Dalam diam, Lilya, Kate, dan Kai melangkah masuk ke dalam Desa Lorien. Di setiap langkah berbatu yang Lilya lewati, dia akhirnya bisa melihat rumah para penduduk desa lebih dekat. Rumah-rumah penduduk dililit batu-batu alami yang disusun indah, bersama berbagai hiasan tumbuhan segar dan berwarna-warni.
Beberapa orang desa menyadari kedatangan mereka bertiga di desa. Ada yang tengah memperbaiki rumah, dan ada juga yang sibuk dalam pekerjaan mereka. Sebagian dari penduduk memiliki sepasang kuping serta ekor yang menyamai warna rambut mereka. Sebagian lagi adalah manusia yang hidup berbaur dengan mereka. Lilya menengok interaksi hangat di antara kedua ras itu dengan sangat baik. Tawa serta kebahagiaan terpancar dari interaksi tersebut. Dia tidak bisa berhenti untuk tersenyum.
Tiba-tiba, Kai berhenti berjalan, membuat Kate dan Lilya ikut berhenti di belakangnya. "Lily namamu kan?" Dia sedikit menoleh.
"Ya," jawab Lilya.
"Begitu, ya." Kai kembali berjalan, memasukkan kedua tangan ke dalam sakunya.
"Setidaknya di desa ini kau aman dari perbedaan." Dia mendadak berbicara sendiri. Lilya mendengar kata-katanya, tidak mengerti maksudnya.
Semakin lama Lilya mulai melihat lapangan besar di tengah desa. Banyak anak-anak tengah bermain riang di sana, begitu juga dengan orang tua mereka yang berteduh di bawah pohon rindang. Kai pada akhirnya berteduh di bawah pohon, sama seperti sebelumnya. Kate mengikutinya sedangkan Lilya berdiri di dekat mereka, menoleh pada sorakan dan cerianya anak-anak yang bermain.
Salah satu permainan yang dimainkan oleh sekumpulan anak-anak itu adalah bola. Tanpa sengaja, sebuah bola meluncur mengenai bahu Lilya. Tabrakan itu sama sekali tidak menimbulkan sakit. Lilya secara insting menangkap bola itu menggunakan kedua tangan yang memeluknya erat.
Kate ingin segera mendatangi Lilya, tetapi Kai menahan bahunya. Dia geleng-geleng, membiarkan Lilya didatangi beberapa orang anak yang lebih muda darinya.
Salah satu dari mereka memberikan kedua tangan. Telinganya membuatnya tahu kalau dia adalah seorang manusia. "Kak, tolong lemparkan bolanya." Anak itu meminta kepada Lilya. Kuping Lilya berkedut saat bola itu diremas erat.
Satu dorongan dari dada melempar bola itu ke depan. Lilya termundur akibat dorongannya sendiri, tetapi bola itu berhasil melaju dan ditangkap oleh anak yang meminta. Lalu, bola itu diumpan kepada anak lain yang kembali menuju lapangan untuk melanjutkan permainan mereka. Anak manusia di depannya menunduk seraya kembali bermain bersama yang lain.
Setelah mengalami hal yang tidak biasa baginya, Lilya menoleh dan melihat Kate menatap ke arahnya. Tangannya diangkat, melambai-lambai pada Lilya. "Di sini Kak!"
Sesampainya di bawah pohon tempat Kate berada, Lilya melirik sekitar di mana hanya ada dia dan kedua kakak beradik tersebut. Kate mendekatinya, tetapi gadis di depannya melihat ke arah lain. Kai menyilangkan kedua tangan, menutup mata seolah dia tertidur di bawah pohon.
"Lebih baik?" tanyanya tanpa membuka mata.
"Apa yang kau maksud dari kata-katamu?" Lilya bertanya balik.
Kai membuka mata, melotot pada Lilya. Kate menepi, berdiri di samping kakaknya. "Yang sebelumnya?"
Lilya mendekat, Kai menurunkan kedua tangan. "Apa maksudmu aku akan aman dari perbedaan?" Gadis Demi-human itu menjinjitkan kakinya. Lototan mereka menajam. Dia ingin tahu maksud dari perkataannya.
Kai kembali memasukkan tangan di dalam saku, berbalik dan berjalan menjauhinya. "Seperti yang kukatakan. Apa alasanmu untuk pergi ke desa sekarang, setelah kedatangan pertamamu beberapa tahun yang lalu?"
Lilya merenung sejenak, mencoba memahami pertanyaan yang tajam dari Kai. Semua itu sangat jelas mengenai alasan dia datang ke desa. Beberapa tahun habis untuk hidup bersama keluarganya dan nyaris tidak pergi ke dunia luar. Kedatangannya di sini berakar pada satu alasan yang berasal dari diri Lilya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stellar Temporis - Sarnova
FantasyDisclaimer - Cerita ini "Sunshine and Rainbow" Stellar Temporis Vol 1 Demi-Human, sekelompok ras hibrida menyerupai manusia. Keberadaan mereka di dunia membawa sebuah pengaruh kepada manusia yang hidup bersama mereka. Akan tetapi, tidak semua manusi...