Episode 3 - Jalan Keluar

62 8 9
                                    

    Dengan sebuah suara ketukan kecil dari sebuah besi, kedua kuping yang tertidur itu bangkit berdiri menyambut suara baru tersebut. Mata Lilya terbuka melihat pemandangan kumuh sebuah kurungan yang selalu dia hadapi setiap harinya. Melirik ke kanan tempat dia terbaring, membuat mata setengah sadar itu menjadi penuh. Pandangannya tercengang pada benda tersebut. Lilya berdiri untuk memastikan benda itu benar-benar ada telah berada di depan kurungannya.

    Sebuah logam kecil terbaring diam di luar sel kurungan, berada dalam jangkauan tangannya jika dia ingin mengambilnya. Namun itu bukanlah logam biasa, itu adalah sebuah kunci yang jatuh tepat di depan kurungannya. Melihat kunci itu di hadapannya membuatnya menggerakkan dirinya sekali lagi. Sebelum bertindak, dia menoleh ke arah mana kunci itu datang. Lilya tidak dapat melihat dengan jelas, tetapi dia tahu bahwa orang yang menjatuhkan kunci itu tidak menyadari hilangnya kunci tersebut. Kebebasan yang dicari olehnya kini telah memercik kepadanya. Jika kematian itu tidak menjemputnya, maka dia harus menerima apa yang dia dapatkan tanpa menyianyiakan kesempatan yang diberikan.

    Dengan tangan kecilnya, Lilya meraih ke arah kunci di depannya. Pada sekelilingnya terdengar banyak suara, membuatnya tidak nyaman. Merasa tergesa-gesa, Lilya langsung menggunakan kuncinya untuk membuka rantai pada kedua tangan dan kakinya beserta membuka pintu kurungan. Beruntungnya kunci itu pas untuk semua lubang gembok yang ada padanya.

    Kunci diturunkan ke bawah kaki, tetapi dia berhenti. "Tidak ... ada lubangnya." Lilya tidak dapat melakukan apa pun untuk melepasnya. Mau tidak mau, dia harus lanjut bersama dengan suara rantai yang dikeluarkan.

Gadis itu memijakkan kakinya ke tanah setelah beberapa waktu yang tidak terhitung jumlahnya. Dengan penampilan compang-camping, tipis, dengan tubuh yang kurus sampai tulang-tulangnya bermekaran di tubuhnya. Saat Lilya berjalan, dia memperhatikan langkahnya dengan hati-hati dan napasnya untuk tidak bernapas terlalu cepat. Lilya melihat ke sana kemari, mencari lokasi pintu keluar yang pernah dia lewati dulunya.

Lilya langsung bergegas berlari menuju jalan yang dia ingat pernah melangkah dari lubang tutup botol pada kantong itu. Setiap langkahnya mengikis sedikit kakinya, tetapi itu bukanlah masalah besar. Yang merupakan masalahnya adalah, apakah pintu itu akan menjadi kuncinya keluar?

Sebuah pintu besar menahan Lilya untuk keluar. Pada bawah pintu itu, terdapat gembok yang dapat dimasukkan sebuah kunci untuk membukanya. Lilya melirik kunci yang dia genggam erat dan mencoba untuk memasukkanya, tetapi langsung ditolak oleh ujung kunci yang tertahan, menandakan kunci tidak pas untuk gembok tersebut.

Lilya kembali ke lorong tempat kurungannya berada dengan tatapan menatap api obor yang menari. Semakin dekat, semakin dia merasa putus asa dan merasa tidak ada jalan keluar dari tempat ini. Kunci keluar pasti dimiliki oleh salah satu orang penjaga, tetapi Lilya tahu jumlah penjaga di tempat ini tidak mungkin dapat dilawan semudah menginjak semut. Dia sendiri tidak tahu darimana datangnya keinginan untuk membabi buta untuk mendapatkan kunci tersebut. Apakah dia sudah gila karena telah berani memikirkan itu adalah cara terbaik?

Tidak tunggu, Lilya tidak perlu sendiri. Ini dapat dilakukan, selama dia tidak sendiri Kunci ini bisa digunakan untuk membebaskan semua tahanan budak yang ada di tempat ini. Terdapat banyak kurungan berjulang lebar di lorong tempat dia berada sehingga dapat memungkinkan bahwa jumlah seluruh tahanan dapat memberi kesulitan kepada beberapa penjaga tempat ini.

Saat dia membuka semua kunci tahanan, satu penjara ini akan melakukan revolusi, dan itu akan berada pada satu pilihannya untuk melakukan ini. Dia tidak memiliki banyak pilihan, mengingat inilah satu-satunya cara yang bisa dipikirkannya. Namun, dia juga menyadari bahwa tindakannya akan membawa konsekuensi yang besar dan mungkin akan merugikan baik dirinya sendiri maupun orang lain. Hanya saja, dia tidak mempunyai pilihan lain lagi.

Stellar Temporis - SarnovaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang