Chapter 6

21.5K 631 5
                                    

NEVARA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NEVARA

Hidup dalam belenggu seorang Maximillan membuat Nara hanya melakukan apa yang kekasihnya itu perintahkan, seperti saat ini. Gadis dengan dress selutut dan surai cokelat yang dia biarkan terurai itu sedang bersiap menuju rumah orang tua Max.

"Sudah siap?" tanya Max.

"Udah," jawab Nara.

Max melajukan motornya dari pekarangan rumah Nara menuju rumahnya, jaraknya tidak jauh bahkan bisa dikatakan dekat hanya berbeda perumahan saja, tapi jika dia membawa Nara maka jarak sedekat apa pun akan terasa jauh dan Max harus membawa kendaraan agar gadisnya itu tidak kelelahan sedikit pun.

Deru motor Max mulai terdengar di area rumah orang tua laki-laki itu, Nara turun dari motor Max tanpa bantuan dan langsung menghampiri wanita paruh baya yang sedang duduk di teras, wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik dan wanita itu juga yang kerap kali membantunya untuk lepas dari hukuman Max meskipun harus berakhir dengan Max yang mengancam ibunya sendiri.

Rumah orang tua Max jauh dari kata sederhana bahkan luasnya empat kali lipat dari rumah Nara, Ayah Max memang seorang pengusaha sukses di bidangnya dan tentu saja Max juga ikut andil dalam mengurus perusahaan ayahnya itu jika tidak maka tidak mungkin Max akan berlaku semaunya pada Nara karena orang tua Nara pun bisa dikatakan sukses meskipun harus mengemis bantuan dari orang lain.

"Selamat siang Mom, maaf hari ini Nara tidak membawakan apa pun karena Max melarangnya." sapa Nara pada wanita di hadapannya dan sedikit berbasa-basi tentunya.

"Kamu ini, Max sudah melakukan hal yang benar. Kamu tidak perlu membawakan apa pun untukku atau suamiku jika berkunjung, kedatanganmu saja sudah cukup bagi kami." ujar Lana, Kalana Benedicto.

"Itu benar sayang, kamu terlalu sungkan pada orang tuaku. Mereka akan menjadi orang tuamu juga jadi jangan terlalu sungkan, padahal hubungan kita sudah berlangsung sejak dua tahun yang lalu tapi sifatmu tetap tidak berubah." ucap Max saat sudah berada di antara dua perempuan yang sangat berharga di hidupnya.

"Sudah-sudah, Nara kamu mau kan bantu mommy membuat kue?" tanya Lana.

Gadis itu mengangguk antusias, "Sure mom, aku mau." jawab Nara.

Lana langsung membawa Nara masuk ke dalam rumah dan meninggalkan putra semata wayangnya di teras, Lana tentunya tahu jika anaknya ini sangat benci diabaikan tapi hari ini dia ingin memonopoli Nara untuk dirinya sendiri karena jujur saja Lana sudah menganggap Nara sebagai putrinya sendiri sejak pertama kali kedatangan Nara di rumahnya.

"Kita mau buat kue apa hari ini?" tanya Nara.

"Bagaimana kalau kita buat cup cake?" tawar Lana dengan senyum cerahnya seolah sedang memberikan semangat pada Nara dan itu berhasil, Nara menjadi sangat bersemangat hari ini.

Nevara Obsessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang