Satu.... Dua.... Tiga....
Elena meregangkan badan ke depan. Lalu ke belakang sebelum akhirnya menggerakkan badan ke arah kiri dan kanan sebagai pemanasan setelah menyelesaikan pembuatan kue pesanan orang istimewa.
Adalah Chandra Atmadja, lelaki paruh baya seusia ayahnya itulah yang memesan tujuh ratus cup Lava Cake untuk dikirim ke PT SUCK, dalam rangka memperingati ulang tahun perusahaan yang ke dua puluh. Lantaran pesanan khusus itu, Elena sampai harus meminta bantuan dua orang karyawan ibunya.
Acara ulang tahun perusahaan dihadiri banyak orang, di antaranya para karyawan yang selama ini bekerja di luar kota, didatangkan ke Jakarta dengan biaya dari perusahaan. Begitu juga dengan Katya yang ketiban durian runtuh dengan ditunjuk sebagai MC acara.
Lelaki yang sering Elena panggil ‘Om’ lantaran hubungan layaknya kerabat di antara mereka, menyiapkan pesta meriah untuk peringatan ulang tahun perusahaan. Dia sengaja mengundang awak media dan rekan bisnis dari berbagai perusahaan guna menunjukkan siapa dirinya yang tak akan mudah dihancurkan.Lelaki yang memegang peranan penting dalam dua perusahaan besar lantaran kepemilikan 80% saham di sana, ingin mengatakan pada penggugat perusahaannya―LBH Optimus―jika dirinya tidak akan dengan mudah digulingkan hanya karena satu kasus. Perburuhan.
Meski dia sadar, banyak investor mencabut penanaman modal atau menunda kerja sama karena takut terkena imbas dari kasus tersebut, Chandra bukanlah orang yang begitu saja menyerah. Dia yakin mampu menyakinkan para investor elit untuk kembali menanam dana dalam perusahaannya dan menghentikan para kecoak penggangu. Salah satu caranya dengan pesta meriah bertajuk ‘Gebyar Dua Puluh Tahun’ PT SUCK yang dihadiri para pekerjanya.
Karena pesta ini juga, Elena ketiban keuntungan berlipat. Meski karena nepotisme antara ayahnya dengan Chandra Atmadja. Satu jam yang lalu, kue pesananan Om Chandra telah dia antarkan ke kantor PT SUCK bersama sang sahabat. Dan kini, saatnya Elena meregangkan badan demi merilekskan sendi-sendi ototnya yang terasa kaku lantaran harus dipaksa bekerja selama berjam-jam demi memenuhi pesanan.Untung, sih, tapi capek. Karena itu, Elena memutuskan untuk istirahat sejenak di ruang keluarga sembari menyaksikan tontonan ibu-ibu yang gemar adegan berlari-lari dan bernyanyi, apalagi kalau bukan sinetron India. Setelah ini, Elena akan pergi ke Toko Berkat untuk membeli persediaan bahan kue yang sudah habis. Dan seperti biasa, dia harus menggunakan transportasi online untuk bisa ke sana. Setelah ayahnya bangkrut, tak ada lagi kendaraan yang siap mengantarnya ke mana-mana dengan gratis seperti dulu.
Katya sekali lagi menggoda Elena untuk melupakan passion-nya. Atau paling tidak mengunggah hasil masakannya di media sosial. Katya mengatakan, hal itu bagus untuk menunjukkan betapa suksesnya Elena pasca dicampakkan Rimba. Balas dendam terbaik adalah kesuksesan, bukan? Seperti yang sudah-sudah, Elena selalu mengatakan tidak. Balas dendam sama sekali tak membuatnya bahagia.
Tepat pukul tiga siang, Elena bersiap keluar pagar. Tanpa pulasan make up sama sekali dia mengenakan blue jeans dipadu T-Shirt merah jambu berbordir bunga-bunga. Kepalanya menunduk sejak keluar dari pintu rumah. Dia mengetik alamat penjemputan dan tujuan di aplikasi Grab Bike.
Masih menunduk, Elena membuka pagar sambil berkonsentrasi menatap layar ponsel. Matanya menatap ke bawah sementara tangan kirinya membuka selot pintu pagar. Kakinya melangkah ke luar. Tubuhnya bergerak maju namun kemudian menabrak sesuatu hingga memaksa kepalanya mendongak.
Mata Elena beradu pandang dengan mata laki-laki di hadapannya. Mata dengan sorot penuh kerinduan yang berusaha menyedot masuk semua kekuatan Elena. Mata yang diharapkan Elena tak perlu dilihatnya lagi. Gadis itu menelan ludah. Sejenak kehilangan kata-kata. Otaknya berhenti berpikir.
“Apa kabar, El?” sapa suara laki-laki itu. Dalam dan hangat.
❤️🔥❤️🔥❤️🔥
Siapa tuh yang nyapa Elena? Kalau penasaran, cuss baca ke Karyakarsa akun belladonnatossici yaaaa.
Love,
💋 Bella 💋
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVILS INSIDE
RomanceAda dua tipe manusia yang bekerja di LBH Optimus. Pertama, orang yang berdedikasi tinggi pada kemanusiaan. Kedua, jenis manusia frustrasi yang tak kunjung mendapat pekerjaan. Randu Tio Hariman merupakan gabungan dari keduanya. Sejak Elang berkhiana...