NEVARA
"Kamu lupa nama lengkap aku Kanara Anasthasia Aryatama? Marga kami sama dan itu artinya mereka kakak aku," tutur Nara pada Chelsea.
Chelsea mengerjapkan matanya mendengar hal itu, jika di pikir-pikir bukankah tadi Nara memanggil Atlas dan Althair dengan sebutan Kakak yang berarti Nara adalah adik mereka.
"Lah iya juga ya?" heran Chelsea pada dirinya sendiri.
"Lain kali jangan cuman fokus debat kayak tadi," cibir Nara sambil memutar bola matanya malas.
"Dia yang nyolot bukan gue," sanggah Chelsea dengan cepat, enak saja dia yang di salahkan!
"Kalian sama aja," ucap Nara.
Anggota osis kembali memasuki ruang kelas dan mulai mengisi materi perkenalan lingkungan sekolah mereka. Nara tetap mendengarkan materi yang mereka sampaikan dengan fokus, meskipun salah satu dari mereka yang berdiri di depan kelasnya adalah orang yang sangat dia hindari.
"Baiklah apakah ada yang ingin kalian tanyakan?" tanya sang ketua yang bernama Nathaniel Diratama.
Pemuda tampan yang menyandang gelar sebagai ketua organisasi sekolah itu kerap kali menarik perhatian para siswi, dan itu terbukti dengan Chelsea yang bertanya seenak hatinya.
"Kak Nathan udah punya pacar belum?" tanya Chelsea.
"Belum, dan saya juga tidak mau punya pacar, apalagi modelan seperti kamu." jawab Nathan to the point.
Jujur saja itu sedikit membuat Chelsea malu, dan tentu saja melukai harga dirinya sebagai seorang gadis yang cantik jelita, menurut ayahnya. Chelsea menatap garang pada Nathan yang masih setia berdiri dengan tegap di depan kelas.
"KAKAK KELAS GA TAU DIRI LO!" teriak Chelsea.
Siapa pun tolong selamatkan Chelsea sekarang, sudah pasti Chelsea akan mendapatkan hukuman karena tingkah lakunya.
Sementara itu, para penghuni kelas sebagian menatapnya iba dan sebagian lagi menatapnya dengan malas. Terlebih lagi para murid perempuan, karena menganggap Chelsea melakukan ini hanya untuk menarik perhatian dari ketua osis tampan itu.
"KAMU LARI KELILING LAPANGAN 5 KALI SEKARANG JUGA!" Bukan Nathan yang memberi hukuman tapi gadis di samping laki-laki itu, Shafara Aleander.
Chelsea keluar dari kelas dengan jengkel, gadis itu tentu tahu dirinya salah. Namun memberi hukuman lari di jam dua belas siang? Yang benar saja!
Bahkan untuk berjalan saja malas, apalagi disuruh untuk berlari. Nara hanya menonton keributan yang diakibatkan teman sebangkunya itu, jika kalian pikir Nara adalah gadis yang humble dan penuh empati, sangat di sayangkan apa yang kalian pikirkan tentang seorang Nara itu salah besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nevara Obsessive Boyfriend
Teen Fiction(17+) WARNING!!! (CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN, PEMBUNUHAN, OBSESI, NARKOBA, DAN KONTEN SENSITIF! BAGI YANG BELUM CUKUP UMUR BALIK LAGI NANTI PAS UMUR KALIAN UDAH CUKUP YA) *** Dia Maximillan, lelaki dengan netra biru yang selalu berkilat...