37

707 91 17
                                    

*3k+ words, tiati bosen‼️
Bacanya pelan-pelan aja ya guys, biar ngerti hehe


-


Athar menghembuskan nafasnya bosan. Sebenarnya ia sedang mengantri di tempat makan yang cukup populer sekarang. Dirinya terlalu bosan diam di kostan nya, apalagi setelah mengetahui bahwa kedua temannya— Agarish dan Ezra tidak bisa diajak main.

Ezra sedang berlibur ke negara Jepang bersama keluarganya seminggu belakangan ini. Sementara satu temannya yang lain, Agarish, terlihat menonaktifkan ponselnya karena sulit dihubungi. Entahlah, palingan cowok itu lagi ngedate sama si Livia. Mereka berdua memang makin nempel belakang ini.

Haduh, disaat-saat seperti ini Athar jadi berasa semakin mendalami peran sad boy nya. Apalagi musim liburan begini orang tuanya masih sibuk dengan pekerjaan, totalitas sudah peran sad boy yang ia mainkan.

Tak mau larut dalam lamunan, ia maju satu langkah ke depan saat antrian berkurang satu.

Salahnya memang, berkunjung di jam padat seperti ini. Jadilah ia harus terjebak dalam antrian panjang ini kurang lebih lima belas menit.

Cring!

Di depan sana menggelinding gantung kunci akrilik yang sepertinya tanpa sengaja jatuh. Pemilik yang ternyata gadis remaja berjongkok, memunguti keychain nya yang menggelinding lumayan jauh hingga tanpa sadar keluar dari antrian. Selesai mengambil barangnya, gadis itu kembali pada antrian dan mengerutkan dahi bingung.

"Maaf, Bu. Itu tempat saya tadi."

"Ini tadi kosong ya, makanya saya maju. Kalo mau antri dari belakang dong jangan nyerobot antrian gini."

"Lah, saya udah antri dari tadi ya, ibu aja yang nyerobot!" Sial, emosinya tersulut. Padahal ia tadi berbicara baik-baik, tapi jika respon lawan bicaranya malah sekasar itu ia juga jadi ikut kesal.

"Saya gak nyerobot! Orang kosong kok ini, makanya saya maju."

Entah karena terlalu gabut atau apa, Athar yang tanpa sadar telah menyaksikan kejadian itu sedari awal jadi ikut emosi dibuatnya. Ia lihat kok, gadis berambut panjang yang sedikit ikal itu memang mengantri dengan jarak tiga orang di depannya. Tapi sedikit keluar barisan saat memungut barangnya yang jatuh, dan ketika kembali space antriannya sudah merapat.

Gadis itu berdecak kesal. Mungkin terlalu malas ribut, akhirnya ia membalikkan tubuhnya, hendak pergi.

Tapi mata Athari langsung melotot saat gadis itu berbalik badan dan otomatis menghadap ke arahnya. "Asel?"

Gadis yang hendak pergi dari sana menoleh merasa terpanggil. "Loh, elo?"





Dan berakhirlah mereka disini. Di taman kota yang cukup ramai pengunjung.

Sebenarnya tadi Athar berbaik hati menawarkan jika saja gadis itu mau menitipkan pesanannya sementara ia meminta tolong agar gadis itu mencarikan tempat duduk. Tapi gadis yang dipanggil Asel itu menolak karena terlanjur kesal dan ingin segera pergi dari tempat itu.

Athar terduduk lesu. Masih bingung dan merutuki dirinya yang bagaimana bisa malah ikut keluar dari antrian dan mengekori gadis ini.

"Lo ngapain ikut gue sih, Kak?"

"Kak?" Tiba-tiba saja kejadian saat di supermarket melintas di kepalanya. Saat itu tanpa sebab Asel bersikap sinis padanya yang tak tahu punya salah apa.

Asel menghembuskan nafas lemah. "Iya, gue inget sama pertemuan terakhir kita. Sorry gue emosi liat sepupu gue digituin sama temen lo si Agarish. Makanya gue ikutan kesel liat lo."

BE WITH ME | wolfiebear [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang