Chapter 9

14.7K 479 1
                                    

NEVARA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NEVARA

Sepasang kekasih itu dalam perjalanan menuju apartemen Max saat ini, sebenarnya menginap di apartemen Max bukanlah hal yang aneh lagi bagi Nara dan tentu saja karena Max yang memaksanya jika bukan mana mau Nara tinggal berdua hanya dengan kekasih gilanya itu.

"Perutmu masih sakit, mi amor?" tanya Max, entah kebetulan atau memang di sengaja Max hari ini membawa mobil kesayangannya.

"Tidak terlalu, tapi aku ingin makan coklat, boleh?" jawab Nara.

"Tentu, kalau begitu kita ke supermarket dulu untuk membeli keperluanmu selama di apartemenku." ujar Max sambil mengecup punggung tangan Nara yang sedari tadi di genggamnya.

"Aku harus menginap lagi?" tanya Nara, jujur saja selama Nara menginap pasti Max akan mengambil kesempatan untuk sekedar cuddle atau kissing Nara tentu saja takut jika kekasihnya akan lepas kendali dan berakhir dengan penyatuan di antara mereka.

"Aku akan belajar mengendalikan nafsu binatangku ini mi amor, kamu tidak perlu khawatir lagi pula aku sudah menandatangani surat perjanjian itu," tutur Max, dia tentunya sadar apa yang kekasihnya takutkan jika mereka hanya berdua dalam satu ruangan.

Meski sebenarnya tidak yakin dengan perkataan kekasihnya itu, karena Max bukanlah tipikal orang yang mudah di tebak jadi wajar jika Nara takut atau waspada lagi pula itu hal yang normal bagi seorang gadis sepertinya, menjaga diri dari siapa pun itu hal yang harus dia lakukan.

Setelah sampai di salah satu supermarket Max langsung memarkirkan mobilnya lalu keluar dari mobil terlebih dahulu kemudian membukakan pintu untuk Nara, dan menggenggam tangan Nara sambil berjalan masuk ke dalam supermarket lalu mengambil satu troli untuk belanjaan mereka.

"Kamu mau apa lagi?" tanya Max sambil mengambil beberapa coklat di rak.

"Aku hanya menginginkan coklat, tapi setelah aku pikir-pikir sepertinya aku menginginkan beberapa makanan ringan." jawab Nara.

"Baiklah, apa pun untuk dirimu." ujar Max.

Dari kejauhan Nara dapat melihat siluet orang yang sangat dia kenali, siapa lagi jika bukan Zella sahabatnya yang pernah Max tusuk beberapa minggu yang lalu, Nara bersyukur karena Zella terlihat sudah baik-baik saja sekarang tapi berbanding terbalik dengan Max, laki-laki itu justru berharap Zella koma setidaknya sampai Nara benar-benar jatuh hati padanya.

"ZELLA!" panggil Nara dengan bersemangat.

Menyadari keberadaan Nara yang tak jauh darinya Zella langsung menghampiri gadis itu namun dia tidak sendirian melainkan bersama dengan kakak sepupunya.

"H-hai Ra," sapa Zella dengan takut-takut, tentu saja takut siapa yang tidak takut jika melihat sosok iblis yang pernah mencelakainya dua kali mungkin hanya orang gila dan orang yang memiliki kekuasaan melebihi Max.

Nevara Obsessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang