35

621 98 13
                                    

-

Athar menggolekkan kepalanya di atas meja, sama sekali tidak memiliki niatan belajar.

Sudah lebih dari seminggu ia tidak punya semangat hidup. Datang ke sekolah pun hanya untuk mengisi absen diiringi dengan secercah harapan untuk bisa menemukan gadis yang akhir-akhir ini menghilang begitu saja.

Serius, Athar benar-benar clueless mengenai keberadaan Diandra sekarang. Gadis itu seolah menghilang tanpa meninggalkan jejak, semua alat komunikasi pun tak berguna disaat gadis itu tidak mengaktifkannya sama sekali.

Beberapa kali Athar sudah menghampiri rumahnya, mengecek keberadaannya. Tapi nihil, yang ia temukan hanya bangunan sepi tanpa penghuni.

"Lo bisa diem gak sih?" protes Agarish yang lama kelamaan risih mendengar jari-jari Athar yang terus mengetuk-ngetuk meja.

Soalnya, maaf-maaf aja nih, dua minggu ke depan mereka akan dihadapkan dengan ulangan kenaikan kelas. Jadi Aga yang sadar diri jika otaknya pas-pasan berniat belajar dengan benar. Meski niatnya cuma bertahan cuma beberapa jam sih, endingnya dia nyerah dan pergi ke kantin dengan dalih izin ke toilet. Emang tidak patut dicontoh beliau ini.

"Gue lagi galau ya bangsat!" amuk Athar yang merasa waktu mellow nya terganggu.

"Iye, tapi galau lu meresahkan banyak orang tau gak?" sahut Aga sebal.

Athar yang basic nya cowok nyebelin terus ditimpa kegalauan tuh makin makin aja kelakuannya. Kemarin aja dia nendang motor orang di parkiran gara-gara ngalangin motor dia buat keluar. Untung yang punya motor mau diajak berdamai.

Gak jarang juga dia nyerobot antrian di kantin yang berujung diteriaki massa.

"Halah tai, kayak lo bakal diem aja kalo misal si Livia ngilang," sinis Athar.

Nah kan, nyebelin banget omongannya. Kan Aga jadi ketar-ketir sendiri ngebayangin nya. Jangan sampe deh, batinnya.

"Bacot!"

Athar berdecak, menendang kaki temannya yang berada di bawah meja dan membuat Agarish mengaduh kesakitan.

"Kenapa, Aga?" tanya Miss Alma yang saat ini mengisi pelajaran Bahasa Inggris dikelasnya.

Yang ditanya langsung nyengir. "Gapapa Miss, tadi cuma kaget aja kaki saya ditendang orang utan."

Wanita muda yang berada di depan hanya bisa menggelengkan kepalanya. Sudah biasa dengan semua kelakuan ngawur Agarish.

Drrt!

Athar menegakkan tubuhnya, dengan cepat tangannya mengambil benda persegi di saku celananya setelah merasakan getaran.

"Woy! Ada guru, jangan main hp lo. Gak takut disita apa?" tegur Agarish yang tidak dihiraukan oleh temannya itu. Yang ada Athar langsung mengaktifkan ponsel tersebut. Entah kenapa firasatnya bagus. Dan,

"AKHIRNYAA!"

Semua penghuni kelas berjangkit kaget.

"Kenapa, Athar?" Miss Alma berusaha menarik ujung bibirnya meski kaget setengah mati mendengar teriakan yang tiba-tiba itu. Tadi Agarish, sekarang orang yang berada disebelahnya. Rasanya ia hanya ingin diberi kesabaran lebih untuk mengajar anak-anak didik yang seperti mereka.

"Nothing, ma'am. Boleh izin ke toilet sebentar?" sahutnya sopan. Moodnya mendadak jadi bagus sekarang.

"Sure."

Athar mengangguk, lalu beranjak berdiri setelah mengantongi ponselnya.

Bilik paling ujung jadi tempat tujuannya. Langsung saja cowok itu masuk dan mendudukkan pantatnya di atas kloset yang tertutup.

BE WITH ME | wolfiebear [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang