68🥀

19.3K 1.4K 34
                                    

"Jangan pusingkan rencana Allah tentang jodoh yang belum datang karena Allah lebih tahu kapan waktu terbaik bagimu untuk berjodoh."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
💗


Sudah menjadi rutinitas Aisyah di sore hari yaitu duduk di teras depan rumah melihat santri berlalu lalang.

Sedangkan Gus Fatih mengajar kitab kuning santri putra. Aisyah duduk sambil mengelus perut buncitnya yang sudah memasuki bulan ketiga.

Tiba-tiba Amah datang dengan seseorang Aisyah menyipitkan matanya melihat siapa yang datang.

Seseorang itu berjalan dibelakang Amah sambil menundukkan kepalanya.

Kok kaya mirip Ning Ara tapi kok kaya hamil ya. Batin Aisyah.

"Assalamualaikum putri dan cucu Amah". Amah mengucapkan salam sedangkan Aisyah masih melihat kearah belakang Amah.

Memastikan apakah itu benar Ning Ara.

"Nduk". Amah menepuk pundak Aisyah.

Aisyah pun tersadar "eh Amah".

"Amah tadi Salma kok gak di jawab". Ujar Amah.

"Eh waalikumsalam mah silahkan masuk kedalam". Ucap Aisyah.

"Eh iya ini Ning Ara katanya pengen ketemu sama kamu". Ucap Amah.

Aisyah terkejut takut jika Ning Ara melakukan hal-hal yang tidak baik apalagi dirinya sedang mengandung.

Amah mendekati Aisyah dari raut wajah Aisyah Amah tau jika Aisyah sedang ketakutan.

"Sayang katanya Ning Ara pengen minta maaf kamu jangan takut ya". Ucap Amah.

Jantung Aisyah rasanya ingin copot karena ketakutan. Dengan berat hati Aisyah menganggukkan kepalanya.

"Monggo masuk".

Amah dan Ning Ara masuk kedalam rumah Aisyah. Tetapi Ning Ara tetap menundukkan kepalanya.

Amah memegang paha Ning Ara. Ning Ara mendongak menatap Aisyah dengan tatapan bersalah.

"Ning maafkan saya Ning hiks...hiks... Saya sudah lancang ingin mencelakai Ning hiks...". Ning Ara menangis terisak.

Aisyah terkejut mendengar Ning Ara menangis lalau Aisyah mendekat kearah Ning Ara.

Aisyah mengelus punggung Ning Ara agar tenang.

"Sudah Ning Ais sudah memaafkan Ning kok". Jujur didalam hatinya masih ada rasa ketakutan.

"Hiks....hiks.... maaffin saya Ning hiks...". Ning Ara memeluk Aisyah.

Aisyah menerima pelukan Ning Ara sambil mengelus punggungnya.

Sedangkan Amah hanya terdiam sebenarnya Amah juga was-was.

"Sudah ya Ning Ais sudah memaafkan kok". Jawab Aisyah dengan lembut.

Lalau Ning Ara melepaskan pelukannya sambil mengelap air matanya.

"Fafa gak salah memilih kamu menjadi istrinya Ning kamu sangat istimewa". Ucap Ning Ara.

"Seharusnya Ais yang bersyukur Ning bisa mendapatkan suami seperti Gus Fatih". Ujar Aisyah.

"Ais lihat-lihat kayanya Ning Ara hamil". Lanjutnya.

Lalau Ning Ara tersenyum sambil mengelus perutnya ternyata besarnya sama seperti punya Aisyah.

"Iya Ning setelah saya pulang dari sini seminggu kemudian saya dinikahkan dengan mas Fuad". Jelas Ning Ara.

CINTA UNTUKMU GUS {END}✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang