How's it start

82.5K 2K 18
                                    

Disclaimer! 

Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada yang mengalami hal serupa, harap segera mencari bantuan. Adegan dalam cerita ini tidak untuk ditiru atau dinormalisasikan!

 Adegan dalam cerita ini tidak untuk ditiru atau dinormalisasikan!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NEVARA

Dua tahun yang lalu

"Nara, kakak sudah bilang ke kamu jangan kemana-mana! Tunggu kakak di gerbang sekolah kamu!" gerutu Atlas.

Atlas sangat kalut saat ini. Setelah memastikan jika adik perempuannya benar-benar tidak berada di area sekolah, dia langsung menelepon saudara kembarnya yang sedang berada di markas geng motor baru mereka.

"Halo? Kenapa Las?" tanya Althair di seberang sana.

"Nara ngga ada di area sekolahnya!" jawab Atlas panik, lagi pula siapa yang tidak panik jika adik perempuannya menghilang begitu saja.

"Ngga ada gimana maksud lo? Ngga mungkin Nara pergi gitu aja, coba cari ke dalam.  Siapa tau dia ada di dalam sekolahnya, atau mungkin lagi ke toilet." balas Althair santai

Althair mencoba untuk berpikir positif agar Atlas tidak gegabah dan menelepon ayah mereka, berujung motor mereka berdua di sita karena lalai menjaga Nara.

"Gue udah cari sampe ke ujung penjuru sekolah pun masih ngga ada, mending lo kesini sekarang, g-gue udah panik banget." ucap Atlas.

Dia memang takut dimarahi oleh kedua orang tuanya, tapi Atlas lebih takut jika adik perempuannya hilang.

"Gue otw, lo jangan kemana-mana."

Setelah mengatakan itu, Althair dengan cepat lalu mematikan sambungan teleponnya, dan segera melajukan motornya tanpa memberitahu apa pun pada teman-teman satu gengnya itu.

***

Rasa takut menguasai gadis dengan surai cokelat itu, Nara yang awalnya ingin pulang dengan jalan kaki karena kakaknya tak kunjung datang, justru tersesat karena tak tahu jalan.

Sungguh konyol.

"K-kakak di mana? Aku takut..." gumamnya.

Gadis itu mulai terisak pelan saat menyadari jalan yang dia lewati sangat sepi, dia sadar akan kebodohannya dengan mencoba untuk pulang sendiri. 

Saat mendengar suara langkah kaki dibelakangnya, Nara sadar jika dia diikuti oleh seseorang, atau bahkan lebih.

Tak ingin sesuatu terjadi dia terus berjalan dengan cepat, menahan suara tangisannya agar tidak terlalu keras.

Dia sedang mencoba untuk menguatkan dirinya sendiri, meyakinkan diri jika tidak akan ada hal buruk yang akan terjadi padanya.

"Kakak tolong aku," batinnya saat menyadari jika orang yang mengikutinya berjalan mendekat.

Nevara Obsessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang