twenty eight; gonna be fine

645 89 14
                                    


ada ⛵ ini gak sih?
lucu juga Athar Asel hshshsh

ada ⛵ ini gak sih? lucu juga Athar Asel hshshsh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

"Shampo gue ganti jangan ya," monolog Asel sambil meraba-raba botol shampo yang berjejer di rak.

Seperti biasa, ia akan meluangkan satu hari di setiap bulannya untuk pergi ke supermarket dan membeli kebutuhan sehari-hari seperti kali ini.

"Halah, yang biasa ajalah," finalnya sambil menyambar sebotol shampo yang biasa ia pakai dan memasukannya ke dalam troli yang telah terisi setengah.

Setelahnya ia berniat kembali melangkah melanjutkan sebelum suara seseorang menahannya.

"Hey! Kebetulan ada lo."

Asel menoleh, sedetik kemudian matanya mendelik sinis melihat cowok jangkung itu. Astaga ngapain juga tuh cowok kerajinan ada di supermarket sambil dorong troli gitu, ganggu moodnya aja.

"Lo tau gak dimana sabun cuc—"

"Sorry, gue gak mau ngomong sama temennya si brengsek!" potong Asel tak berniat mendengarkan ucapan cowok itu hingga selesai karena kepalang kesal. Usai mengatakan kalimatnya Asel langsung pergi menjauh sambil mendorong trolinya dengan langkah yang dihentakkan.

Tanda tanya besar seolah terpampang di dahi Athar yang keheranan mendengar ucapan gadis itu.

"Anying apaan, kagak jelas amat tuh cewek," gerutunya. Padahal ia baik-baik hendak bertanya letak rak yang berisi sabun cuci piring. Tapi respon gadis itu malah begitu. Aneh. Dan yang lebih parah, ia tidak mengerti maksud ucapan cewek itu apa.

Pemuda itu berdecak. Kemudian menyisir rambutnya menggunakan jari. Oke, nyari sendiri juga gue jabanin!

Heh sabun, dimana lo?!!!

Sementara Athar yang kembali mengedarkan pandangan mencari-cari sabun cuci piring, Asel berkeliling sambil menghentakkan kakinya. "Kak lo tuh ganteng banget anjir, tapi sorry kalo temen bajingan lo itu udah nyakitin sepupu gue muka lo gak mempan lagi!" gerutunya.

"Ah elah, ganteng juga ngapain kalo udah ada cewek. Udahlah move on aja gue..."

-

Ucapan Raia tempo hari tentu sangat berpengaruh pada Livia. Kesalahpahaman gadis itu membuat Livia cenderung banyak diam dan tidak fokus akhir-akhir ini.

Ah ya, jika kalian menebak gadis yang menyeret Livia ke dekat gudang untuk mengajaknya berbicara adalah Rai, itu benar.

Livia sama sekali tidak berekspektasi jika gadis itu melihat semuanya dengan jelas.

Tapi jika diingat-ingat, Rai memang kerap mengeluarkan pertanyaan yang menyinggung tentang ciuman seperti 'siapa first kiss lo' pada Agarish dan Rai jugalah yang bertanya perihal orang yang Agarish suka diantara mereka saat permainan truth or drink.

BE WITH ME | wolfiebear [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang