two; hello

2.2K 229 19
                                    

-


"ATHARI BANGSAT LARI KEMANA LO?!"

Sebelumnya Livia pernah bilang kan kalau Agarish itu cowok petakilan di kelas mereka? Nah kali ini salah satu contohnya.

Teriakan tadi mengalihkan atensi orang-orang yang berada didalam kelas untuk menengok ke asal suara yang ternyata di depan pintu. Ada seonggok cowok dengan rambut penuh busa sedang menggosok matanya yang perih terkena busa. Ya siapa lagi biang kerok kelas 11 Ipa 1 kalo bukan Agarish Sadegra.

Livia menahan tawa memperhatikan cowok itu yang kini mulai berlari setelah matanya menangkap keberadaan Athari di bagian belakang kelas.

"Orang gila," desis gadis di samping Livia yang tidak lain dan tidak bukan adalah Diandra Lynn—teman sebangkunya—ketika melihat aksi kejar-kejaran dua cowok gesrek itu. "Heh pada ngapain sih? Ganggu aja."

Dengan ajaib Athar yang sedang berlarian menghindari amukan Agarish itu menghentikan aksinya tepat di samping bangku Diandra dan Liv. "Apa, Di?" tanya cowok jangkung itu memajukan wajahnya hingga tepat dihadapan wajah Diandra yang berjarak beberapa senti saja.

Cewek yang dikenal angkuh itu mengerjap kaget. Kemudian mendorong wajah Athar dengan telunjuknya. "Lo yang ngapain anjir deket-deket!"

Athari cengengesan kemudian menegakkan tubuhnya kembali sebelum si cowok dengan rambut berbusa berhasil menyusul. "Sialan lo!" sentak Aga sambil mendorong kepala temannya itu dengan nafas terengah setelah berlarian sedari tadi.

"Eh," kaget Livia saat busa di rambut Aga tidak sengaja terciprat mengenai pipinya. Diandra yang melihat itu langsung menggeplak punggung Agarish, "Dasar sinting, noh busa rambut lo kemana-mana. Lagian ngapain si lo keramas di sekolah? Mana gak dibilas lagi."

Cowok yang habis digeplak itu meringis, "Apa-apaan sih maen geplak aja lo, nenek lampir!" protesnya tidak terima.

Lagian ini semua salah Athari, Agarish yang sedang keramas wastafel toilet sehabis jam pelajaran olahraga itu tiba-tiba mendengar Athar meneriaki kalau ada kecoak merayap di pundaknya. Alhasil Aga yang notabenenya salah satu pembenci kecoak kaget dan lari terbirit-birit keluar. Setelah berada di koridor cowok itu baru menyadari kalo ia hanya sedang dikerjai.

Yasudah kepalang malu lari-lari dari toilet dengan rambut penuh busa akhirnya ia melanjutkan perjalanan menuju kelas guna menuntaskan dendamnya pada sohib gaada akhlaknya itu.

"Orgil," sahut cewek itu menanggapi dengan delikan di matanya.

"Biarin aja, Di," ucap Livia sambil menyeka busa di pipinya itu. Agarish yang melihat itu nyengir, "Sorry Liv."

"Gapapa," jawab gadis itu.

Suara bel pelajaran selanjutnya kemudian berdering memenuhi seisi kelas. "Udah lo bersihin dulu rambut lo sana. Mumpung gurunya belom dateng," saran Liv.

"Iya, Liv. Baik banget dah," sahutnya. "Liat noh temen lo aja baik hati gini, heran gue kenapa lo-nya malah kayak mak lampir," celetuk cowok itu yang ditujukan untuk Diandra. Kemudian berjalan menuju toilet setelah dengan isengnya menyapukan busa pada muka Athari.

"AGARISH MONYET NYARI RIBUT LO?!"

Kejar-kejaran pt.2 dimulai.




-

Agarish berlari kecil di sekolah yang sudah sepi ini. Maklum sepi sih orang ini jam lima sore. Tujuannya kali ini adalah perpustakaan yang terletak di lantai tiga.

"Misi ada orang gak," salam Aga saat memasuki area perpus yang sama sepinya. Bahkan Kak Rosa si penjaga perpustakaan pun tak terlihat batang hidung.

"Ini kalo kak Rosa pulang gak mungkin pintunya gak dikunci sih," monolognya sambil berjalan ke area belakang melewati rak-rak penuh buku. "Mana, sih." Aga menyusuri bangku-bangku berharap menemukan barangnya yang ketinggalan, ia kemudian jongkok, siapa tau ada dikolong meja kan.

BE WITH ME | wolfiebear [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang