atharras Mavra, Ulfadifara menjadi tergila-gila bahkan sudah sangat sangat tergila-gila"
Athar bosan mendengar kata-kata aneh dari mulut Fara. Athar meninggalkan taman membiarkan Fara sendiri disana.
"asal lo tau cewe yang lo bangga-banggain lagi ngobatin cowo yang lo benci. apa lo ga takut cewe yang lo banggain direbut sama cowo yang lo benci" teriak Fara
Langkah Athar terhenti, membalikkan badannya menatap Fara dari kejauhan
"Anna ga mungkin kekgitu" balas Athar"yakin? coba liat ke UKS" ujar Fara
***
Marveel berjalan menuju kantin, tak sengaja ia ber pas-pasan dengan Phia. Terlihat Phia bersama temannya Cleris
Phia langsung saja menghampiri Marveel
"hai, vel" sapanya"hai" Marveel tersenyum
"bareng ke kantin?" tawar Phia
Marveel mengangguk, membuat Phia senang. Mereka berjalan berdua
"dih gue gimana?" teriak Cleris yang ditinggal oleh Phia"sama gue aja" ucap Leo dan menggandeng tangan Cleris
Dangerous tertawa melihat tingkah Leo yang sok-sok an bucin.
"anjir yang katanya, la taqrabuz zinaa" sindir BaraLeo full senyum
"kan yang bilang ustat somed, bukan gue""pajak jadian dong" pinta Bara
Cleris melepaskan tangan Leo
"apasi orang ga jadian juga"Setelah mendengar itu muka Leo berubah menjadi cemberut. Andai saja dunia ini milik Leo
"eh gaboleh, kata ustat somed dunia ini milik Allah" batinnya"hm gays, gue mau ke kelasnya Cika ya" ujar Elang tiba-tiba
Bara menepuk kepala Elang "ni anak satu lagi, taunya bucinn aja"
Elang terkekeh "bye bye jomblo"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHARRAS {ON GOING}
Teen FictionRasa sakit yang tidak mampu lagi Athar tahan membuatnya ingin segera terbebas dari rasa sakit yang menimpanya selama ini. Athar disantet oleh mantan kekasihnya yang merasa marah padah Athar sebab diselingkuhi. Hal yang tidak wajar harus Athar lakuka...