“Allah menguji kita dengan sesuatu yang kita cintai, maka janganlah berlebihan mencintainya, agar saat sedih tidak berlebihan."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
💗"Sebenernya kita itu sudah-".
Ucapan Gus Fatih terpotong karena anggota keluarga masuk kedalam ruang inap.
"Ya Allah Ais gimana keadaanmu sayang?". Tanya ummi dengan khawatir.
"Alhamdulillah ummi Ais baik-baik saja mungkin karena trauma". Ucap Aisyah sambil tersenyum.
Aisyah melihat Zuhra yang terdiam dipojok langsung menggilanya.
"Zuh?". Panggil Aisyah.
"Hiks....hiks.....hiks....". Zuhra menangis membuat Aisyah heran.
"Zuh, hey sini kamu kenapa nangis?". Tanya Aisyah.
Zuhra berlari dan langsung memeluk Aisyah dengan erat. Aisyah nambah bingung apa maksud nya ini?.
"Hiks...hiks....Ais kamu gak papa kan?". Tanya Zuhra sesenggukan.
"Alhamdulillah aku gak papa Zuh. Kamu kenapa nangis Hem?". Tanya Aisyah sambil mengelus punggung Zuhra.
"Aku sedih Ais kamu disiksa sama Ning Ara. Aku gak becus jagain sahabat aku sendiri Ais Hiks....hiks...hiks....". Zuhra semakin mempererat pelukannya.
"Sudah-sudah Ais Ndak papa kok, ya udah diem". Ucap Aisyah sambil mengelap air mata Zuhra.
"Tapi aku lebih sedih lagi kalo kamu sudah bersuami". Ucap Zuhra.
Membuat anggota keluarga melotot tak percaya karena ucapan Zuhra. Aisyah melihat kearah ummi dan abinya seolah meminta penjelasan.
Abi dan ummi pun gelagapan.
"Suami?Suami siapa Zuh?". Tanya Aisyah penasaran.
"Gus Fatih suamimu Ais huaaaaa kita gak bisa satu asrama lagi". Ucap Zuhra. Tangis Zuhra semakin menjadi-jadi.
Aisyah melotot tak percaya.
"Ummi Abi apa benar?". Tanya Aisyah dengan tatapan kosong.
Sedangkan Gus Fatih hanya menunduk takut jika Aisyah tidak menerima pernikahan ini.
Ummi dan abi hanya menganggukkan kepala, Membuat Aisyah semakin tegang. Aisyah masih belum percaya kalau bertanya kepada Buya dan Amah.
"Buya, Amah apa benar aku sudah menikah dengan Gus Fatih?". Tanya Aisyah menghadap ke arah Buya dan Amah.
"Iya nduk". Jawab Amah.
Aisyah tetap tidak percaya. Gus Fatih menyodorkan handphone nya manampilkan Vidio ijab qobul.
Aisyah menerima handphone Gus Fatih dengan gemetar. Lalu Aisyah memutar Vidio itu. Semua orang yang ada didalam ruangan sudah tegang takut jika Aisyah marah.
Setelah Vidio selesai diputar Aisyah meneteskan air mata.
Tes
Gus Fatih melihat itu panik. Gus Fatih langsung bertanya kepada Aisyah takut jika pernikahan ini bukan pernikahan impiannya.
"Aisyah kamu gak menerima saya?". Tanya Gus Fatih dengan lirih.
Semua anggota keluarga keluar membiarkan Aisyah dan Gus Fatih berbicara empat mata.
Aisyah hanya menganggukkan kepalanya. Dan menangis membuat Gus Fatih nambah jadi panik.
Gus Fatih ragu-ragu mendekat kearah Aisyah. Untuk menenangkannya namun siapa sangka ternyata Aisyah memeluk Gus Fatih dengan erat.
"Gus hiks....kenapa gak bilang kalo aku udah nikah sama Gus hiks....". Tanya Aisyah dengan sesenggukan.
"Maafkan saya Ais sebenarnya pernikahan ini pernikahan rahasia". Ucap Gus Fatih sambil mengelus kepala Aisyah.
"Berapa lama Gus kita sudah menikah?". Tanya Aisyah.
"Kurang lebih 1 tahun".
"Astaghfirullah Gus Ais sudah dosa Gus hiks....hiks...".
"Dosa kenapa?". Tanya Gus Fatih heran.
"Saya tidak menjalankan kewajiban seorang istri hiks....hiks...".
Gus Fatih lega namun masih ada pertanyaan didalam otaknya apakah Aisyah menerimanya?.
"Saya takut jika kamu tidak menerima saya". Lirih Gus Fatih.
"Kenapa pernikahan ini dirahasiakan Gus?". Tanya Aisyah.
"Karena perjodohan, Tapi saya sudah mencinta kamu Ais". Jawab Gus Fatih.
"Apakah kamu menerima saya?". Tanya Gus Fatih dengan lirih.
Aisyah hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum dengan manis.
"Iya Gus, ais menerimanya". Jawab Aisyah sambil tersenyum.
Gus Fatih lega dengan jawaban Aisyah. Gus Fatih langsung memeluk Aisyah dan mencium kening Aisyah.
Cup
"Terimakasih kamu telah menerima saya".
Tes
Air mata Gus Fatih luruh karena terharu.
"Saya beruntung bisa menjadi suami kamu ais". Ucap Gus Fatih.
"Saya lebih beruntung Gus".
Aisyah yang merasakan basah diarea pundaknya langsung melihat kearah Gus Fatih.
"Gus njeneggan nangis?". Tanya Aisyah.
"Iya saya menangis karena saya terharu Aisyah". Ucap Gus Fatih.
Aisyah pun ikut menangis. Ternyata cintanya terbalaskan bahkan cintanya itu sudah halal dan tidak berlabuh kepada orang yang salah.
Alhamdulillah ya Allah engkau telah memberikan ku Gus Fatih imam yang Aisyah idamkan. Batin Aisyah
Terimakasih ya Allah engkau telah mempersatukan aku dengan istriku. Batin Gus Fatih.
Mereka berdua melepas pelukannya. Gus Fatih menawarkan bubur untuk Aisyah. Sejak kejadian kemarin Aisyah belum makan.
"Zawjati makan ya". Tutur Gus Fatih.
Pipi Aisyah memerah karena panggilan dari Gus Fatih.
"Ini pipinya merah kenapa?". Tanya Gus Fatih sambil tersenyum.
Ia tau jika pipi Aisyah memerah karena ulahnya.
"Ih apaan sih gus". Ucap Aisyah sambil menutupi pipinya yang memerah akibat Gus Fatih.
"Gus mau tanya". Ujar Aisyah sambil menerima suapan Gus Fatih.
"Hmm boleh, mau tanya apa?".
"Gus Fatih kenapa kok menerima Ais menjadi pendamping hidup Gus Fatih?". Tanya Aisyah dengan penasaran.
"Ya karena sudah jodoh". Jawab Gus Fatih.
"Tuh kan, songong nya kembali lagi". Omel Aisyah.
"Kapan-kapan aja saya ceritakan yang penting kamu sembuh dulu, oke?".
"Yaudah deh". Jawab Aisyah, padahal didalam hatinya sungguh penasaran.
TBC......
Gimana Chapter ini?Mau lanjut?oke deh tapi jangan lupa vote ya biar author lebih semangat up lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA UNTUKMU GUS {END}✨
Novela JuvenilIni kisah tentang SITI AISYAH AZ-ZAHRA anak pesantren yang dinikahkan diam-diam oleh keluarganya.Ia dinikahkan dengan Gus yang mempunyai pesantren itu.Gus Fatih menikahi gadis secara diam-diam dengan alasan perjodohan yang telah dibuat oleh orang t...