NDALEM🥀

66.4K 4.1K 29
                                    

“ Aku mencintaimu itu bukan tanpa alasan, tapi karena kesederhanaanmu yang tiada kutemukan pada orang selain dirimu.”
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

💗

"Loh kok kembali lagi Ais?". Tanya Zuhra dengan heran karena belum ada 5 menit sudah kembali ke tempat duduknya.

"Iya nih aku disuruh setoran di ndalem gara-gara tadi aku nabrak Gus Fatih". Jawab Aisyah dengan nada sebal dan menekuk wajahnya.

"Lah kok bisa?". Tanya Zuhra dengan kaget.

"Iya bisa gimana lagi".

"Coba ceritain".

"Jadi gini".

Brukkk

"Astaghfirullah". Aisyah terkejut,ia tidak tau siapa yang menabraknya.

"Kalo jalan yang bener". Kata Fatih dengan datar.

"Afwan ana tidak sengaja". Aisyah meminta maaf karena dia cepat-cepat sudah telat karena mandinya ngantri.

"Hmmm". Jawab Gus Fatih dengan datar lalu pergi.

"Astaghfirullah kok bisa sih tadi nabrak orang songong dih mana datar lagi". Gumam Aisyah.

"Saya dengar". Kata Fatih tanpa membalikkan badan.

"Afwan akhi". Aisyah langsung pergi karena takut terlambat dan dihukum.

"Begitu ceritanya".

"Ya Allah kok kamu bisa mengumpat Gus Fatih sih, astaghfirullah dosa kamu". Ujar Zuhra dengan terkejut karena mendengar cerita Aisyah yang mengumpat Gus nya.

"Ya gimana lagi orang aku gak tau kalo dia Gus kok". Jawab Aisyah dengan malas.

Sore harinya setelah sholat ashar Aisyah segera pergi ke ndalem untuk menyetorkan hafalannya yang tadi tertunda. Sesampainya ditengah perjalanan ada yang memanggil.

"Hey kamu". Panggil seseorang dengan nada sangat menyebalkan bagi Aisyah.

"Hah sapa Gus?aku?". Tanya Aisyah sambil memegang dadanya karena kaget.

"Iyalah siapa lagi kalo bukan kamu,orang disini cuma ada kamu. Jangan lupa kendalem!!". Ucap Gus Fatih dengan tegas.

"Na'am Gus ana mau siap-siap". Sambil melangkah kan kaki ke asramanya.

"Loh loh mana salamnya". Tegur Gus Fatih.

"Astaghfirullah, Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh, Gus". Aisyah mengucap salam sambil menekannya dan langsung pergi.

"Wa'alikumussalam warahmatullahhi wabarokatuh". Jawab Gus Fatih sambil gelang-gelang kepala.

Setelah sampai asrama Zuhra pun menyerit heran melihat sahabatnya.

"Loh Ais mau kemana kok udah rapih?". Tanya Zuhra.

"Mau kendalem setoran hafalan tadi Zuh". Jawab Aisyah sambil mencabikkan bibirnya.

"Lah itu mulutmu kenapa kok bisa dikuncrit?". Tanya Zuhra sambil terkekeh.

"Is sebel tau". Sebal Aisyah sambil mengecutkan bibirnya.

"Lah sebel kenapa kan nanti ketemu Gus Fatih yang ganteng harusnya bahagia dong". Goda Zuhra.

"Au ah males dah aku pergi dulu assalamualaikum".

"Wa'alikumussalam warahmatullahhi wabarokatuh, awas kecantol ya". Jawab Zuhra sambil geleng-geleng kepala.

Sesampainya di ndalem Aisyah tidak melihat siapa-siapa. Ia ingin masuk namun ragu.

"Loh nduk Ais, kok didepan pintu?". Tanya ibu nyai.

"Eh Bu nyai". Sambil mencium tangan Amah.

"Panggil amah saja ya". Ucap Amah sambil tersenyum.

"Emmm na'am am-ah". Jawab Aisyah sambil gugup.

"Yaudah masuk tak panggilkan Fatih dulu". Sambil beranjak pergi untuk mencari Gus Fatih.

"Na'am amah".

Aisyah pun menunggu Gus Fatih diruang tamu, ia duduk lesehan ia melihat foto-foto yang ada di dinding ruang tamu ndalem.

"Udah datang?". Tanya Gus Fatih ambigu.

"Belom Gus". Jawab Aisyah dengan datar.

"Yaudah cepet setorannya, gak usah ngulur-ngulur waktu saya sibuk". Ujar Gus Fatih dengan datar.

"Lah yang mau lama-lama siapa Gus?". Jawab Aisyah dengan sinis.

"Yaudah sok".

Ya Allah sabar Aisyah semoga jodohmu ganteng tidak seperti Gus satu ini yang songong nyebelin tingkat dewa. Batin Aisyah.

Aisya pun memulai hafalannya. Sekitar 10 menit ia sudah selesai dan ia segera beranjak dan pulang ke asrama.

"Sudah ya Gus saya mau kembali ke asrama". Ucap Aisyah sambil berdiri.

"Yaudah sana ngapain izin segala". Jawab Gus Fatih.

Astaghfirullah. Batin Aisyah

"Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh Gus".

"Wa'alikumussalam warahmatullahhi wabarokatuh". Jawab Gus Fatih.

Aisyah belum sempat keluar dari ndalem sudah dipanggil oleh Amah.

"Loh nduk kok udah selesai, ini amah bikinin jus loh". Sambil menghampiri Aisyah.

"Eh Amah, ya Allah Ndak usah repot-repot mah Ais mau kembali ke asrama". Tolak Aisyah dengan halus.

Huh kalo Sama Amah aja nadanya dihalus-haluskan dasar buaya buntung. Batin Gus Fatih.

"Ndak ada penolakan pokoknya, ayo diminum didepan". Kekeh Amah.

"Na'am mah". Aisyah pun menuruti permintaan Amah dan meminum jusnya sambil mengobrol ringan.

Sedangkan Gus Fatih hanya melihat dari kejauhan. Ia heran kenapa amah nya dekat dengan Aisyah?.

"Yaudah mah ini sudah mau magrib, Ais kembali ke asrama dulu". Pamit Aisyah sambil mencium tangan Amah.

"Iya nduk hati-hati".

"Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh mah". Sambil melangkahkan kakinya pergi.

"Wa'alikumussalam warahmatullahhi wabarokatuh". Jawab Amah sambil menatap kepergian Aisyah.

Amah pun membereskan gelas bekas nya dan Aisyah tadi, dan kembali masuk ke ndalem ia melihat anaknya.

"Le, kamu kenapa kok lihatnya gitu sih?". Tanya Amah.

"Hah gak papa mah".

"Kamu liattin Aisyah ya?". Tanya Amah.

"H-hah enggak kok mah, fitnah itu". Jawab Gus Fatih dengan gelagapan.

"Eleh ngaku aja". Goda Amah.

"Kamu tau gak sebenarnya Aisyah itu siapa? Pasti kamu bertanya-tanyakan kenapa amah deket sama Aisyah?". Tanya Amah.

"Iya mah kenapa kok deket?". Tanya Gus Fatih.

"Sebenernya Aisyah itu-"

TBC....

Gimana?penasaran gk?oke kita lanjut... tapi jangan lupa follow Ig ana sitiaisyah0836 dan Vote ya biar ana lebih semangat up lagi...

CINTA UNTUKMU GUS {END}✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang