Chapter 60

7.5K 188 12
                                    

NEVARA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NEVARA

Regal membawa Nara menuju lantai paling atas dari gedung itu lalu membaringkan Nara yang berlumuran darah pada lantai yang penuh debu dengan hati-hati, manik hitamnya tidak pernah lepas dari wajah ayu Nara, rasanya jika dia mengalihkan pandangan sedikit saja Naranya akan kembali hilang.

"Nara, lo udah jadi milik gue sekarang." gumam Regal dengan smirk di wajah tampannya.

Laki-laki itu membaringkan tubuhnya tepat di samping Nara lalu memeluk gadis itu dengan erat dan membenamkan wajahnya pada ceruk leher Nara, tapi ada yang aneh dari gadis itu. Kenapa Nara tidak bergerak dan nafas gadis itu melemah? Bukankah hanya luka tusukan? Apa Nara memang selemah ini?

Netranya menatap perut Nara yang masih mengeluarkan darah itu, dengan pelan Regal memajukan wajahnya lalu menjilat darah yang keluar dari perut Nara. Sepertinya dia memang sudah gila karena gadis itu, rasanya melihat Nara yang sedang sekarat pun tidak berarti asalkan gadis itu tetap berada di sampingnya. 

Regal mengalihkan tatapannya menuju langit malam yang terasa lebih dingin dari biasanya, inilah yang dia inginkan sejak dulu.

Berdua bersama Nara dimana pun itu dan dalam situasi apa pun yang terpenting Nara berada disisinya adalah hal yang sangat dia impikan, tapi kenapa perasaannya masih belum puas padahal gadis yang dia impikan sudah berada di sampingnya saat ini.

"Aneh, jantung gue berdetak lebih cepat tapi rasanya hampa." gumam Regal.

Manik mata cokelat itu perlahan terbuka dan hal pertama yang dia lihat adalah Regal yang sedang menatapnya sambil berbaring, Nara kembali meringis kala merasakan sakit yang luar biasa pada perutnya. ugh, sepertinya Zella benar-benar ingin membunuhnya.

"Jangan banyak bergerak Nara, nanti luka lo makin parah." ucap Regal tanpa mengalihkan pandangannya, tentu saja akan semakin parah karena Regal justru membawanya ke atap sebuah gedung bukan rumah sakit.

Nara menatap sinis pada Regal, Nara tahu jika laki-laki ini datang bukan untuk menyelamatkannya, melainkan ingin menjeratnya sama seperti yang Max lakukan. Sekujur tubuhnya sakit tapi hatinya lebih sakit, laki-laki yang dia cintai merupakan alasan terbesar hancurnya hidup para teman dan sahabatnya, dan Nara tidak bisa menerima fakta itu.

Dia sadar jika obsesi Max benar-benar berbahaya baginya dan orang lain tapi apa yang bisa dia lakukan selain diam dan pasrah? Meski rasa muak dan lelah kerap kali datang Nara tidak bisa mengekspresikannya dengan mudah, selalu ada bayaran untuk setiap hal yang dia lakukan terlebih lagi dia juga sudah mencintai Max.

Gadis itu mencoba kembali memejamkan matanya dan meredam rasa sakit yang berpusat pada perutnya itu, namun tak berselang lama kedua netra cokelat itu kembali terbuka dan menampilkan tatapan tajam kala Regal menyentuh perutnya dengan lancang.

Nara akui jika saat ini dia hanya bisa menurut pada Regal karena dilihat dari sisi manapun dia tidak akan mampu lari atau memberontak seperti biasanya, Nara tidak tahu jika Regal sempat mengecup bibirnya dan meskipun dia tahu mungkin Nara hanya akan mengeluarkan sumpah serapah pada laki-laki itu.

Nevara Obsessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang