NEVARA
Setelah dikurung selama beberapa hari akhirnya gadis dengan netra cokelat itu kembali bersekolah, Nara tidak dapat melakukan apa pun dengan bebas jika Max sedang bersamanya, semua yang dia lakukan harus sesuai dengan apa yang Max inginkan dan tentu saja hal itu membuatnya kesal.
Meskipun Nara sudah biasa menghadapi situasi seperti itu tapi tetap saja jika Max berada di sekitarnya maka Max akan lebih leluasa untuk mengatur semua yang berkaitan dengannya, mulai dari pakaian, makanan bahkan aktivitas yang harus Nara lakukan dalam satu hari.
Gadis itu melangkahkan kakinya dengan santai menuju kelas seorang diri entah karena tidak tertarik untuk memiliki teman atau pertemanannya di batasi oleh kekasihnya dia pun tidak bisa membedakan karena sebelumnya juga Nara hanya memiliki satu sahabat yaitu Zella, sahabat terbaik yang pernah Nara miliki karena Zella tetap mau berteman dengannya meskipun beberapa kali Max mengancamnya agar menjauhi Nara.
"NARA!"
Nara melihat ke arah belakang saat ada yang berteriak memanggilnya dan bisa kalian tebak siapa dia? Yap, orang itu adalah Chelsea satu-satunya teman Nara selama bersekolah di sini.
"Lo ke mana aja sih? Suka banget ngilang ngga ada kabar," tanya Chelsea saat sudah berjalan di samping Nara.
"Bukan urusanmu," jawab Nara malas, ayolah sekarang masih pagi dan dia masih mengantuk karena Max terus mengganggu waktu tidurnya.
Chelsea memilih memainkan ponselnya, dari pada dia di marahi lagi lebih baik melihat para pria tampan bukan? "Oh iya Ra, kemarin waktu lo ngga berangkat Bu Ona kasih tugas kelompok dan lo sekelompok sama gue, Kenny terus Rio." ujarnya tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.
Nara mengernyitkan dahi saat mendengar nama yang bahkan dia tidak ketahui selama bersekolah di sini, "Rio? Siapa?" tanya Nara saat mendengar nama yang sedikit familier di telinganya namun Nara harus memastikannya lagi agar dia tidak salah karena nama Rio di dunia ini bukan hanya satu.
"Murid baru, waktu lo ngga berangkat dia masuk." jelas Chelsea.
"Oh, kapan?" tanya Nara.
"Kapan apanya cantik... " geram Chelsea mendengar Nara yang berbicara setengah-setengah, harusnya tidak usah bertanya sekalian itulah yang Chelsea pikirkan saat ini.
Nara menatap malas pada Chelsea namun tak urung dia membuka suara kembali karena rasa penasaran yang menggerogotinya, "Kerja kelompok." imbuh Nara.
"Lo kalau nanya yang jelas dong." kesal Chelsea.
"Itu sudah jelas saudari Chelsea Aurora, jangan buat aku kesal di pagi hari dan jawab saja." hardik Nara, gadis itu benar-benar jengkel pagi ini.
"Rencananya sih hari ini pulang sekolah nanti dan kebetulan lo juga berangkat, lebih cepat lebih baik kan?" ucap Chelsea sambil bercermin memastikan jika penampilannya pagi ini sudah sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nevara Obsessive Boyfriend
Novela Juvenil(17+) WARNING!!! (CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN, PEMBUNUHAN, OBSESI, NARKOBA, DAN KONTEN SENSITIF! BAGI YANG BELUM CUKUP UMUR BALIK LAGI NANTI PAS UMUR KALIAN UDAH CUKUP YA) *** Dia Maximillan, lelaki dengan netra biru yang selalu berkilat...