NEVARA SPECIAL CHAPTER FOR YOU
Semilir angin membuat surai cokelat milik gadis yang sedang duduk dikursi roda itu beterbangan, tak ada senyum yang wajah cantik itu tampilkan. Setelah hari pernikahannya semuanya berubah, mulai dari sang suami yang menjadi sangat protektif dan keluarganya yang hilang tanpa kabar.
Sampai saat ini Nara belum tahu jika keluarganya sudah Max habisi, yang dia tahu hanyalah Max yang mengurung keluarganya. Terakhir kali dia melihat ayahnya hanya saat upacara pernikahan, dan setelah itu Nara sama sekali tak tahu ke mana semua anggota keluarganya pergi.
Tapi dapat Nara pastikan jika semua ini tak lain dan tak bukan perbuatan suaminya.
"Hidupku sangat malang, tapi setidaknya aku diberi kesempatan untuk hidup." gumam gadis itu.
Perawat bernama Bella itu hanya diam sembari memegangi kursi roda Nara. Dia tak diizinkan untuk berbicara pada Nara, dan Bella sama sekali tak tertarik untuk berbincang dengan gadis yang terlihat tidak memiliki semangat hidup itu.
"Bella, tinggalkan aku sendirian." titah Nara.
Bella mengangguk patuh namun dia tak pergi terlalu jauh, dia akan tetap mengawasi Nara dari kejauhan seperti yang Max perintahkan padanya.
Netra cokelat itu menatap hamparan bunga didepanya, rumah yang mereka tempati selama di Swiss benar-benar indah. Dia merasa tenang jika berada diantara bunga itu, perempuan itu memetik salah satu bunga lily berwarna putih dan menghirup aromanya.
Sekelebat kenangan yang Nara miliki terputar diotaknya, kenangan kala dia masih bersama keluarga dan temannya. Jika saja saat itu dia tak berbicara pada Max kecil mungkin semuanya akan berbeda, dan jika saja Keenan menjadi ayah yang baik maka semua ini tak akan terjadi.
Dia bagaikan boneka diantara orang-orang di sekitarnya, tak pernah sekalipun Nara hidup sesuai dengan yang dia inginkan. Kebebasan yang harusnya dia miliki direnggut oleh sang kekasih, kasih sayang yang seharusnya dia dapatkan dari ayahnya justru menjadi luka.
Tangannya menggenggam bunga itu dengan erat menyalurkan perasaannya. Meskipun dia mencintai Max tapi Nara ingin dicintai dengan sewajarnya, lelaki yang sudah satu bulan menjadi suaminya itu terlalu mengekang dan mengendalikan hidupnya.
Pernah Nara berpikir untuk bunuh diri tapi dia takut, dia takut jika orang-orang disekitarnya menjadi korban. Air mata Nara menggenang dipelupuk, sekuat tenaga Nara berusaha untuk menahan tangisannya. Karena hari ini Max melarangnya untuk menangis.
Terlalu terpaku dengan lamunannya membuat Nara tak sadar jika seseorang mendekat padanya, "Apa yang kamu lakukan disini istriku?" tanya Max.
Dia menyelipkan rambut Nara ke belakang telinga gadis itu, senyum cerah terpatri diwajahnya. Saat ini mereka menetap di Swiss untuk proses penyembuhan Nara, tak ada siapa pun yang Nara kenal selama berada di Swiss.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nevara Obsessive Boyfriend
Novela Juvenil(17+) WARNING!!! (CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN, PEMBUNUHAN, OBSESI, NARKOBA, DAN KONTEN SENSITIF! BAGI YANG BELUM CUKUP UMUR BALIK LAGI NANTI PAS UMUR KALIAN UDAH CUKUP YA) *** Dia Maximillan, lelaki dengan netra biru yang selalu berkilat...