Pagi yang cerah Athar berangkat sekolah menggunakan mobilnya. Seperti yang dikatakan di bab sebelumnya motor Athar sedang di servis. Tak lupa menjemput seorang gadis cantik yang kini adalah pacar Athar, dia Anna.
"halo kak Rey" sapa Athar pada Rey yang terlihat sedang menyirami tanaman
"oh hai Athar lama ga liat lo" balas Rey kemudian mematikan saluran selang yang ia gunakan untuk menyiram tanaman
Kebiasaan lelaki pasti jika bertemu berjabat tangan dan berpeluk sesaat. Itulah yang dilakukan Athar dan Rey.
"gue sakit bang" balas Athar, padahal dirinya dan Anna sempat berpisah"orang kuat kayak lo aja bisa sakit apalagi gue" balas Rey bercanda tawa ala-ala cowo
"jadi lo lagi sakit bang, pantes ga make pakaian kerja" ucap Athar diiringi ekspresi seperti emot batu🗿
"iya gue sakit tapi sekarang dah sembuh cuma males balik kerja aja" ujar Rey
"bos muda kayak lo bang, pasti diincar ciwi-ciwi, secara ya muka lo ganteng, mata lo biru, lo putih, berduit, udah perfeck banget, tapi kok.... gue gapernah liat lo sama cewe sih" ucap Athar
"aduh telinga gue banyak tai nya, ga denger tar" ucap Rey yang seolah malas berbincang mengenai wanita.
"oke gue paham, tapi bang cepet atopun lambat lo bakal nikah...... dan nikahnya sama perempuan, lebih baik lo pilih-pilih dulu mana tau dapet" ucap Athar
"ngomong lo yess banget, macem bakal nikah aja sama Anna" ledek Rey
"ih bang jan gitu, udahlah skip skip" kesel Athar
Tak lama Anna pun terlihat dengan seragam nya. Anna pun Menghampiri Athar dan Rey
"tumben jemput aku pake mobil" ucap Anna pada Athar"iya soalnya motor di servis" balas Athar
Rey melihat ke arah mobil Athar dan baru menyadari jika Athar menjemput Anna menggunakan mobil
"eh gue baru sadar lo pake mobil" ucap ReyAthar tertawa terbahak-bahak
"ternyata selain lo galiat-liat cewe, lo juga galiat bang kalo gue bawa mobil hahaha""apaansih" ujar Rey kesal
"ya udah yuk berangkat" ajak Anna
Anna dan Athar pun langsung menaiki mobil nya. Berangkat menuju sekolah. Beberapa saat kemudian mereka pun sampai ke sekolah, seperti biasa banyak murid yang memperhatikan kebucinan mereka
Tak usah di respon Athar dan Anna langsung saja menuju kelasnya. Terlihat kelas sangat ribut dan bising
Athar menyuruh Anna duduk di kursinya. Dengan cepat Dangerous menarik Athar keluar kelas menuju rooftop, dan membicarakan hal serius.
"tar lo tau ga anak kelas pada percaya kalo yang buat kekacauan itu kita" ucap Ravael
"tar kalo gini terus kita bisa di penjara" tambah Bara
"ayo tar nanti malam kita gerak" ujar Marvel
"gue pastikan masalah ini kelar dan kita ga akan di fitnah kekgini lagi" sahut Athar
"secepatnya tar" ucap Elvano
.....
Malam ini dangerous akan melaksanakan misinya. Menyelidiki permasalahan yang sedang melenceng dalam kota ini. Seperti yang diketahui Athar,Marvel,dan Ravael sedang mengawasi area taman.
Tak ada sedikitpun kejanggalan yang dapat Athar lihat. Suasana malam di taman yang terlihat sangat aman tentram.
"gada yang aneh tar" ucap Ravael"iya gue ngerasa gitu juga, tapi kita harus tetep disini buat mata-mata" balas Athar
Sekitar hampiran satu jam Athar, Marvel, dan Ravael berjaga di area taman. Ide cemerlang pun muncul
"tar disini aman karna ada kita" ucap Marvel"maksud lo?" tanya Athar heran
"ya maksud gue kalo kita kekgini terus taman tetep aman, secara ya dangerous difitnah. ada orang yang nyamar jadi dangerous, kalo muka kita terang-terangan kekgini, ya pastinya si penyamar itu gabakal bikin kerusuhan, karna kalo mereka buat kerusuhan dengan ada dangerous disini, warga pada tau kalo yang buat kekacauan itu orang yang menyamar jadi dangerous, makanya si penyamar itu ga keliatan" jelas Marvel
"good, seharusnya tadi kita make masker ato topeng, buat diri kita berubah kalo kekgini yaiyalah si penyamar itu ga keliatan" balas Ravael
"iya kalian bener" ucap Athar
"terus gimana lagi dong, kita disini gada artinya" ucap Ravael
"kita tunggu informasi dari yang lain, ayo kita rubah penampilan dan ngecek area kaki lima" ucap Athar
...
POV ELANG, LEO, BARA
Saat ini Elang, Leo, dan Bara sedang berada di perumahan dan tetokoan sekitar markas.
Sebelumnya mereka melihat kondisi markas, terlihat markas yang berantakan dan sangat jauh dari kata baik-baik saja.Elang mengetuk salah satu pintu rumah yang jaraknya berdekatan dengan markas dangerous. Dikarenakan rumah tersebut memiliki cctv yang mengarah ke jalan dan markas.
tok..tok..tok
Pintu terbuka menampilkan perempuan paruh baya yang hanya mengenakan daster.
Melihat itu Leo memberanikan dirinya untuk berbicara
"permisi Bu, kita remaja yang biasa nongkrong di belakang,tujuan kita......"Ucapan Leo terputus dikala wanita paruh baya tersebut memotong omongannya
"yasudah mari masuk, saya kenal kalian kok" ucap perempuan paruh baya tersebutElang tersenyum ramah dan mengikuti langkah wanita paruh baya tersebut yang menyuruh mereka duduk di sofa empuk ruang tamu.
"sebentar saya buatkan minum" ucap wanita tersebutElang melambaikan tangannya dengan berkata "gausah Bu, kita galama kok"
Wanita paruh baya itu terkekeh pelan
"tidak apa, sebentar saya buat minum untuk kalian"Tak lama wanita itu kembali dengan membawa tiga gelas berisikan teh hangat. Dan memberikannya pada Elang, Leo dan Bara.
"silahkan diminum""terimakasih Bu" sahut Elang sopan
"ada apa kalian kemari, padahal dari dulu kalian tidak pernah kemari, walaupun jarak markas kalian dengan rumah saya sangat dekat" ucap wanita tersebut
"mungkin lebih baik kita kenalan dulu Bu, nama saya Elang Harley Yeartav, panggil Elang" ucap Elang
"saya Leo, Leoman Agara"
"Bara Mershata, panggilannya Bara"
Wanita paruh baya tersebut mengangguk paham dan mengenalkan namanya pula
"saya Irma""kalo boleh tau ibu tinggal sendirian?" tanya Bara
"saya berdua dengan anak saya, suami sudah lama dipanggil Tuhan" balas Irma
"oh maaf Bu, saya ga maksud mengingat kan ibu" ucap Bara merasa bersalah
"tidak apa" balas Irma
"anaknya mana Bu kok ga keliatan" tanya Elang
"ada dikamarnya, bukankah anak saya juga bersekolah di SMA Cakradunia, oh mungkin kalian beda kelas" ujar Irma
"ohya mungkin kalo ketemu kita mengenalinya" balas Leo
"baiklah apa tujuan kalian kemari?" tanya Irma
"Begini Bu kami sedang ada masalah, kami dituduh telah mengacaukan kota, bahkan membunuh pedagang kaki lima. Sedangkan kami tidak pernah melakukannya, markas kami di berantaki dan seseorang mencuri barang berharga kami, barang berharga itu adalah pisau berlambang banteng, pisau itu dicuri dan digunakan untuk membunuh pedagang. Dan banyak orang menuduh kami yang membunuhnya karena yang memiliki pisau berlambang banteng hanya kami Dangerous, niat kami ingin mengecek cctv yang ada di rumah ibu, manatau kami bisa menyelesaikan masalah ini" ucap Elang
Irma mengangguk paham
"ayo saya perlihatkan cctv nya"...
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHARRAS {ON GOING}
Teen FictionRasa sakit yang tidak mampu lagi Athar tahan membuatnya ingin segera terbebas dari rasa sakit yang menimpanya selama ini. Athar disantet oleh mantan kekasihnya yang merasa marah padah Athar sebab diselingkuhi. Hal yang tidak wajar harus Athar lakuka...