Kenzo menghentikan mobilnya saat pandangan tak sengaja melihat seseorang yg ia kenali.Tangannya mengepal saat ada dua orang yg sengaja mengganggu orang yg ia kenal itu.tanpa membuang waktu lebih lama lg ia langsung turun dari mobil dan menghampiri ketiga orang itu.
Bugh..
"Gausah banci lo jadi cowok."ujarnya setelah berhasil memukul satu lelaki itu.
Kedua orang itu yg tidak terima langsung menyerangnya tanpa mengatakan apapun.
Hanya dalam hitungan menit Kenzo bisa mengalahkan kedua orang itu walaupun tanganya sedikit tergores pisau yg dibawa salah satu dari orang itu.
Setelah mereka pergi Kenzo langsung menghampiri gadis itu,tanpa diduga gadis itu langsung memeluknya.
"Lepas."ujarnya begitu dingin membuat gadis itu langsung melepaskan pelukannya dan hanya bisa menunduk saat Kenzo menatap nya tajam.
"Liat saya."suruhnya.ia sangat tidak suka jika ia sedang bicara dan lawan bicara nya hanya menunduk.
"Arisha."panggilnya dengan nada marahnya.karena gadis itu tak kunjung melihatnya.
Perlahan tapi pasti akhirnya gadis itu menuruti ucapan Kenzo walaupun dalam hatinya ia sangat merasa takut.
"siapa yg ngizinin kmu keluar rumah,hm?"tanyanya.
"aku.."gadis itu menggantung ucapannya dan saat ia hendak melanjutkanya pandangannya tertuju pada tangan lelaki dihadapannya ini yg mengeluarkan darah.
"Tangannya berdarah,harus diobati dulu."ujarnya seraya menyentuh lengan lelaki itu.
"gausah ngalihin pembicaraan."ketusnya seraya menepis lengan gadis itu.
"maaf mas tadi aku cuma pengen beli sesuatu."ujarnya.
"knpa gak izin dulu Risha,inget kmu itu istri saya tanggung jawab saya kalo kmu kenapa napa tadi saya jga yg repot."bentaknya.
"Maaf mas."
"gunanya handpone itu buat apa kalo gak dipake."sindirnya.Arisha terdiam ia memang salah tapi harus bgt ya dimarahin disini jga.
"Aku kan udah minta maaf,janji gak gitu lg."ujarnya.lelaki itu mendengus dan langsung menarik istrinya kemobilnya yg tak jauh dari tempatnya sekarang.
Didalam mobil Arisha langsung menncari P3K karena seingatnya ia pernah menaruhnya dimobil itu.
Setelah mendapatkannya ia langsung mengambil obatnya dan mengobati luka tersebut.jika biasanya orang orang selalu kesakitan atau merasa perih saat lukanya diobati tapi berbeda dengan Kenzo yg anteng anteng aja dengan muka datarnya.Arisha berpikir apakah lelaki itu tidak merasa sakit sedikitpun?
"Mas Bian gak ngerasain sakit atau perih gitu?"tanyanya.
"Gak."balasnya.baginya luka kecil seperti ini tidak ada apa apanya dari dulu ia jga sudah terbiasa dengan yg namanya luka bahkan dulu ia bahkan pernah kena tusuk jga dibagian perutnya.
--
"itu buat siapa bi?"tanyanya pada bi sari yg membawa secangkir teh hangat itu.
"Buat tuan nyonya."balasnya.mendengar itu ia langsung mengambil alih dan mengatakan jika ia yg akan mengantarkannya.
Bi sari mengangguk dan kembali mengeejakan pekerjaan yg lainnya.sedangkan Arisha ia langsung berjalan ketaman belakang dimana suaminya sekarang berada.
Ia berjalan mendekati lelaki yg sedang duduk disana lalu meletakan teh tersebut di meja kecil itu.
"makasih."
"Sama sama."
"mas Bian masih marah ya soal tadi."tanyanya setelah mengumpulkan keberanian nya untuk bertanya. Karena sejak tadi lelaki itu terus saja menghindari nya."Aku nanya lho mas bukan lg ngasih pemberitahuan."ujarnya karena tak kunjung mendapatkan jawabannya.
"harusnya tanpa saya jawab kmu jga tau jawabannya Risha."ujarnya begitu dingin.
"Ya aku tau aku salah karena gak ngabarin dulu tapi kan gak harus sampai segininya."
Lelaki itu menatapnya dingin. "Saya paling tidak suka dengan orang yg membantah saya.saya sudah berjanji akan menjaga kmu pada mendiang ayah,tapi kalo kmunya saja melalaikan hal kecil yg saya katakan bagaimana cara saya menjaga kmu."ujarnya dengan emosinya yg belum kunjung turun.
Arisha terdiam jadi sebenernya lelaki itu bersikap demikian bukan karena memang peduli padanya tapi karena janjinya pada ayahnya itulah yg membuatnya seperti ini.
"Maa_"
"Gausah minta maaf terus,karena saya hanya perlu bukti."ketusnya.ia sudah cukup bosan dengan kata permintaan maaf yg istrinya itu selalu lontarkan.
Gadis itu menghela nafasnya pelan sepertinya suaminya itu akan kembali membaik setelah moodnya benar benar bagus.
tanpa mengatakan apapun Arisha duduk disamping kenzo ia tidak peduli walaupun lelaki itu seolah tak menganggap keberadaanya.
"Masuk Risha."ujarnya.gadis itu menggengkan kepalanya sebagai Jawabannya.
"Saya sudah bilang gausah banyak ngebantah,bisa?"
"aku mau masuk kalo mas jga masuk."ujarnya.
"masuk sekarang atau saya hukum."ancamnya.disini udaranya sudah mulai dingin jika gadis itu kelamaan diluar bisa masuk angin nanti.
Gadis itu tetap menggelengkan kepalanya membuat lelaki itu menggeram dan langsung saja menggendong istrinya itu masuk kedalam rumah.
H
A
P
P
YR
E
A
D
I
N
GMaaf part ini pendek tapi author usahain part selanjutnya lebih panjang.
Jgan lupa vote dan komen ya man teman.
See you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
ARISHA
General FictionKenzo terpaksa menikahi gadis dari anak lelaki paruh baya yg sudah menolong nya hingga kehilangan nyawanya. Diakhir nafasnya yg ia minta hanya agar dirinya menikahi putri satu satunya yg bernama Arisha. Hidup tanpa cinta dan tanpa saling mengenalnya...