sorry sebelumnya gais, ada rekomen cast buat Raditya gak? aku gak terlalu ngestan boy group sih jd gak tau banyak idol cowok.
tadinya mau pake Dobby/Sunoo tp gajadi karena muka mereka terlalu kiyutttt, maunya yg agak garang gimana gituu hahahaoiya janlup vote sama ramein komennya ya yank😘
-
Raditya: Liv aku di depan
Masih tentang Radit, kali ini cowok itu menawarkan untuk mengantarkannya ke sekolah. Eh bukan hari ini saja sih, sudah dari dua hari yang lalu. Tepatnya saat hari pertama semester genap dimulai.
Cowok itu akan datang jam 06.00, agak terlalu pagi memang. Tapi mengingat jarak rumah mereka yang terbentang jauh itu jadi keharusan.
Sebenarnya Livia sudah menolak, tidak enak melihat Radit yang harus datang kerumahnya untuk mengantarkan ia sekolah lebih dulu, baru pergi ke sekolahnya sendiri. Tapi cowok itu tetap nekat. Jadi yaudah Livia iyain aja, ini bisa jadi adegan yang bagus jika mereka yang sedang berdua berpapasan dengan Agarish.
Livia terkekeh sendiri. "Jahat banget gak sih gue?"
Tanpa menunggu lama, ia menyambar ranselnya dan segera keluar dari kamar. Di ruang tamu ia berpapasan dengan Mama dan Papanya yang sedang mengobrol.
"Liv berangkat sekarang?" tanya Papanya selaku orang yang selalu mengantar gadis itu ke sekolah, sekalian berangkat kerja.
Livia menggaruk tengkuknya canggung. "Aku bareng temen aja, Pa."
"Temen apa temen?" goda ibunya.
"Temen, Mam," jawab Livia pendek. "Yaudah, aku berangkat dulu ya."
Ia langsung keluar setelah menyalimi tangan kedua orang tuanya. Huft, untung mereka tidak memiliki rasa ingin tahu yang lebih seperti kakaknya.
Livia kemudian mulai bergegas keluar. Ia berjalan kaki beberapa meter untuk bisa bertemu dengan cowok bernama Radit itu. Kalian berpikir teks dari cowok itu menandakan bahwa dia telah sampai di depan rumah Livia? No no no, Livia dengan sengaja meminta Radit menunggunya di depan kompleks saja.
Mana mungkin ia membawa cowok yang baru kenal itu ke rumahnya. Gawat jika orang tuanya sampai bertemu dengan cowok itu.
Apa itu artinya Livia tidak serius dengan hubungan mereka? Maka Livia akan langsung menjawab 'iya'. Makanya ia tidak mau repot-repot mengenalkan Radit kepada orang tuanya.
Ya, lagian ia hanya membutuhkan cowok itu untuk sementara waktu. Terdengar jahat memang, tapi itu kenyataan yang tak akan Liv tapik.
"Hai, maaf banget lama," sapa Liv pada pria yang berdiri di depan mobilnya.
Raditya menoleh. "Eh halo, gapapa kok. Aku juga baru sampe," jawabnya ramah seperti biasa. Even at their first meeting. Cowok itu selalu ramah dan bersikap seolah sudah lama saling mengenal. "Ayo masuk."
Livia mengangguk dan masuk kedalam lewat pintu yang sudah dibukakan cowok itu. Brrr his act of service. Tapi ia sudah biasa sih, mengingat Agarish juga punya hal itu. Oh no, untuk apa ia membandingkannya dengan cowok itu.
Butuh waktu sekitar sepuluh menit untuk sampai di sekolah gadis itu. Perjalanan yang pendek memang, tapi keduanya kompak mengisinya dengan percakapan yang seru.
"Thanks ya, maaf ngerepotin."
"Anytime. Gak perlu ngomong gitu. Kan aku yang nawarin," balas Radit terkekeh manis. "By the way, sorry besok-besok aku gak bisa jemput dulu. Eum sebagai gantinya, kamu weekend ini free gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BE WITH ME | wolfiebear [END]
أدب الهواةDua orang yang tiba-tiba dekat, padahal gak akrab dan gak pernah ngobrol selama sekelas. ft. 04L & 05L