twenty two;

675 114 29
                                    

-

"Pagi, Livia."

Liv yang baru akan memasuki kelas mundur beberapa langkah karena kaget akan sapaan itu. Dilihatnya ada Agarish yang menunduk layaknya pangeran kerajaan yang sedang menyambut kedatangannya di samping pintu.

Emang, adaaaa aja kelakuannya.

"Pagi," jawab Livia singkat. Cewek itu tersenyum sedikit lalu melanjutkan langkahnya membuat Aga menggaruk kepala keheranan. Padahal di bayangannya cewek itu akan terkekeh seperti biasa, lalu bertanya 'ngapain sih?' sambil menendang ujung sepatunya.

Hah ya sudahlah. Mungkin cewek itu sedang badmood, pikir Aga.

-

Double combo.

Badan udah lesu-lesunya, tapi jam pelajaran terakhir diisi oleh bu Ana dimana wanita itu mengajar mata pelajaran Matematika Peminatan. Kelas diisi dengan mengerjakan soal-soal latihan, mengingat minggu depan sudah memasuki waktu ulangan akhir semester.

"Bu ini gak ada spoiler jawabannya apa?" tanya Athar sedikit ngawur saat menerima lembar soal.

"Kerjain aja, Athari," jawab guru muda itu masih sabar.

"Buset, gue mendadak buta huruf inimah jir," celetuk Ezra.

"Kalo gue tiap liat angka-angka kenapa suka ngantuk ya?" Agarish bersuara.

"Kalo liat duit?"

"Kalo itu sih beda lagi."

"Si anjir," cemooh Athar sambil menempeleng kepala sahabatnya itu.

"Et udah-udah, ayo kerjain!" sela Bu Ana menghentikan keributan.

"SHAP!!"




Athar mengacak-acak rambutnya setelah beberapa menit berkutat dengan kertas itu dan tak kunjung mendapat jawaban. Pemuda itu melirik ke samping dan menemukan Agarish yang malah menopang pipinya sambil melamun.

"Kesambet tau rasa," sindir Athar. Yang disindir hanya menoleh sekilas lalu kembali memandangi objek yang sedari tadi jadi perhatiannya.

Melihat respon yang tak diharapkan, Athar mengeleos dan kini memutuskan untuk beralih melihat-lihat sekeliling, siapa tau ada mangasa baru. Dan saat netranya menyorot ke arah depan, gotcha!

"Aduh-aduh, ibu kenapa tuh senyum-senyum sambil liatin hape? Lagi chatting sama pacar ya?" goda Athar.

Emang nasib jadi guru muda, anak-anak bukannya takut malah berani banget ceng-cengin guru Matematikanya itu. Mungkin selain masih muda, Bu Ana ini mempunyai tampang cantik juga masih lajang, jadi makin makin deh.

"Cieeee, ibu udah punya pacar ya?" sahut Naufal ikut menimpali.

"Lah iya gitu?" Yang lain jadi ikut heboh.

Kayaknya Matematika ini musuh semua cowok deh. Makanya mereka memilih mencari keseruan lain dibanding pusing memikirkan jawaban dari soal-soal yang terpampang di kertas.

"ATHARIII," gemas guru cantik itu melihat si biang kerok yang kelakuannya gak ada habisnya.

Bukannya diam, cowok itu malah cengengesan dan melanjutkan agendanya menggoda perempuan itu. "Yah Bu, gak mau nungguin Agarish lulus dulu? Dia kecewa nih Ibu crush nya udah ada pawang."

"Gua diem ya, anjing!" sewot Agarish yang dibawa-bawa. Padahal dia lagi sibuk ngeliatin Livia dan memikirkan apa ia punya salah hingga cewek itu mencuekinya sedari pagi.




Seperti,

"Livia pinjem rautan dong!"

"Ambil."

"Liv, tau gak kenapa kambing bau?"

BE WITH ME | wolfiebear [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang