“Lelaki yang baik tidak akan bermain-main dengan cinta, sebab dia tahu kata cinta menuntut tanggung jawab.”
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
💗"Le Aisyah diistirahatkan di kamarmu le". Ucap Buya. Gus Fatih hanya mengangguk dan Langsung membawa Aisyah menuju kamarnya.
Sesampainya dikamar Gus Fatih menidurkan Aisyah dengan hati-hati. Gus Fatih mengamati wajah Aisyah yang begitu pucat.
"Ya Allah ampunilah Fatih, Fatih tidak becus menjaga Aisyah". Lirih Gus Fatih.
Kringgg
Ummi
Nama yang terpampang jelas di handphone Gus Fatih. Gus Fatih ragu menjawab telepon dari mertuanya tapi bagaimana lagi.
"Assalamualaikum ummi". Ucap Gus Fatih.
"Waalikumsalam le gimana kabarnya Ais?". Tanya ummi diseberang sana.
"Ummi maafin Fatih umi hiks....hiks....Fa-fatih gak becus jagain Ais". Gus Fatih mengais karena merasa gagal menjadi seorang suami.
"Emang nduk Ais ke apa le?". Tanya ummi dengan nada khawatir.
Gus Fatih pun menceritakan semua kejadian yang berlalu tanpa dikurangi dan ditambah.
"Hiks...hiks....Ya Allah le ya sudah besok ummi kesana ya Assalamualaikum". Ummi menangis mengetahui kejadian yang menimpa putri semata wayangnya itu.
"Wa'alikumussalam warahmatullahhi wabarokatuh ummi". Setelah menutup telfon dari mertuanya. Gus Fatih tidur disamping Aisyah dan memeluk nya dengan erat.
"Sayang maafin saya gak becus jagain kamu".
Tes tes
Air mata Gus Fatih luruh kembali.
"Ais takut ummi".
"Ummi Ais takut".
Aisyah mengigau sambil mengeluarkan air mata. Gus Fatih melihat itu sungguh tidak bisa, Gus Fatih mengelap air mata Aisyah dan langsung tidur.
Gus Fatih terbangun pada jam 3 malam. Gus Fatih melihat kearah Aisyah ternyata masih seperti kemarin wajah pucat. Gus Fatih mengelus pipi Aisyah ternyata panas.
Ya Allah Aisyah demam.Batin Gus Fatih.
Gus Fatih langsung berlari kearah dapur untuk mengambil air untuk mengompres Aisyah.
Amah yang kebetulan sudah bangun melihat Gus Fatih lari-larian langsung menyusul putranya kekamar.
"Le, nduk Ais kenapa?". Tanya Amah sesampainya dikamar Gus Fatih.
"Aisyah demam mah, Ini gara-gara gak becus jagain Ais". Lirih Gus Fatih.
"Le ini sudah takdir jangan salahkan takdir ya". Ucap Amah sambil mengelus kepala Gus Fatih.
"Pokoknya Fatih harus cari siapa orang yang bikin Aisyah seperti ini". Ucap Gus Fatih dengan tegas.
Ning Ara yang menguping pun langsung kaget. Ia tidak tau harus gimana apalagi ia dalang dari semua ini.
"Iya le pokoknya cari Sampek ketemu orang yang bikin nduk Ais kaya gini". Jawab Amah.
Waduh gawat ini gimana kalo ketawan. Batin Ning Ara.
Gus Fatih meninggalkan Amah lalu menuju ke dapur untuk mengambil air dan kain untuk mengompres Aisyah.
Tiba-tiba ada seseorang yang memanggil Gus Fatih.
"Gus". Panggil seseorang itu.
"Loh kamu siapa?". Tanya Gus Fatih.
"Gus, s-saya s-inta". Ucap seseorang itu, ternyata seseorang itu adalah Sinta.
"Kamu ngapain malam-malam masuk ke dapur ?".
"G-gus s-inta minta maaf gus". Ujar Sinta membuat Gus Fatih menyerit heran.
"Maksudnya gimana ya?". Tanya Gus Fatih.
"S-sebenernya Gus, yang menyekap ukhti Aisyah itu Sinta gus". Ucap Sinta dengan nada ketakutan.
"APA". Sentak Gus Fatih, tak percaya setelah mendengar ucapan Sinta.
"T-tapi Gus, yang mengajak sinta itu Ning Ara Gus, saya membutuhkan uang, jadi Sinta menyetujui nya, Gus tolong jangan keluarkan Sinta gus". Mohon Sinta sambil menyatukan tangan nya.
"Ara kebangetan". Gumam Gus Fatih.
"Gus tolong Gus jangan keluar kan Sinta Gus, Sinta minta maaf Gus". Kali ini Sinta meneteskan air mata karena ia sangat merasa bersalah.
"Oke, saya tidak akan mengeluarkan kamu karena kamu telah jujur kepada saya". Putus Gus Fatih.
"Terimakasih Gus, Sinta janji gak akan melakukan nya lagi". Ucap Sinta penuh penyesalan.
"Saya pegang ucapan kamu, cepat kembali ke asrama kamu, saya juga tidak akan mengumbar masalah ini agar kamu tidak dibenci oleh santriwati".
"Baik Gus, sekali lagi terimakasih gus". Sinta pun pergi dari hadapan Gus Fatih.
Gus Fatih hanya mengusap wajah nya dengan kasar, ia kira sahabat nya itu baik ternyata sangat jahat.
"Awas saja kamu Ara, kamu telah melukai istri saya".
***
Pagi harinya Aisyah terbangun dari tidurnya ia melihat sekelilingnya. Aisyah tidak sengaja melihat Gus Fatih yang tidur disamping ranjang dan memegang tangan Aisyah.
Aisyah yang melihat itu langsung menarik tangannya.
"Astaghfirullah kenapa aku disini". Gumam Aisyah.
Gus Fatih merasa ada pergerakan ditangannya langsung bangun. Ternyata Aisyah sudah bangun.
"Ais masih pusing?mau minum?". Tanya Gus Fatih.
"Gus kok Ais ada disini?". Tanya Aisyah.
"Kamu kemarin saya temukan di gudang". Ucap Gus Fatih.
Aisyah hanya diam mungkin karena trauma.
"Kamu kenapa?apa yang sakit?". Tanya Gus Fatih khawatir.
"Enggak kok Gus hanya saja trauma". Lirih Aisyah.
Aisyah menangis kembali Gus Fatih melihat itu tidak tega dan langsung memeluk Aisyah dengan erat. Aisyah membalas pelukan Gus Fatih tidak kalah eratnya.
Setelah puas menangis Aisyah melepaskan pelukannya. Ia melihat baju Koko Gus Fatih basah karena air matanya. Aisyah merasa bersalah.
"Gus baju njeneggan basah karena air matanya Ais". Lirih Aisyah.
"Tidak papa". Balas Gus Fatih tersenyum tulus.
"Gus kita bukan mahrom kenapa malah pelukan mana dikamar pula nanti kalo kita dihukum Buya gimana?". Tanya Aisyah.
"Tidak akan". Jawab Gus Fatih, Gus Fatih mengalihkan pembicaraan agar Aisyah tidak tau apa sebenarnya hubungan mereka.
"Kamu masih ingat siapa yang mengunci kamu?". Tanya Gus Fatih dengan serius.
"Ais tidak tau pasti Gus. Tapi mereka berdua adalah perempuan salah satu dari mereka suaranya seperti Ning Ara namun Ais tidak tau pasti itu Ning Ara apa bukan". Jawab Aisyah dengan tatapan kosong.
Ning Ara yang mendengar itu langsung masuk kekamar Gus Fatih.
"Heh apaan kamu nuduh-nuduh saya". Bentak Ning Ara dengan tatapan tajam.
Aisyah melihat itu langsung menunduk dan menangis. Gus Fatih melihat itu langsung marah.
"Maksud kamu apa Ning membentak istri saya hah". Murka Gus Fatih, wajah Gus Fatih memerah karena emosi.
TBC....
Gimana Chapter ini?mau lanjut?oke kita lanjut sebelum lanjut jangan lupa vote ya biar author lebih semangat up lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA UNTUKMU GUS {END}✨
Ficção AdolescenteIni kisah tentang SITI AISYAH AZ-ZAHRA anak pesantren yang dinikahkan diam-diam oleh keluarganya.Ia dinikahkan dengan Gus yang mempunyai pesantren itu.Gus Fatih menikahi gadis secara diam-diam dengan alasan perjodohan yang telah dibuat oleh orang t...