Chapter 42

6.2K 226 1
                                    

NEVARA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NEVARA

Kabar tentang Shafa yang masuk ke rumah sakit jiwa sudah tersebar namun penyebab gadis itu masuk ke rumah sakit jiwa belum di ketahui sampai saat ini, para siswi yang mendengar awalnya sangat terkejut, bagaimana bisa seorang Shafa yang terkenal dengan keangkuhan dan kesombongan akan jabatannya itu masuk ke rumah sakit jiwa, dan apa yang sebenarnya terjadi pada Shafa?

Para siswa tengah berkerumun melihat foto di mading yang memperlihatkan keadaan Shafa di rumah sakit jiwa, keadaan gadis itu terlihat mengenaskan. Baju rumah sakit yang kusam, rambut yang kusut dan tak terurus serta jangan lupakan bekas luka yang Shafa buat sendiri.

"Gila ya, ngga nyangka gue kalau Kak Shafa punya gangguan mental." ujar salah satu siswa yang berada di depan mading.

Siswa lain yang mendengar itu mengangguk setuju, "Makannya, tapi aneh ngga sih? Kemana orang tuanya? Bukannya si Shafa masih punya orang tua lengkap?"

"Gila lo! Dia lebih tua dari kita panggil pake Kak," tegur teman yang berada di sebelahnya.

"Kenapa? Toh dia juga suka seenaknya hukum kita," balas siswa itu.

"Udah sih kenapa jadi ribut gini, mending kita ke kelas nanti Kak Nathan keburu negur."

Para siswa mulai kembali ke kelas masing-masing namun dalam perjalanan menuju kelas pun mereka masih membicarakan hal yang menimpa salah satu kakak kelas yang mereka tidak sukai.

Sifat arogan Shafa memang sudah terkenal bahkan hingga keluar sekolah karena gadis itu selalu menghukum siswa lain seenaknya, dan mengancam mereka atas nama pelanggaran aturan sekolah.

Berbeda dengan yang lainnya, Nara justru sangat tidak peduli pada apa yang menimpa Shafa. Dia rasa itu sudah takdir, jadi mau bagaimanapun itu akan terjadi lagi pula Shafa bukan orang terdekatnya untuk apa Nara menaruh simpati pada gadis itu. Dan juga gadis itulah penyebab dia masuk rumah sakit beberapa waktu yang lalu.

"Ra, ngelamun mulu lo awas kesambet." ucap Chelsea dengan pelan karena ada guru sedang menjelaskan materi di depan kelas.

Nara melirik tanpa minat pada Chelsea, "Ck, kamu terlalu kuno Sea, mana ada hal seperti itu."

"Lagi pula aku tidak melamun, aku hanya sedang fokus pada duniaku sendiri." elak Nara.

Chelsea memutar bola matanya malas mendengar ucapan Nara, "Lo–"

"Jangan ajak aku bicara lagi, aku tidak ingin di hukum untuk yang kedua kalinya hanya karena mengobrol di kelas." potong Nara sebelum Chelsea menyelesaikan kalimatnya.

Setelah mengucapkan itu Nara langsung menatap fokus pada guru yang sedang menjelaskan materi di depan mereka, tidak ada yang bersuara lagi hingga bel istirahat berbunyi dan kedua gadis itu pun segera merapikan peralatan tulis mereka dan berjalan keluar kelas menuju kantin.

Nevara Obsessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang