Chapter 38

7K 242 2
                                    

NEVARA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NEVARA

"Kak Max!" teriak Shafa dari ujung lorong perpustakaan sekolahnya.

Melihat jika gadis itu akan berjalan kearahnya Max langsung putar balik dan berjalan secepat mungkin, Max hanya tidak ingin membuat Nara cemburu karena Max tahu jika gadisnya itu sangat tidak menyukai Shafa.

Shafa yang melihat Max semakin menjauh kini melajukan kakinya dengan sedikit berlari agar dapat menyusul langkah lebar pujaan hatinya tapi sepertinya itu hal yang sia-sia karena Max justru semakin jauh dan Shafa mulai lelah berlari. "Damn! Kak Max kenapa selalu hindarin aku sih!" kesal Shafa, gadis itu duduk pada bangku sekitarnya.

"Kalau si Nara ngga ada kayaknya Shafa bakal jadi pacarnya Kak Max, iya Shafa yakin itu." gumam Shafa.

Karena terlalu fokus pada pemikirannya sendiri Shafa tidak menyadari jika ada seseorang duduk di sampingnya dan mendengar semua gumaman gadis itu dari awal hingga akhir, Regal menatap Shafa yang masih acuh pada sekitarnya.

Merasa jika gadis di sampingnya sedikit tidak berguna Regal meninggalkan Shafa begitu saja tanpa ada obrolan atau sapaan di antara mereka, padahal niat awal Regal mencari gadis bernama lengkap Shafara Aleander itu, tidak lain dan tidak bukan karena ingin menghasut Shafa agar seperti dirinya lalu Regal dapat mengendalikan Shafa dengan mudah.

Tapi semua niatnya harus Regal kubur kembali setelah melihat langsung Shafa karena merasa Shafa hanyalah gadis lemah yang terlalu gila pada kekuasaan dan perhatian orang lain.

"Kayaknya gue harus cari cara lain, tuh cewe ngga guna." gumam Regal, pemuda itu berjalan menuju gudang sekolah.

Regal duduk pada salah satu bangku di sana dan mulai mengeluarkan puntung rokok yang dia sembunyikan dalam saku celananya, Regal menghisap rokok yang sudah dia campur dengan obat-obatan terlarang yang biasa dia gunakan dengan khidmat.

Katakan Regal gila karena berani menggunakan obat-obatan terlarang dalam lingkungan sekolah tapi hanya acara itulah yang dapat menenangkan sekaligus membuat perasaan Regal sedikit membaik, setidaknya dalam imaginasinya Regal dapat merasakan kehidupan normal.

" I'm here waiting for you till i'm dying slowly." racau Regal

Air mata pemuda itu mulai keluar kala menyadari jika semua yang dia rasakan hanyalah ilusi, kenapa kehidupannya tidak berjalan dengan baik sedikit pun. Apakah tuhan menghukumnya atas apa yang dia lakukan di masa lalu.

Semua kebahagiaannya terasa semu bahkan hubungannya dengan orang tuanya, apakah Regal masih pantas memanggil mereka orang tuanya saat mereka sendiri tidak peduli pada apa pun yang terjadi padanya.

Menyedihkan, rasanya semua yang ada padanya terasa menyedihkan dan hanya satu hal yang dapat membuat kehidupan Regal sedikit membaik yaitu narkoba.

"Mereka membuangku sayang, aku tak mengerti kenapa hidupku seperti ini." racau Regal lagi.

Nevara Obsessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang