Chapter 48

8K 264 21
                                    

NEVARA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NEVARA

Max melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar, saat membuka pintu dia dapat melihat Nara yang sedang duduk dengan tenang dan menonton televisi seakan tak melakukan kesalahan apa pun padanya. Tapi saat ini dia harus bersikap baik pada Nara, demi rencananya.

"Mi amor," Max memeluk gadis itu dari belakang lalu mengecup leher Nara.

Sudah terbiasa dengan Max yang selalu datang tiba-tiba Nara hanya tersenyum tipis, dia berusaha untuk bersikap seperti biasa, padahal dalam otaknya Nara memikirkan banyak cara untuk pergi dari sisi Max sebelum benar-benar terlambat.

Tangan Max semakin bergerak liar di pundak gadis itu dan turun hingga pinggang Nara, "M-max? Kamu belum mandi," ucap Nara mencoba untuk menyingkirkan tangan Max dari pinggangnya.

"Mau mandi bersama?" tawar Max sembari terus mengecup leher gadis itu.

"Aku sudah mandi, lebih baik kamu cepat mandi lalu kita makan malam Max. Aku sudah lapar," kata Nara.

Meskipun dengan berat hati Max tetap melepaskan dekapannya dan berjalan menuju kamar mandi sambil melepas bajunya tanpa tahu malu, toh sebentar lagi Nara akan melihat seluruh tubuhnya jadi tidak masalah jika Nara melihat tubuhnya lebih cepat bukan?

Berbeda dengan Max yang biasa saja Nara yang melihat itu berusaha sekuat tenaga untuk menormalkan detak jantungnya, dia takut dan terpana akan tubuh kekasihnya itu. Tanpa dia sadari netra cokelatnya tak berpaling dari Max hingga lelaki itu benar-benar menghilang di belakang pintu.

Sadar akan apa yang baru saja dia lihat pipi Nara bersemu merah, astaga! Max benar-benar sempurna jika tidak memikirkan sifat laki-laki itu.

"Lebih baik aku menyiapkan makanan," gumamnya.

Gadis itu berjalan menuju dapur yang dengan bersenandung riang, perasaannya membaik setelah mendengar langsung penjelasan dari sahabatnya, sudah dia katakan jika Zella dan Rio tak mungkin melakukan itu tanpa alasan. Nara sangat mengenal mereka berdua.

Melihat isi kulkas yang kosong membuat Nara bingung, tak biasanya isi kulkas rumah mereka kosong dan tak biasanya Max membiarkan isi kulkas kosong. Meskipun merasa ada yang janggal Nara tetap berusaha berpikir positif, pada akhirnya gadis itu memilih untuk berjalan menuju kolam renang.

Saat kakinya menyentuh air rasa lelahnya seakan meluap, dia ingin berenang tapi Max mungkin akan marah nanti karena dia tak meminta izin, padahal dia berkata akan menyiapkan makanan tapi disinilah dia sekarang.

Menatap air dengan tatapan kosongnya, dia bingung harus mengatakan apa lagi pada Max agar lelaki itu sadar dan mau memberinya kebebasan. Nara seakan terbelenggu oleh aturan yang kekasihnya buat, dia selalu harus menuruti apa yang Max katakan dan inginkan tanpa memedulikan pendapatnya.

Haruskah dia benar-benar melakukan saran Zella?

Gadis itu melihat sekitar dan setelah memastikan jika tak ada siapa pun disekitarnya termasuk para pengawal yang berjaga di rumah itu Nara membuka bajunya dan langsung masuk ke dalam kolam, saat kulitnya terkena air Nara merasa bebas.

Nevara Obsessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang