JADI DIA?🥀

65.9K 3.9K 45
                                    

“ Lelaki yang baik tidak akan bermain-main dengan cinta, sebab dia tahu kata cinta menuntut tanggung jawab.”
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
💗

"Sebenernya Aisyah itu--".

"Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh Amah sayang". Kedatangan Abuya memotong ucapan Amah.

"Wa'alikumussalam warahmatullahhi wabarokatuh، Buya". Jawab Gus Fatih dan Amah. Amah pun mencium tangan Abuya dengan takdim.

"Lagi ngomongin apa si, kok serius amat?". Tanya Abuya Penasaran dengan topik pembicaraan.

"Ah ini Lo Buya si Fatih ngeliattin Ais terus dari tadi". Goda Amah dengan menaikturunkan alisnya.

"Nduk Aisyah toh mah?". Tanya Buya mulai tertarik dengan topik yang sedang dibicarakan.

"Enggeh Buya". Jawab Amah

"Buya, Amah Fatih pengen tanya". Ujar Gus Fatih.

"Tanya apa le?".Jawab Buya.

"Fatih kan udah nikah 1 tahun yang lalu tuh, nah kan waktu Fatih sudah ijab kan Fatih belum liat wajah istri Fatih, yang mana sih Buya istri Fatih?. Fatih pengen ketemu". Ujar Gus Fatih dengan nada dramatis.

"Astaghfirullah le le kamu ni ya". Abuya dan Amah menahan tawa karena tingkah anak sulungnya itu.

"Buya yang mana,Fatih tuh ya udah beli oleh-oleh buat istri Fatih". Ujar Gus Fatih.

"Tapi Buya tau gak tadi kan Fatih mau ngajar kan nah gak sengaja tuh nabrak orang".

"Siapa orang itu?". Tanya Amah penasaran.

"Ya Ais tadi Amah nah ternyata Fatih tu ngajar dikelas Ais juga nama Ais kok gak asing ya didengar Buya Amah". Beri tahu Gus Fatih dengan nada serius.

"Gak asing giamana maksudnya?". Tanya Buya.

"Namanya tu Siti Aisyah Az-Zahra kan gak asing gitu ditelinga". Ujar Gus Fatih.

"Lah kamu dah lupa nama istrimu sendiri?". Tanya Amah sedangkan Gus Fatih hanya cengengesan.

"Kamu pengen tau le istrimu tu yang mana?". Tanya Buya sedangkan Amah hanya diam dan tersenyum.

"Iya lah Buya". Jawab Gus Fatih gak sabaran.

"Pengen tau banget apa pengen tau?". Goda Abuya sambil menaikturunkan alisnya.

"Buya cepetan". Rengek Gus Fatih.

"Ya istrimu tu yang tadi kesini". Jawab Abuya dengan enteng.

"HAH".Teriak Gus Fatih.

"A-apa istriku yang ngobrol sama Amah tadi?". Tanya Gus Fatih dengan mata melotot.

"Le matanya biasa saja itu mau copot matanya sama mulutnya itu nanti kemasukan lalat". Ucap Amah sambil tertawa.

Bagaimana tidak tertawa muka Gus Fatih Saja melotot dan mulut menganga.

"Hahahaha le le".

"Iya nduk Ais istrimu le". Ucap Abuya sambil mengelap air mata karena tertawa.

"Astaghfirullah".Gus Fatih mengusap wajahnya dengan kasar.

"Berati nama yang tadi nama istri Fatih dong". Ujar Gus Fatih.

"Ya iya lah kamu juga aneh masa nama istri sendiri dilupain". Oceh Amah.

"Ya namanya juga orang lupa mah". Elak Gus Fatih.

"Yaudah kalo gitu mah,Buya Fatih kekamar dulu ya". Ucap Gus Fatih sambil mencium pipi amahnya.

"Iya le". Jawab Amah.

"Ehh istri Buya kok dicium-cium Ndak boleh cium istrimu sendiri sana". Ya biasalah Buya walupun sudah tua tapi cintanya kepada Amah tidak akan pernah kurang.

"Hahahaha Assalamualaikum". Ucap Gus Fatih sambil menuju ke kamarnya.

"Wa'alikumussalam warahmatullahhi wabarokatuh".

Sesampainya dikamar Gus Fatih mengusap wajahnya dengan kasar dan menghela nafas berat.

"Jadi Aisyah istriku ya Allah".

"Berati yang Fatih marah in tadi istri ku sendiri yah dosa gak ya?".

"Aku menikahi Aisyah?".

"Aisyah masih labil".

"Apakah dia bisa menjadi ibu rumah tangga yang baik?".

"Bisa kah aku mencintainya".

"Tapi dia cantik".

"Dan polos lucu juga".

"Huaaaaa Amah".

Sambil berguling-guling dikasurnya. karena dengar keributan di kamar Gus Fatih Amah dan Abuya mengecek keadaan Gus Fatih apakah Gus Fatih masih sehat?.

"Aaaaa aku suaminya Ai-".

Tok tok tok

"Le kamu kenapa?apa kamu sakit kenapa kedengaran keributan?". Ujar Amah dibalik pintu dengan nada khawatir.

"Hah Amah itu". Gumam Gus Fatih.

"Ah tidak Amah, ini ada kecoa di dalam kamar Fatih". Albi Gus Fatih.

"Owlh kukira kamu kenapa le yasudah".

Ditempat lain Aisyah sudah berada dikamar asramanya.

"Assalamualaikum". Salam Aisyah sesampainya di asrama.

"Wa'alikumussalam warahmatullahhi wabarokatuh".

"Loh Ais kok lama banget si aku gak ada temen tau". Adu Zuhra dengan sedih.

"Astaghfirullah ya maaf , tadi di ajak ngobrol sama Amah". Jawab Aisyah sambil meletakan kitabnya ditempat rak buku.

"Hah Amah siapa Ais?". Tanya Zuhra dengan heran.

"H-hah ibu nyai bukan Amah kamu salah denger". Jawabnya dengan gelagapan.

"Ohh ibu nyai".

"Ho oh yaudah yuk siap siap sholat magrib udah azan tuh".

"Hayukkk berancuttt".

"Astaghfirullah Zuhra". Ucap Aisyah sambil geleng-geleng kepala.

Setelah mereka wudhu mereka berjalan menuju ke masjid tanpa disadari Aisyah melihat Gus Fatih menggunakan gamis berwarna putih dan peci putih membuat ketampanannya semakin bertambah.

Masyaallah Gus Fatih ganteng banget. Batin Aisyah

"Ais hey kamu kenapa?". Tanya Zuhra dengan heran.

"Hah astaghfirullah Ais kamu tadi mikirin apa sih".Gumam Aisyah.

"Ais hey itu sudah iqomah".

"Hah iya yuk buruan". Ucap Aisyah sambil berlari karena takut menjadi makmum masbu'.

Zuhra hanya geleng-geleng kepala melihat Aisyah bertingkah seperti itu.

Setelah melaksanakan sholat magrib Aisyah dan Zuhra bersantai karena dipondok pesantren Al-Furqon ngaji diniyah nya sehabis sholat isya.

"Ais Zuhra laper". Sambil melihatkan wajah memelasnya.

"Lah kamu tadi gak makan?". Tanya Aisyah.

"Enggak tadi gak laper". Sambil melihatkan giginya.

"Yaudah yuk aku anterin ke dapur". Tawar Aisyah yang melas melihat wajah Zuhra yang sedang kelaparan.

"Yuk".

Sesampainya didapur tidak ada siapa-siapa kecuali mereka berdua.

"Kok hawanya horor ya Zuh". Kata Aisyah sambil memegang tangannya.

"Hah enggak tuh kamu aja". Jawab Zuhra sambil mengambil nasi.

Derrrrr

TBC.....

Giamana chapter ini?mau lanjut?oke siapp tapi jangan lupa vote ya biar author lebih semangat up lagi.

CINTA UNTUKMU GUS {END}✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang