Chapter 11

15K 457 6
                                    

NEVARA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NEVARA

Gadis dengan rambut cokelat yang dia gerai itu sedang berada di dapur, tentu saja Max senantiasa mengekorinya ke mana pun dia pergi, padahal dia hanya ingin memasak dengan tenang tanpa gangguan dari kekasihnya itu.

"Ck, lepaskan tanganmu dari pinggangku Max." kesal Nara saat Max melingkarkan tangannya di pinggang dan mulai meraba perutnya.

"Sebentar saja, jangan membuatku kesal Nara." balas Max, lihat siapa yang kesal sekarang, seharusnya gadis itu yang kesal padanya bukan sebaliknya.

"Max, aku sedang memasak lepaskan tanganmu dulu sebentar saja." kata Nara, jika Max terus menempel padanya seperti ini kapan dia akan selesai memasak.

"Jangan memberiku perintah Nara! Aku yang memegang kendali di sini"

"Baiklah-baiklah, lakukan apa pun yang ingin kamu lakukan padaku." ucap Nara pasrah dan kembali melanjutkan aktivitasnya yang sempat terhenti.

"Good girl, Aku semakin mencintaimu jika kamu menjadi gadis penurut seperti ini." Max mengecup daun telinga Nara lalu meletakkan kepalanya di pundak gadis itu.

Bau harum makanan mulai tercium di indra penciumannya, netra biru itu mengintip apa saja yang Nara buat hari ini meskipun sudah tahu jawabannya karena Max-lah yang mengatur semuanya termasuk makanan apa saja yang harus Nara makan setiap harinya.

Setelah selesai dengan masakannya Nara langsung meletakkannya di meja makan, "Mari kita makan."

Melihat hidangan yang sudah berada di atas meja makan dengan rapi Max langsung duduk dengan tenang di kursinya, "Ambilkan makananku."

Sebenarnya tanpa Max perintah pun dia akan mengambilkan makanan untuk kekasihnya itu. "Kamu ingin makan apa?"

"Semuanya. Termasuk yang memasak," jawab Max asal.

Nara hanya mendengus kesal menanggapi perkataan Max, jika saja dia juga memiliki kendali maka Nara akan mengumpat tepat di depan wajah tampan kekasihnya itu, rasanya setiap saat hanya dialah yang salah dan Max selalu benar.

"Cepatlah Nara!"

"Ini makananmu, Tuan." Nara menyerahkan piring yang sudah lengkap dengan nasi beserta lauk pauk yang Max inginkan.

Keduanya mulai makan dengan tenang dan hanya terdengar suara dentingan sendok di ruangan itu. Nara melihat sebutir nasi yang berada di samping bibir Max dan berinisiatif untuk membersihkannya.

"Jangan gunakan tanganmu," ucap Max saat tangan Nara sudah berada di depan wajahnya.

Satu alis gadis itu terangkat. "Lalu aku harus menggunakan apa?" tanyanya bingung.

Mendengar pertanyaan itu membuat Max tersenyum lebar, inilah yang dia tunggu-tunggu. "Your lips, mi amor."

Menelan salivanya kasar Nara menatap ragu dan takut pada Max, dia takut jika Max akan mengambil kesempatan dalam kesempitan seperti biasanya. Jika tahu akan berakhir seperti ini Nara akan membiarkan nasi itu dan melanjutkan makannya dengan tenang.

Nevara Obsessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang