chapter terpanjang, 4100+ kata & full of Aga Livvy :)
diramein yawww
Happy Reading!🦩⭐⭐⭐
"Bun, pinjem mobil dong."
Mendengar satu lemparan kalimat diiringi oleh suara langkah kaki, dua manusia yang terduduk di sofa itu menoleh. Memandangi remaja laki-laki yang sedang menuruni tangga itu dengan pandangan menelisik.
Sadar kedua orang tuanya sedang memindai penampilannya dari atas hingga bawah, Agarish menggaruk telinganya salah tingkah. "Bun," ucapnya sekali lagi. Tidak tahan lama-lama dipandangi seperti itu.
Seaneh itu kah penampilannya?
"Mau kemana kamu?" Pria dengan usia 40-an yang pertama memberikan suara. Dia menyimpan majalah bisnis yang sedang dipegangnya ke bagian bawah meja, lalu menaikkan satu kakinya hingga berada di atas kaki lainnya. Sementara disampingnya, Bunda Sera hanya terdiam, menonton Ayah dan anak itu saling berinteraksi.
"Mainlah."
Minggu itu kan satu diantara tujuh hari yang ditunggu-tunggu semua orang. Dimana kita terbebas dari segala tugas dan pekerjaan. Jadi, Agarish mendedikasikan hari minggu sebagai hari pelepasan dari segala penat dan mumetnya enam hari kebelakang.
Bukan hanya main sih, Agarish juga kadang menghabiskan waktunya untuk ber-hibernasi dibawah selimutnya hingga sore hari. Yah, anggap aja nge-charge energi. Jangan salah, bukan cuma gadget saja yang perlu diisi energinya. Manusia juga.
"Oh." Yoga—ayahnya itu tampak mengangguk. "Tumben kemejaan segala, biasanya kalo ke rumah si Athar pake kaos buluk."
Glek, Agarish menelan ludahnya. Duh, mesti banget gitu aja ditanyain?
Ya emang sih, dia kalo sekedar main sama si Ezra ataupun Athar palingan pake kaos buluk sama koloran, paling niat mungkin pake hoodie. Tapi ayahnya masa gak ngerti sih alasan dia tiba-tiba niat berdandan rapi gini tuh apa kalo gak jalan sama cewek?!
Lagian dia juga hanya memakai kemeja putih lengan pendek sama celana chino yang berwarna khaki doang. Bukan kemejaan yang dipasangin dasi kupu-kupu di kerahnya. Jadi, yaaa menurutnya masih dalam level santai lah outfitnya.
"Emang Aga ada bilang mau main sama si Athar?" sahutnya acuh.
"Oh, bukan sama si Athar toh mainnya." Ayah kembali menganggukkan kepalanya.
"Ya bukan lah, Yah. Dia mau jalan sama cewek," timpal Bunda. Alis wanita itu tampak turun naik, menggodanya.
Ternyata perkataan bahwa perempuan adalah makhluk paling peka buka hanya mitos belaka.
"Wah, Ayah baru tahu kamu udah punya cewek. Yang mana sih, ceweknya?"
"Kepo!" sambar Agarish kesal.
Bunda Sera terkekeh ringan sambil menepuk paha suaminya. "Itu loh, yang rambutnya panjang."
Haduh, ni dua orang lagi sekongkol buat menggodanya kali ya?
"Yang rambutnya panjang emang cuma satu?" heran Ayah. Lagian, istrinya ngasih ciri-ciri kok ambigu gitu. Kurang spesifik.
Decakan keluar dari bibir perempuan itu. "Itu lho anaknya yang punya desert shop. Masih temennya si Aga juga, suka ke sini. Cakra malah udah nempel banget sama dia," jelasnya.
Yoga menoleh pada Sera, wajahnya masih menjelaskan bahwa ia clueless mengenai 'cewek' putranya ini. "Kok aku gak tau?"
"Ya iyalah, kamu sibuk kerja gitu. Mana pernah siang-siang ada di rumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
BE WITH ME | wolfiebear [END]
FanficDua orang yang tiba-tiba dekat, padahal gak akrab dan gak pernah ngobrol selama sekelas. ft. 04L & 05L